Tiga Agen Anti Teroris Amerika Menyusup ke Banten

Reporter

Editor

Rabu, 21 April 2010 16:50 WIB

TEMPO Interaktif, Serang - Tiga orang agen anti teroris dari Air Force Office of Special Investigations (AFOSI) Pacific menyusup ke Provinsi Banten. Mereka mengaku sebagai tim advance pasukan Angkatan Udara dari Air Force Amerika yang berlatih bersama dengan TNI Angkatan Udara di Pangkalan Udara Gorda, Kabupaten Serang, Banten. Selama menjalin kerjasama latihan militer dengan negara lain, baru kali ini ada kehadiran agen asing.

Komandan Pangkalan Udara Gorda Mayor Dudi Wahyudi saat dijumpai di Pangakalan Gorda Rabu (21/4) mengatakan, kehadiran ketiga Agen dari Amerika itu di luar dari jumlah 37 orang anggota Air Force yang melakukan latihan bersama. Ketiganya, yakni dua Agen pria masing-masing Charles dan Jason, serta seorang wanita bernama Nithasa H Cruz.

Latihan bersama tersebut rencananya akan dilaksanakan selama lima hari terhitung sejak Senin (19/4) hingga Kamis (23/4). "Latihan bersama ini seringkali dilakukan dengan negara-negara luar, tapi biasanya tidak ada anggota lain selain mereka yang berlatih terjun bersama," katanya. Ia mengaku tidak tahu karena ketiga orang itu mengaku sebagai tim advance (pendahulu).

Kehadiran agen Anti Teroris itu diduga ingin mengetahui lebih dalam tentang Banten. Sebab mereka selalu menanyakan pelajaran yang diajarkan di Sekolah Dasar di Banten. "Bahkan mereka sempat bertanya tentang, kenapa para pelajar harus belajar bahasa arab, Lalu, apakah semua guru wajib mengenakan jilbab?" kata Dudi.

Penerjemah ketiga bule tersebut, Marie, saat dikonfirmasi di sela-sela kunjungan ketiga agen Anti Teroris di SD Negeri Gembor 2, Jalan Lanud Gorda, Kecamatan Binuang, Kabupaten Serang, Banten menyatakan, tidak tahu secara persis misi para agen itu. Kedatangan mereka ke Banten, kata Marie, hanya ingin berbagi dan memberikan donasi bagi siswa-siswa sekolah dan masyarakat sekitar katanya.

Mengomentari adanya agen anti teroris itu, Komandan Batalion 461 Letnan Kolonel Novla mengaku pihaknya hanya memimpin pasukan TNI AU dari Batalionnya saja.

"Kalau ditanya apakah ada kepentingan atau tidak, pasti ada kepentingan. Tapi kepentingannya apa, itu yang kita tidak tahu. Kita juga harus selalu waspada, dan jangan sampai kecolongan," kata Novla.

WASIUL ULUM

Berita terkait

WNI Bawa Bom di Brunei Bebas, Tiba di Surabaya Hari Ini  

8 Agustus 2015

WNI Bawa Bom di Brunei Bebas, Tiba di Surabaya Hari Ini  

Pengadilan Brunei membebaskan Rustawi karena karena tidak ada bukti kuat terkait dengan penyelundupan benda-benda berbahaya.

Baca Selengkapnya

TNI Heran Bahan Bom Masuk Brunei Setelah Lolos dari Juanda  

9 Mei 2015

TNI Heran Bahan Bom Masuk Brunei Setelah Lolos dari Juanda  

Cipeng, anak Rustawi, diduga sebagai orang yang memasukkan bom ikan itu.

Baca Selengkapnya

Diduga Susupkan Bondet ke Pesawat, Cipeng Menghilang  

8 Mei 2015

Diduga Susupkan Bondet ke Pesawat, Cipeng Menghilang  

Sutrisno alias Cipeng, warga Malang, tak diketahui keberadaannya. Namanya disebut sang ayah yang sedang terbelit kasus bondet dalam koper di Brunei.

Baca Selengkapnya

Kronologi Rustawi Bawa Bondet dan Peluru ke Brunei

8 Mei 2015

Kronologi Rustawi Bawa Bondet dan Peluru ke Brunei

Melihat tasnya terbuka, Rustawi tidak menaruh curiga sedikit pun terhadap tindakan yang dilakukan anak keduanya, Cipeng.

Baca Selengkapnya

Upaya Menteri Retno Bebaskan WNI Bawa Bondet ke Brunei  

8 Mei 2015

Upaya Menteri Retno Bebaskan WNI Bawa Bondet ke Brunei  

Rustawi mengaku tidak tahu-menahu benda berbahaya yang ditemukan dalam kopernya.

Baca Selengkapnya

Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Klaim X-Ray-nya Canggih

8 Mei 2015

Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Klaim X-Ray-nya Canggih

Bandar Udara Internasional Juanda, Surabaya, memiliki perangkat detektor sinar-X multiview berstandar internasional.

Baca Selengkapnya

Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Sebut Peluru Rustawi Mainan

8 Mei 2015

Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Sebut Peluru Rustawi Mainan

Benda disimpulkan sebagai mainan karena tidak lagi memuat mesiu atau bahan peledak. Detektor X-Ray tak menunjukkan perubahan warna.

Baca Selengkapnya

Biro Umrah Sangsi Jemaahnya Sengaja Bawa Bom ke Brunei  

8 Mei 2015

Biro Umrah Sangsi Jemaahnya Sengaja Bawa Bom ke Brunei  

Agus menduga Rustawi dijebak oleh sebuah kelompok.

Baca Selengkapnya

Hamas Berangus Salafi, ISIS Keluarkan Ultimatum  

7 Mei 2015

Hamas Berangus Salafi, ISIS Keluarkan Ultimatum  

ISIS kemudian mengultimatum Hamas untuk melepaskan anggotanya yang ditahan dalam tempo 72 jam.

Baca Selengkapnya

WNI Bawa Bom ke Brunei, Biro Umrah: Rustawi Petani Jujur

7 Mei 2015

WNI Bawa Bom ke Brunei, Biro Umrah: Rustawi Petani Jujur

Rustawi telah beberapa kali berhaji dan umrah.

Baca Selengkapnya