TEMPO Interaktif, Semarang: Sekitar 700 nelayan Rawa Pening Kabupaten Semarang, Selasa (4/2) menggelar unjuk rasa di gedung Berlian DPRD Jawa Tengah, Jalan Pahlawan, Semarang. Dalam tuntutannya mereka mendesak Pemerintah Provinsi Jawa Tengah segera membersihkan eceng gondok yang saat ini memenuhi 80 persen permukaan air. Rawa seluas 1.750 hektare itu berada di tiga kecamatan masing-masing Kecamatan Tuntang, Bawen, Ambarawa dan Banyubiru. Sambil membentangkan spanduk warna biru bertuliskan Paguyuban Nelayan Sedyo Rukun Meminta Belas Kasihan Gubernur Jateng mereka juga melakukan orasi. Kami benar-benar dalam kondisi kesulitan ekonomi sejak 26 hari lalu, kata Marjuki, salah seorang nelayan. Penghasilan yang dalam setiap harinya mendapatkan Rp 10 15 ribu sebelum ada eceng gondok, kini berkurang drastis. Bahkan karena sulitnya menyingkap eceng gondok, tidak jarang mereka pulang tidak membawa hasil ikan sedikit pun. Perahu kami tak bisa masuk rawa dan jaring tak bisa ditebarkan. Sebenarnya kami sudah mengadukan hal ini ke Bupati Semarang namun sampai saat ini belum ada tanggapan yang berarti, ujar Marjuki. Sanyoto, anggota Satuan Tugas Rawa Pening yang ikut serta dalam aksi itu menuturkan, kondisi rawa sangat memprihatinkan. 80 persen rawa sudah ditutupi eceng gondok, katanya. Selain merugikan nelayan dan pengelola, eceng gondok yang makin menggunung itu juga berpengaruh pada kunjungan wisatawan ke objek wisata tersebut. Sekarang sepi karena tidak ada yang bisa dilihat selain eceng gondok, kata Sanyoto. Untuk itu, lanjut Sanyoto, pihaknya meminta Gubernur melalui instansi terkait segera melakukan pembersihan eceng gondok. Sebab bertahun-tahun coba diatasi sendiri oleh nelayan ternyata gagal. Wakil Gubernur I Jateng, H Achmad dan anggota DPRD Agung Buntoro dalam pertemuan dengan 10 perwakilan berjanji menindaklanjuti aspirasi tersebut. Namun pihaknya terlebih dulu harus berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Semarang. (Ecep S. Yasa/SohirinTempo News Room)
Prabowo Bentuk Presidential Club, Pengamat Sebut Ada Ketegangan dalam Transisi Kepemimpinan
44 menit lalu
Prabowo Bentuk Presidential Club, Pengamat Sebut Ada Ketegangan dalam Transisi Kepemimpinan
Pengamat politik menilai, gagasan Presidential Club Prabowo mungkin saja hasil dari melihat transisi kepemimpinan Indonesia yang seringkali ada ketegangan.