Pedagang Pasar Keputran Masih Bertahan  

Reporter

Editor

Kamis, 6 Mei 2010 13:04 WIB

Sejumlah pedagang pasar Keputeran menghadang aparat Satpol PP yang akan melakukan penggusuran Pasar Keputeran Surabaya (5/5). ANTARA/Bhakti Pundhowo
TEMPO Interaktif, SURABAYA - Pedagang di Pasar Keputran Surabaya hingga Kamis (6/5) masih bertahan untuk mempertahankan lapaknya. Melengkapi diri dengan berbagai jenis senjata tajam mereka tampak hanya duduk-duduk. "Kalau lapak sampai dibongkar, artinya kami kalah," kata Aminudin, salah seorang pedagang.

Tidak tampak aktivitas perdagangan karena tidak ada pengiriman barang ke pasar yang terletak di tengah Kota Surabaya itu. Sebab tidak ada pasokan barang ke pasar tersebut.

Sejak Rabu kemarin (5/5) seluruh akses jalan menuju pasar diblokir. Pemerintah Kota Surabaya telah memutuskan untuk mengosongkan pasar tersebut dan memindahkan para pedagang ke Pasar Induk Osowilangun. Namun pengosongan batal dilakukan karena mendapat perlawanan dari para pedagang.

Wartawan TEMPO yang melakukan pemantauan hingga siang ini melihat tim gabungan dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), kepolisian, TNI AD dan Dinas Perhubungan masih memblokir seluruh akses jalan yang menuju pasar tersebut.

Truk pengangkut barang dihalau sehingga tidak bisa masuk ke areal pasar. Kendaraan taktis (Rantis), mobil water cannon, serta mobil pemadam kebakaran juga tampak di lokasi penjagaan.

Kepala Bagian Bina Mitra Kepolisian Wilayah Kota Besar Surabaya Ajun Komisaris Besar Polisi Sri Setyo Rahayu mengatakan, tindakan pengamanan tetap dilakukan untuk menghindari terjadinya bentrok antara petugas dengan pedagang. ”Tergantung situasi,” tuturnya kepada wartawan ketika ditanya sampai kapan tindakan pengamanan dilakukan.

Akibat tidak bisa melakukan aktivitas perdagangan, para pedagang mengalami kerugian jutaan rupiah. "Sayuran segar sudah dikirim jauh-jauh dari Batu tapi tidak bisa masuk pasar," ujar seorang pedagang sayur, Aminudin. Dia mengecam tindakan Satpol PP dan polisi yang dinilai sewenang-wenang. "Kami diperlakukan seperti malaing. Berjualan saja tidak boleh,” ucapnya. DINI MAWUNTYAS.

Berita terkait

Ombudsman Tindaklanjuti Laporan Jatam Terhadap OIKN soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

13 hari lalu

Ombudsman Tindaklanjuti Laporan Jatam Terhadap OIKN soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

Penjelasan Ombudsman Kalimatan Timur soal pelaporan Jatam perihal surat OIKN kepada masyarakat Sepaku.

Baca Selengkapnya

JATAM Laporkan Otorita IKN Ke Ombudsman soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

15 hari lalu

JATAM Laporkan Otorita IKN Ke Ombudsman soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

Jaringan Advokasi Tambang atau JATAM Kalimantan Timur melaporkan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) ke Ombudsman

Baca Selengkapnya

Polemik Penggusuran Rumah Warga Demi IKN, Ini Penjelasan Otorita Usai Bertemu dengan Komnas HAM

22 hari lalu

Polemik Penggusuran Rumah Warga Demi IKN, Ini Penjelasan Otorita Usai Bertemu dengan Komnas HAM

Otorita IKN telah bertemu dengan Komnas HAM membahas soal polemik penggusuran rumah warga Sepaku

Baca Selengkapnya

Polemik Penggusuran Demi IKN, Otorita Bertemu Komnas HAM

24 hari lalu

Polemik Penggusuran Demi IKN, Otorita Bertemu Komnas HAM

OIKN mengadakan pertemuan dengan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (HAM) terkait penataan kawasan di wilayah Sepaku dekat IKN

Baca Selengkapnya

Ramai Kabar Penggusuran, Otorita IKN Datangi Warga Desa Bukit Raya Sepaku

33 hari lalu

Ramai Kabar Penggusuran, Otorita IKN Datangi Warga Desa Bukit Raya Sepaku

Otorita IKN mendatangi warga Desa Bukit Raya, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Otorita IKN menyebut kedatangannya sebagai ajang silaturahmi antara pemerintah dan warga di bulan Ramadan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi akan Resmikan Bandara Mutiara Sis Al-Jufri Pasca Kena Gempa 2018, Polemik Pembangunan IKN Terakhir Dugaan Penggusuran Masyarakat Adat

35 hari lalu

Terkini: Jokowi akan Resmikan Bandara Mutiara Sis Al-Jufri Pasca Kena Gempa 2018, Polemik Pembangunan IKN Terakhir Dugaan Penggusuran Masyarakat Adat

Dalam waktu dekat Presiden Jokowi bakal meresmikan Bandara Mutiara Sis Al-Jufri, Palu, setelah direkonstrasi usai terdampak Gempa Palu pada 2018.

Baca Selengkapnya

Disebut Kirim Surat Peringatan Agar Warga di IKN Berhenti Garap Lahan, Ini Penjelasan Badan Bank Tanah

37 hari lalu

Disebut Kirim Surat Peringatan Agar Warga di IKN Berhenti Garap Lahan, Ini Penjelasan Badan Bank Tanah

Syafran membantah Badan Bank Tanah berupaya menggusur warga Penajam Paser Utara demi kepentingan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Penjelasan NGO dan OIKN Atas Sengkarut 'Penggusuran' Warga, Bos Lion Group Angkat Bicara

37 hari lalu

Terkini Bisnis: Penjelasan NGO dan OIKN Atas Sengkarut 'Penggusuran' Warga, Bos Lion Group Angkat Bicara

Berita terkini ekonomi bisnis hingga Kamis sore ini antara lain 'penggusuran' warga RT 05 Pemaluan, Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

Baca Selengkapnya

Nasib Warga di IKN, Kena Praktik ala Kolonial hingga Terancam Digusur

37 hari lalu

Nasib Warga di IKN, Kena Praktik ala Kolonial hingga Terancam Digusur

KPA menyoroti surat Badan Bank Tanah kepada warga yang bermukim di Ibu Kota Nusantara atau IKN

Baca Selengkapnya

Sengkarut 'Penggusuran' Warga di IKN, Ini Kata NGO dan OIKN

37 hari lalu

Sengkarut 'Penggusuran' Warga di IKN, Ini Kata NGO dan OIKN

Surat yang minta Warga Pemaluan di kawasan IKN membongkar rumah mereka menjadi sorotan. OIKN berjanji bedah rumah warga yang tak sesuai master plan.

Baca Selengkapnya