80 Porsen Desa di Kabupaten Malang Selewengkan Dana Bantuan

Reporter

Editor

Rabu, 5 Mei 2010 15:24 WIB

TEMPO Interaktif, MALANG - Malang Corruption watch (MCW) menemukan sebanyak 80 persen desa di Kabupaten Malang menyelewengkan dana bantuan. Padahal dana yang diterima setiap desa seharusnya diperuntukkan bagi peningkatan kesejahteraan warga, termasuk peningkatan fasilitas dan kinerja aparat pemerintah desa. “Pemerintah harus mencegah terjadinya penyelewengan karena berindikasi korupsi,” kata Koordinator Badan Pekerja MCW Zia Ulhaq, Rabu (5/5).

Di antara bantuan yang mengalir ke desa adalah bantuan berupa Alokasi Dana Desa (ADD). Namun dalam kenyataannya, terjadi penyelewengan penggunaannya. Hasil audit Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) juga memperkuat adanya praktek penyelewengan tersebut.

Menurut Zia Ulhaq, terjadinya penyelewengan karena lemahnya pengawasan oleh pejabat Pemerintah Kabupaten Malang. Seharusnya dilakukan supervisi secara berkelanjutan agar penyaluran dana tepat sasaran.

Berdasarkan data yang dimiliki MWC, setiap tahun Pemerintah Kabupaten Malang menyalurkan bantuan ADD sebanyak Rp 55 miliar.

Sementara itu, hari ini Rabu (5/5), sekitar 300 warga didampingi sejumlah tokoh Desa Saptorenggo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, Rabu (5/5), berunjuk rasa menuntut pencopotan Kertosuharsono dari jabatannya sebagai kepala desa. “Dia menyelewengkan dana desa untuk memperkaya diri sendiri,” kata kordinator aksi, Soliki.

Dana yang diselewengkan kepala desa di antaranya bantuan ADD senilai ratusan juta. Dana tersebut seharusnya digunakan untuk membiayai perbaikan jalan, kegiatan Karang Taruna, serta Pemberdayaan & Kesejahteraan Keluarga (PKK).

Selain itu juga biaya proyek pembangunan balai desa Rp 96 juta. Warga bahkan mencurigai kepala desa menjual 10 ekor sapi bibit bantuan pemerintah kepada petani.

Tudingan penyelewengan didasarkan pada penggunaan dana-dana tersebut, termasuk ADD tahun 2009 dan 2009, hingga saat ini belum dipertanggungjawabkan oleh Kertoharsono sebagai kepala desa.

Antara warga pengunjuk rasa dengan Kepala Desa Kertoharsono terjadi perdebatan dalam dialog yang berlangsung di balai desa.

Kertosuharsono membantah seluruh tuduhan warga. Pertanggungjawaban penggunaan ADD telah disampaikan kepada Camat Pakis. "Sesuai aturan, laporan pertanggungjawaban penggunaan seluruh dana desa hanya diberikan atasan kami, yakni Camat Pakis," ujarnya.

Kertosuharsono menilai unjuk rasa warganya tersebut akibat kesalahan persepsi dan kesenjangan komunikasi. Namun jika warga tetap bersikukuh mengatakan ada penyelewengan, dia mempersilahkan warga melaporkannya ke aparat penegak hukum. EKO WIDIANTO.


Berita terkait

Dilaporkan ke KPK, Bupati Cianjur: Fokus Kerja Membantu Rakyat

27 Desember 2022

Dilaporkan ke KPK, Bupati Cianjur: Fokus Kerja Membantu Rakyat

Bupati Cianjur, Herman Suherman, menanggapi pelaporan dirinya dalam dugaan penyelewengan bantuan asing untuk gempa bumi Cianjur ke KPK

Baca Selengkapnya

Gandeng ACT Salurkan Daging Kurban, DKI: Sebatas Undangan

7 Juli 2022

Gandeng ACT Salurkan Daging Kurban, DKI: Sebatas Undangan

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyatakan kerja sama dengan Aksi Cepat Tanggap (ACT) untuk penyaluran daging kurban tahun ini baru sebatas undangan.

Baca Selengkapnya

ACT Sering Kerja Sama dengan Pemprov DKI, Wagub: Selama Ini Tak Bermasalah

4 Juli 2022

ACT Sering Kerja Sama dengan Pemprov DKI, Wagub: Selama Ini Tak Bermasalah

Beberapa program ACT yang bekerja sama dengan Pemprov DKI di antaranya Jakarta Care Line, pendistribusian daging kurban, dan Wakaf UKM

Baca Selengkapnya

Diperiksa Dugaan Korupsi Bansos, Sylviana: Jalani Saja

19 Januari 2017

Diperiksa Dugaan Korupsi Bansos, Sylviana: Jalani Saja

Sylviana Murni menyatakan siap dating dan diperiksa polisi besok.

Baca Selengkapnya

Pemanggilan Sylviana, Mabes Polri: Tak Ada Unsur Politis

19 Januari 2017

Pemanggilan Sylviana, Mabes Polri: Tak Ada Unsur Politis

Pemanggilan cawagub DKI Jakarta Sylviana Murni terkait kasus dugaan tindak pidana korupsi pengelolaan dana bantuan sosial Pemprov DKI 2014 dan 2015.

Baca Selengkapnya

Rizal Ramli Tuding Pejabat Papua Tilap Duit Pemerintah

24 Mei 2016

Rizal Ramli Tuding Pejabat Papua Tilap Duit Pemerintah

Rizal Ramli menuding banyak pejabat Papua yang gemar mabuk dan dugem di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Kejaksaan Enrekang Selidiki Penyelewengan Dana Bantuan Sosial

15 Maret 2016

Kejaksaan Enrekang Selidiki Penyelewengan Dana Bantuan Sosial

Pengurus Pusat Himpunan Pelajar Mahasiswa Massenrempulu (HPMM) tidak bisa mempertanggungjawabkan dana yang digunakannya.

Baca Selengkapnya

Ahok Soal Temuan Bank DKI: KJP Diselewengkan Orang Tua

3 Agustus 2015

Ahok Soal Temuan Bank DKI: KJP Diselewengkan Orang Tua

Ahok meyakini integrasi KJP dengan ATM Bank DKI memudahkan pengawasan penyelewengan dana KJP.

Baca Selengkapnya

PSKS Disunat, Gubernur Soekarwo Salahkan Menteri Sosial

27 April 2015

PSKS Disunat, Gubernur Soekarwo Salahkan Menteri Sosial

Pemerintah pusat diminta merumuskan aturan yang jelas soal mekanisme distribusi bantuan ini agar tak menyeret perangkat kelurahan ke wilayah hukum.

Baca Selengkapnya

Bansos Rp 82 Triliun Tak Ditunjang Data Penerima

31 Januari 2014

Bansos Rp 82 Triliun Tak Ditunjang Data Penerima

"Masyarakat patut curiga," kata Din Syamsuddin.

Baca Selengkapnya