Ini Kisah Sekolah yang Siswanya 100 Persen Tak Lulus

Reporter

Editor

Kamis, 29 April 2010 08:48 WIB

Guru Matematika SMA 15 Roni saat memberi tambahan pelajaran Matematika bagi siswa yang belum lulus Ujian Nasional (UN) di Jakarta Utara, Rabu (28/4). Tempo/Tony Hartawan
TEMPO Interaktif, Jakarta - “Saya masih berduka....” Sambil terus mengisap rokok filter di tangan kanan, Abdul Haris mengucapkan kalimat bernada putus asa itu. Kepalanya tertunduk.

Pria itu pun tak kuasa singgah di ruang kepala sekolah. Ia memilih mojok di salah satu ruang kecil di kompleks SMA Triwibawa di Sawah Besar, Jakarta Pusat. Pakaian yang ia kenakan seperti mewakili suasana hatinya, kemeja lengan panjang dipadu pantalon hitam.

Abdul dan kolega guru-guru lainnya tengah berduka karena, dari 36 anak didiknya, tak satu pun lulus dalam ujian nasional yang hasilnya diumumkan pada Senin lalu, 26 April 2010. Tahun lalu tingkat kelulusan siswa lumayan, yakni 86 persen. "Saya di SMA ini sejak 1985, dan baru kali ini 100 persen anak didik saya enggak lulus ujian nasional,” katanya. Nafsu makannya mendadak hilang, dan matanya tak bisa terpejam setelah "Senin kelabu" itu.

Ia lantas menceritakan keseriusan para guru dalam menggenjot prestasi siswa. Pendalaman materi ujian terus diberikan. Jam pelajaran ditambah, plus beberapa kali tryout.

Abdul yakin para siswa gagal ujian karena tak serius. Mereka sering membolos. “Apakah ada hubungannya dengan tingkat ekonomi keluarga mereka yang mayoritas tak mampu?” dia bertanya kepada Tempo kemarin.

Kesulitan mendidik para siswa juga dialami Syafi'i, Kepala SMA Yayasan Perguruan Dwisaka, di Jalan Tambak Nomor 32, Pegangsaan, Jakarta Pusat. Para siswanya bekas pemakai narkoba, pemulung, hingga anak yatim-piatu.

Mayoritas mereka juga murid "buangan" dari sekolah negeri. Namun para guru dituntut mampu mendidik mereka dengan kurikulum dan standar yang sama dengan sekolah negeri. Alhasil, 25 siswa dan 16 siswi kelas XII yang diajar oleh 16 guru tak lulus ujian nasional. Padahal tahun lalu hanya lima orang yang gagal.

Menurut Syafi'i, 48 tahun, metode mengajar tak jauh berbeda dengan di sekolah lain. Di sekolahnya, yang berdiri sejak 1954, jam belajar pukul 12.00-17.00 WIB. Tapi, selama tiga bulan menjelang ujian, mereka masuk pagi hingga sore. "Sayang yang datang segelintir," lulusan Universitas Jakarta ini mengeluh.

Sarana pendidikan di SMA Dwisaka juga tak memadai. Kelas-kelas beratap seng sangat panas di kala siang. "Kalau hujan, kelas bocor," kata Syafi'i.

Dia yakin penyebab utama kegagalan dalam ujian adalah ketekunan para siswa yang memprihatinkan.

| LISMA SAVITRI | HERU TRIYONO | Jobpie S

Berita terkait

Anies Baswedan Tanggapi Hasil UNBK SMP DKI yang Turun

26 Mei 2018

Anies Baswedan Tanggapi Hasil UNBK SMP DKI yang Turun

Anies Baswedan meminta orang tua siswa tak hanya mendorong anak-anak belajar demi mengejar target ujian nasional.

Baca Selengkapnya

Ujian Nasional SMK, Waspadai Tanda - Tanda Stres Anak

2 April 2018

Ujian Nasional SMK, Waspadai Tanda - Tanda Stres Anak

Seorang anak yang berada di bawah tekanan ujian akan terus merasa khawatir. Simak tanda anak mengalami stres jelang ujian.

Baca Selengkapnya

Ujian Nasional SMK, Tips Orang Tua Hindarkan Stres pada Anak

2 April 2018

Ujian Nasional SMK, Tips Orang Tua Hindarkan Stres pada Anak

Ujian Nasional untuk Sekolah Menengah Kejuruan siap digelar pada 2 - 5 April 2018. Tips untuk orang tua agar mengurangi stres ujian anak.

Baca Selengkapnya

Kiat Orang Tua Menghadapi Anak yang Stres Menjelang Ujian

31 Maret 2018

Kiat Orang Tua Menghadapi Anak yang Stres Menjelang Ujian

Banyak orang tua yang bersikap salah dalam menghadapi anak yang stres menjelang Ujian Akhir Nasional atau ujian lain. Berikut kiat untuk mengatasinya.

Baca Selengkapnya

UNBK 2018, Kemendikbud Antisipasi Gangguan Server dan Listrik

14 Maret 2018

UNBK 2018, Kemendikbud Antisipasi Gangguan Server dan Listrik

UNBK 2018 tingkat SMA dan SMK akan dimulai pada 5 April 2018 dan tingkat SMP pada 23 April 2018.

Baca Selengkapnya

Peserta UN Gunungkidul yang Mundur Kebanyakan dari Swasta

6 Mei 2015

Peserta UN Gunungkidul yang Mundur Kebanyakan dari Swasta

Kekhawatiran pemerintah Gunungkidul akan tingginya potensi siswa SMP mengundurkan diri dari ujian nasional tahun ini kembali terbukti.

Baca Selengkapnya

Persiapan UN Online, Belajar Sampai Cek Pohon Tinggi

4 April 2015

Persiapan UN Online, Belajar Sampai Cek Pohon Tinggi

Wilayah Kota Yogya yang rawan terjadi gangguan listrik akibat jaringan putus tertimpa pohon tinggi.

Baca Selengkapnya

Anggaran Pengamanan Ujian Nasional Belum Jelas  

29 Maret 2015

Anggaran Pengamanan Ujian Nasional Belum Jelas  

Daerah tak mengalokasikan anggaran khusus untuk operasional pengamanan saat penyimpanan soal.

Baca Selengkapnya

Kunci Jawaban Soal UN SMP Beredar di Padang

7 Mei 2014

Kunci Jawaban Soal UN SMP Beredar di Padang

Polisi belum melakukan pemeriksaan terhadap siswa karena khawatir akan mengganggu pelaksanan ujian.

Baca Selengkapnya

Pengedar Kunci Jawaban Unas dari Demak  

28 April 2014

Pengedar Kunci Jawaban Unas dari Demak  

Polisi terus mengembangkan kasus peredaran kunci jawaban ujian nasional sekolah menengah atas. Kunci jawaban didapat dari kepala sekolah di Demak.

Baca Selengkapnya