TEMPO Interaktif, Jombang - Jumlah sapi perah di Jawa Timur tak sebanding dengan jumlah penduduknya. Demikian dikatakan Henny Muhardini, Sekretaris Dinas Peternakan provinsi itu usai kunjungan kerja ke Pusat Penelitian Pertanian dan Pedesaan Swadaya (P4S) Kabupaten Jombang, provinsi setempat, Rabu (05/05)."Kami akui kebutuhan sapi perah kurang," kata dia.
Dijelaskan, jumlah sapi perah di seluruh Jawa Timur sampai saat ini mencapai 220 ribu ekor. Jika jumlah penduduk provinsi di ujung timur pulau jawa itu mencapai 37 juta lebih (sensus tahun 2005), maka kebutuhan idealnya adalah 400 ribu ekor.
Dengan jumlah sapi perah 220 ribu ekor, produksi susu di jatim mencapai 980 ton susu asli. Dari jumlah itu, 50 persennya, atau 650 ton susu dijual ke Industri Pengolahan Susu (IPS), 135 ton dikonsumsi pabrik rumahan, dan sisanya baru dijual di kalangan masyarakat sendiri.
Adapun untuk pemenuhan kebutuhan susu selama ini sudah tercukupi oleh susu buatan IPS. Di Jatim sendiri, hingga saat ini tercatat ada sekitar 10 IPS, di antaranya ; Nestle, Sekar Tanjung, dan Green Fuel."Kalau dibilang kurang tidak," kata dia.
Hanya saja, kurangnya jumlah sapi perah itu akan berdampak pada tak terpenuhinya orderan susu dari masing-masing IPS. Potensi pada sektor peternakan sapi perah juga tak maksimal. Karena tak terpenuhi, sejumlah IPS terpaksa harus order susu dari daerah lain di luar Jawa Timur. "Itu yang disayangkan," ucapnya.
MUHAMMAD TAUFIK