Laut Tercemar, YPTB Ajukan Tuntutan ke Komisi Penyelidikan Autralia

Reporter

Editor

Selasa, 4 Mei 2010 12:41 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta -Ketua Yayasan Peduli Timor Barat (YPTB), Ferdi Tanoni secara resmi mengajukan tuntutan pencemaran laut Timor ke Komisi Penyelidikan Australia melalui penasehat hukumnya di Ausralia Dr Christine Mason.

"Saya sudah mengajukan tuntutan ke komisi penyelidikan Asutralia melalui kuasa hukum disana," kata Ferdi Tanoni di Kupang, Selasa (4/5).

Menurut pemerhati masalah laut Timor itu, 30 April 2010 adalah hari terakhir yang telah ditetapkan Komisi Penyelidikan Australia menerima laporan dan pengaduan dari masyarakat yang merasa terkena dampak pencemaran laut Timor akibat dari meledaknya sumur minyak “West Atlas Block” di ladang minyak Montara pada tanggal 21 Agustus 2009.

Dalam pengajuan pengaduan pencemaran Laut Timor sebanyak lima halaman disertai lampiran data-data tersebut, penulis Buku Skandal Laut Timor Sebuah Barter Politik Ekonomi Canberra-Jakarta itu, menyampaikan kepada Komisi Penyelidikan Australia alasan keterlambatan waktu pengajuan pengaduan dari YPTB.

Keterlambatan, tulis laporan itu, akibat terjadinya tarik ulur antara masyarakat dan Tim Nasional Penanggulangan Keadaan Darurat Tumpahan Minyak di Laut (PKDTML).

Dilain pihak juga terjadi tarik ulur antara Pemerintah Provinsi NTT dan Pemerintah Pusat tentang kewenangan penanganan tumpahan minyak Montara tersebut. Dia mengatakan, tuntutan ke komisi penyelidikan Asutralia sudah disampaikan dan disetujui oleh Tim Nasional Penanggulangan Pencemaran Laut Timor untuk meminta kompensasi terhadap pencemaran laut tersebut.

Dengan persetujuan itu, lanjutnya, dia langsung menghubungi dua kuasa hukum di Australia, yakni Dr Philip Vincent dan Dr Christine Mason untuk mengajukan pengaduan beserta data-data pencemaran ke Komisi Penyelidikan Australia.

Didalam pengajuan data-data tersebut, lanjutnya, YPTB menyampaikan juga bahwa sebuah investigasi penuh terhadap kerugian ekologis dan ekonomis yang diderita oleh masyarakat Timor Barat, Rote Ndao, Sabu, Sumba, Flores, Lembata, dan Alor adalah sesuatu yang harus dilaksanakan dan sangat diperlukan untuk menentukan secara pasti berapa besar kerugian yang telah terjadi.

"Sampai sekarang kita belum mengetahui secara pasti kerugian yang dialami masyarakat di daerah ini, akibat pencemaran itu," katanya.

Tanoni yang juga mantan agen Imigrasi Kedutaan Besar Australia menambahkan, minggu ini sebuah tim independen laut Timor bentukan YPTB akan segera terbentuk dengan melibatkan para ahli oceanologi, hukum international, geologi, perikanan, lingkungan, dan ekonomi mulai melakukan pekerjaannya.

"Tim ini dibentuk untuk melakukan investigasi kerugian yang dialami masyarakat NTT dengan adanya pencemaran laut Timor," katanya.

YOHANES SEO

Berita terkait

BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

20 hari lalu

BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

Pusat Riset Elektronika BRIN mengembangkan beberapa produk biosensor untuk mendeteksi virus dan pencemaran lingkungan.

Baca Selengkapnya

Limbah Tambak Udang Cemari Taman Nasional Karimunjawa, KLHK Tetapkan 4 Tersangka

38 hari lalu

Limbah Tambak Udang Cemari Taman Nasional Karimunjawa, KLHK Tetapkan 4 Tersangka

Gakkum KLHK menetapkan empat tersangka pencemaran lingkungan di Taman Nasional Karimunjawa. Kejahatan terkait limbah ilegal dari tambak udang.

Baca Selengkapnya

Skema Bank Sampah untuk Pembersihan Limbah Alat Peraga Kampanye Pemilu 2024

14 Februari 2024

Skema Bank Sampah untuk Pembersihan Limbah Alat Peraga Kampanye Pemilu 2024

Dinas Lingkungan Hidup Jawa Barat mengoptimalkan bank sampah untuk pembersihan alat kampanye Pemilu 2024. Berfokus ke pemlilahan sampah.

Baca Selengkapnya

Kementerian Lingkungan Hidup Kampanyekan Perangi Sampah Plastik dengan Cara Produktif

7 Februari 2024

Kementerian Lingkungan Hidup Kampanyekan Perangi Sampah Plastik dengan Cara Produktif

Pada Hari Peduli Sampah Nasional 2024 ini, Kementerian Lingkungan Hidup mengusung tema "Atasi Sampah Plastik dengan Produktif."

Baca Selengkapnya

Pencemaran Lingkungan di Area Tambang Minyak, Guru Besar ITS Rekomendasikan Ini

14 Januari 2024

Pencemaran Lingkungan di Area Tambang Minyak, Guru Besar ITS Rekomendasikan Ini

Peningkatan aktivitas industri pertambangan menimbulkan risiko terjadinya pencemaran lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sagu Disebut Bisa Jadi Bahan Pembalut dan Popok Ramah Lingkungan

12 November 2023

Sagu Disebut Bisa Jadi Bahan Pembalut dan Popok Ramah Lingkungan

Sampah pembalut dan popok dikenal kerap menjadi masalah. Sagu disebut-sebut bisa membuat dua benda itu ramah lingkungan

Baca Selengkapnya

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

7 November 2023

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

Malaysia membatalkan rencana usulan rancangan undang-undang polusi asap lintas batas.

Baca Selengkapnya

Diduga Mencemari Lingkungan, PT GSA Dilaporkan ke Ombudsman

10 Oktober 2023

Diduga Mencemari Lingkungan, PT GSA Dilaporkan ke Ombudsman

Pabrik pengolahan jagung PT Global Solid Agrindo (PT GSA) dilaporkan warga ke Ombudsman karena diduga mencemari lingkungan.

Baca Selengkapnya

Besok Bersih Pantai Cibutun Loji Sukabumi, Begini Respons Pandawara Group Setelah Viral

5 Oktober 2023

Besok Bersih Pantai Cibutun Loji Sukabumi, Begini Respons Pandawara Group Setelah Viral

Pandawara Group mengunggah video terbaru yang berisi permohonan maaf hingga memberi klarifikasi terkait tujuan bersihkan Pantai Cibutun Loji Sukabumi

Baca Selengkapnya

Warga Karimunjawa Tolak Tambak Udang karena Mencemari Lingkungan

29 September 2023

Warga Karimunjawa Tolak Tambak Udang karena Mencemari Lingkungan

Warga Karimunjawa, Kabupaten Jepara menolak keberadaan tambak udang yang diduga mencemari lingkungan.

Baca Selengkapnya