Dewan Pers Proses Penayangan Tragedi Priok  

Reporter

Editor

Selasa, 20 April 2010 11:30 WIB

Bentrokan menentang eksekusi pembongkaran lokasi makam Habib Hasan bin Muhammad Al Haddad alias Mbah Priok di Koja, Jakarta, (14/4). TEMPO/Arie Basuki
TEMPO Interaktif, Jakarta -Dewan Pers mengaku memproses penayangan liputan tragedi bentrokan antara warga Tanjung Priok dan personil Satuan Polisi Pamong Praja Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta.

Itu merupakan insitiatif Dewan Pers menyusul maraknya keluhan mayarakat atas penayangan peristiwa bentrokan yang menelan tiga jiwa personil Satpol PP.

“Kami berinisiatif memproses penayangan tragedi kasus Tanjung Priok,” kata Ketua Komisi Pengaduan Masyarakat dan Penegakan Etika Dewan Pers, Agus Sudibyo, di Balikpapan, Selasa (20/4).

Agus mengaku sedang mengumpulkan bukti rekaman liputan peristiwa bentrokan antara Satpol PP dan warga Tanjung Priok. Dia menyebutkan adanya dua stasiun televisi yang dianggap secara langsung menayangkan adanya aksi brutal kerusuhan masyarakat.
“Minimal rekaman dua stasiun televisi yang akan kami minta,” paparnya.

Dalam pengumpulan barang bukti rekaman, Agus mengatakan akan bekerja sama dengan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI). Sebabnya, stasiun televisi biasanya menolak memberikan rekaman penayangan liputan peristiwa yang mengandung unsur kesadisan.

“Karena mereka tahu akan kami periksa penayangan mereka. Sehingga kami bekerja sama dengan KPI untuk meminta bukti rekaman mereka,” ungkapnya.

Saat ditemukan adanya pelanggaran, Agus mengaku akan meminta stasiun televisi bersangkutan untuk memohon maaf pada para pemirsanya. Menurutnya, permintaan maaf sudah lebih dari cukup untuk memberikan efek jera pada stasiun televisi.

“Itu sudah merupakan tamparan bagi perusahaan media untuk meminta maaf pada pemirsanya. Sehingga saat ada kewajiban minta maaf sudah cukup memberikan efek jera,” paparnya.

Ketua Komisi Penelitian, Pendataan dan Ratifikasi Dewan Pers, Muhammad Ridlo menambahkan, semestinya tim redaksi masing masing stasiun mampu memilah antara berita jurnalistik dan sadisme.

Saat ada tayangan yang dianggap kurang mendidik masyarakat, menurutnya tim redaksi langsung memblokirnya dengan berita lain.
“Meskipun itu siaran langsung, pasti ada tim redaksi yang memantau tayangan langsung reporternya,” paparnya.

Akibat peristiwa berdarah Tanjung Priok, polisi mengatakan tiga korban meninggal Satpol PP yaitu W. Soepono, Ahmad Tajudin, dan Israel Jaya. Adapun jumlah yang luka luka mencapai puluhan dari Satpol PP, warga Tanjung Priok dan kepolisian.

SG WIBISONO

Berita terkait

Dewan Pers Minta Kampus Taati Perjanjian Penguatan dan Perlindungan Pers Mahasiswa

2 hari lalu

Dewan Pers Minta Kampus Taati Perjanjian Penguatan dan Perlindungan Pers Mahasiswa

Sengketa jurnalistik pers mahasiswa kini ditangani oleh Dewan Pers. Kampus diminta taati kerja sama penguatan dan perlindungan pers mahasiswa.

Baca Selengkapnya

Perkuat Kredibilitas Media Digital, AMSI dan RSF Luncurkan Journalism Trust Initiative

2 hari lalu

Perkuat Kredibilitas Media Digital, AMSI dan RSF Luncurkan Journalism Trust Initiative

AMSI dan RSF meluncurkan program sertifikasi media bertajuk Journalism Trust Initiative di Indonesia untuk memperkuat kredibilitas media digital.

Baca Selengkapnya

Bahaya Sampah Plastik Hasil Mudik

17 hari lalu

Bahaya Sampah Plastik Hasil Mudik

Isu penanganan sampah kembali mencuat di tengah perayaan Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah. Sebagian di antaranya berupa sampah plastik.

Baca Selengkapnya

Kronologi Penganiayaan Jurnalis Sukandi Ali oleh Prajurit TNI AL di Halmahera Selatan

19 hari lalu

Kronologi Penganiayaan Jurnalis Sukandi Ali oleh Prajurit TNI AL di Halmahera Selatan

Baru-baru ini terjadi penganiayaan jurnalis Sukandi Ali oleh 3 prajurit TNI AL di Halmahera Selatan, Maluku Utara. Begini kejadiannya.

Baca Selengkapnya

JATAM Laporkan Menteri Investasi Bahlil ke KPK, Ini Sebabnya

24 hari lalu

JATAM Laporkan Menteri Investasi Bahlil ke KPK, Ini Sebabnya

Jaringan Advokasi Tambang melaporkan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, apa penyebabnya?

Baca Selengkapnya

3 Anggota TNI AL di Halmahera Selatan Lakukan Penganiayaan Jurnalis, Begini Kecaman dari Dewan Pers, AJI, dan KontraS

27 hari lalu

3 Anggota TNI AL di Halmahera Selatan Lakukan Penganiayaan Jurnalis, Begini Kecaman dari Dewan Pers, AJI, dan KontraS

Penganiayaan jurnalis oleh 3 anggota TNI AL terjadi di Halmahera Selatan. Ini respons Dewan Pers, AJI, dan KontraS. Apa yang ditulis Sukadi?

Baca Selengkapnya

Dewan Pers dan Kemendikbudristek Teken Perjanjian Penguatan dan Perlindungan Pers Mahasiswa

27 hari lalu

Dewan Pers dan Kemendikbudristek Teken Perjanjian Penguatan dan Perlindungan Pers Mahasiswa

Dengan perjanjian kerja sama ini, semua sengketa pemberitaan pers mahasiswa akan ditangani seperti layaknya pers umum, yaitu melalui Dewan Pers.

Baca Selengkapnya

Tempo Sebut Bahlil Sebarkan Misinformasi Putusan Dewan Pers

27 hari lalu

Tempo Sebut Bahlil Sebarkan Misinformasi Putusan Dewan Pers

Dewan Pers menilai substansi liputan Tempo tentang permainan pencabutan Izin Usaha pertambangan (IUP) tak melanggar etik.

Baca Selengkapnya

Dewan Pers Ungkap Kronologi Penganiayaan Jurnalis oleh TNI AL: Dipukul hingga Dicambuk Selang

28 hari lalu

Dewan Pers Ungkap Kronologi Penganiayaan Jurnalis oleh TNI AL: Dipukul hingga Dicambuk Selang

Dewan Pers mengungkap motif penganiayaan oleh 3 anggota TNI AL itu. Korban dipaksa menandatangani 2 surat jika penganiayaan ingin dihentikan.

Baca Selengkapnya

Jurnalis Dianiaya 3 Anggota TNI AL, Dewan Pers Desak Tiga Hal

28 hari lalu

Jurnalis Dianiaya 3 Anggota TNI AL, Dewan Pers Desak Tiga Hal

"Dewan Pers akan memantau betul peristiwa ini, memastikan proses hukumnya berjalan, dan memastikan korban dalam perlindungan," ujar Arif Zulkifli.

Baca Selengkapnya