Supir Pete-Pete Makassar Menolak Direlokasi

Reporter

Editor

Jumat, 16 April 2010 16:23 WIB

TEMPO Interaktif, Makassar - Pengusaha pete-pete menilai rencana Pemerintah Kota Makassar membuka trayek pinggiran kota tidak tepat karena akan mematikan usaha transportasi umum. Pinggiran kota sudah dikuasai pelaku usaha becak motor dan ojek yang melayani rute-rute pendek.

“Pemerintah belum melakukan studi kelayakan untuk mendistribusikan angkot ke pinggiran kota. Makassar kacau karena pemerintah tidak mampu mengatur arus lalu lintas dengan baik,” kata Ahmad Zubair, Ketua Serikat Supir Makassar, hari ini.

Ahmad menjelaskan pemerintah kota melalui Dinas Perhubungan belum pernah melakukan studi kelayakan untuk mendata jumlah angkutan kota dan kebutuhan masyarakat. Pemerintah disarankan agar tidak gegabah memutuskan pembukaan trayek baru di pinggiran kota karena akan menimbulkan gesekan antara pengusaha angkot dengan becak motor (bentor) dan tukang ojek.

Dia meminta agar dilakukan kajian ulang soal metode transportasi di dalam kota dan pinggiran kota, sehingga tidak ada pengusaha transportasi yang dirugikan. Apalagi pendapatan pengusaha dan supir angkot mengalami penurunan drastis setelah kehadiran ojek dan bentor.

Rafiq, pemilik dan supir angkutan kota dengan tegas menolak jika dibuka trayek baru karena pasti akan mematikan usahanya. Menurut Rafiq, pemerintah harusnya memikirkan bagaimana mempertahankan dan melindungi pengusaha angkutan yang sudah ada. Trayek pinggiran, diserahkan saja kepada pengusaha ojek dan bentor.

“Sekarang penghasilan supir makin merosot karena banyaknya kendaraan roda dua, ojek, dan bentor. Pemerintah harus memikirkan melindungi pengusaha angkot,” katanya.

Pendapatan juga merosot. Setiap hari hanya bisa mendatangkan hasil sebesar Rp 120 ribu. Sementara supir hanya memperoleh sebesar Rp 30 ribu per hari dan belum termasuk gaji bulanan. Pemilik kendaraan juga mengeluarkan biaya pembelian bensin Rp 90 ribu untuk 20 liter bensin.

Supir masih dibebankan penarikan retribusi Rp 1.500 per hari dan iuran Organda Rp 3.000 per hari.

Mansyur, supir angkot yang biasa mangkal di pinggiran jalan Mal Panakkukang Jalan Pengayoman menyayangkan jika diterapkan trayek pinggiran kota. Seharusnya, kata Mansyur, pemerintah memutuskan soal tarif normal jauh dekat sebesar Rp 3.000. Selama ini supir tidak bisa memaksakan penumpang membayar Rp 3.000.

“Terkadang anak sekolah hanya membayar Rp 1.000 dan kalau mahasiswa Rp 2.000. Pemerintah cukup menetapkan tarif dasar jauh-dekat Rp 3.000 yang tentunya akan membantu penghasilan supir dan pemilik kendaraan,” katanya.

SULFAEDAR PAY

Berita terkait

Kota Bogor Uji Coba Penggunaan Angkutan Listrik

34 hari lalu

Kota Bogor Uji Coba Penggunaan Angkutan Listrik

Ada 30 titik pemberhentian yang diujicobakan pada 4 April 2024.

Baca Selengkapnya

LRT Jabodebek Bicara soal Integrasi Moda Transportasi Lain: Kerja Sama Pemda dan Pengembang

7 Juli 2023

LRT Jabodebek Bicara soal Integrasi Moda Transportasi Lain: Kerja Sama Pemda dan Pengembang

Soal integrasi antar moda, LRT Jabodebek, didukung oleh pemerintah daerah seperti DKI Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi, tempat di mana LRT berada.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Tambah Lima Rute Baru Angkutan Kota Feeder LRT Sumsel

10 Desember 2022

Kemenhub Tambah Lima Rute Baru Angkutan Kota Feeder LRT Sumsel

Hingga saat ini, jumlah angkot feeder LRT yang melayani di kota Palembang berjumlah 58 unit.

Baca Selengkapnya

6.100 Angkot Jakarta Wajib Pisahkan Penumpang Perempuan dan Pria Mulai Pekan Ini

11 Juli 2022

6.100 Angkot Jakarta Wajib Pisahkan Penumpang Perempuan dan Pria Mulai Pekan Ini

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo menyatakan kebijakan pengaturan tempat duduk wajib untuk seluruh angkot di Ibu Kota.

Baca Selengkapnya

Ridwan Kamil Jajal Aplikasi Pertama Moda Transportasi Jabar Jaramba

7 Januari 2022

Ridwan Kamil Jajal Aplikasi Pertama Moda Transportasi Jabar Jaramba

Menurut Ridwan Kamil, hanya masalah waktu digitalisasi penuh transportasi Jawa Barat. Saat ini baru libatkan tujuh bus Damri.

Baca Selengkapnya

Bus Kita Trans Pakuan Akan Beroperasi, Bogor Akan Latih Sopir Angkutan Kota

31 Oktober 2021

Bus Kita Trans Pakuan Akan Beroperasi, Bogor Akan Latih Sopir Angkutan Kota

Pemerintah kota akan melatih sopir-sopir angkutan kota untuk mengemudikan bus dengan kapasitas penumpang 35 orang.

Baca Selengkapnya

Naik Angkot Si Benteng di Kota Tangerang Gratis hingga Akhir Tahun Ini

11 Oktober 2021

Naik Angkot Si Benteng di Kota Tangerang Gratis hingga Akhir Tahun Ini

Hingga akhir tahun nanti, warga Kota Tangerang digratiskan naik angkot Si Benteng. Wali Kota Arief R. Wismansyah harap masyarakat beralih moda.

Baca Selengkapnya

Penculikan Cucu Lansia di Bogor untuk Jaminan Utang

10 Agustus 2021

Penculikan Cucu Lansia di Bogor untuk Jaminan Utang

R, korban penculikan itu adalah yatim piatu. Orang tuanya sudah lama meninggal karena kecelakaan dan sakit. Polisi memberinya bea siswa.

Baca Selengkapnya

All New Suzuki Carry Jadi Angkot Ber-AC JakLingko

31 Mei 2021

All New Suzuki Carry Jadi Angkot Ber-AC JakLingko

Suzuki dan JakLingko menargetkan angkot ber-AC mulai beroperasi pada semester kedua tahun ini.

Baca Selengkapnya

Volume Lalu Lintas Kendaraan Justru Naik 11.44 Persen Selama PSBB Jilid III

4 Februari 2021

Volume Lalu Lintas Kendaraan Justru Naik 11.44 Persen Selama PSBB Jilid III

Pergerakan warga ke tempat perbelanjaan retail dan tempat rekreasi turun 2,3 persen pada masa PSBB III.

Baca Selengkapnya