Gara-gara Sampah, Guru SMP Tusuk Mata Siswa

Reporter

Editor

Selasa, 23 Maret 2010 19:57 WIB

TEMPO Interaktif, Makassar - Mata kiri seorang siswa SMP Negeri 1 Tamalatea, Muhammad Khadafi, 12 tahun, ditusuk dengan ranting kayu asam oleh gurunya, Dra H, 57 tahun. Akibat kejadian itu, warga Jalan Taman Raya Utara, Kecamatan Tamalatea, Jeneponto itu dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara Makassar hari ini.

Anak yatim tersebut dirawat di ruang Elang Lantai II Kamar 13. Saat ditemui Tempo, korban ditemani oleh ibunya, Syamsiar Suyuti, 42 tahun dan beberapa keluarganya. Meski kondisinya masih lemas, namun korban masih mampu menuturkan kejadian yang dialaminya.

Khadafi mengatakan peristiwa itu dialami di ruang kelasnya, pagi tadi sekitar pukul 10.30 Wita. Saat itu, seorang teman korban membuang sampah di dalam ruangan. "Sampah itu saya tendang keluar ruangan namun saat bersamaan guru saya datang," ujar Khadafi.

Melihat sampah ditendang, sang guru pun marah. Ia lalu memanggil Khadafi dan memintanya berdiri di depan kelas. Hasnah lalu menjitak dahi Khadafi hingga kepalanya terbentur ke dinding.

Tidak cukup, guru bidang studi matematika itu lalu meminta siswa lainnya mencari sebuah kayu. Dengan kayu itu, Hasnah lalu mengarahkan ranting ke muka korban. "Pukulan pertama berhasil saya tepis, tapi ia langsung menusukkan kayu itu ke muka saya sehingga terkena mata," cerita Khadafi. Mendapat perlakuan itu, korban langsung pingsan.

Setelah sadar, oleh beberapa gurunya ia langsung dilarikan ke Puskesmas Tamalatea. Lantaran kondisinya yang mengkhawatirkan keluarga korban langsung merujuk ke rumah sakit di Makassar.

Ibu korban, Syamsiar Suyuti, menyesalkan perlakuan oknum guru tersebut. Tidak terima dengan kejadian itu, ia langsung melapor ke Polres Jeneponto. "Kami meminta agar oknum guru itu ditindak sesuai dengan perbuatannya," ujarnya.

Tindakan Hasnah terhadap Khadafi bukan baru kali ini terjadi. September 2009, Khadafi mengaku ditampar beberapa kali sehingga keluar darah dari hidungnya. Dikonfirmasi terpisah, Kapolres Jeneponto Ajun Komisaris Besar Ruslan membenarkan peristiwa itu.

Ia mengaku telah menerima laporan korban. Namun terlapor belum diperiksa. Alasannya, yang bersangkutan dinyatakan masih terkejut akibat ulahnya itu. "Saat dilayangkan surat panggilan pemeriksaan ia langsung pingsan dan dirawat di rumah sakit," tutur Ruslan. Ia berjanji secepatnya menangani kasus itu untuk menenangkan keluarga pelapor.

Apalagi, menurut Ruslan beredar informasi jika keluarga korban mengancam bertindak sendiri jika terlapor tidak segera ditangani. Hingga pukul 20.00 Wita, korban masih diopname di Rumah Sakit Bhayangkara. Terdapat perban yang masih menutup mata kirinya. Khadafi mengaku sejak kejadian itu, mata kirinya tidak bisa melihat.

ABDUL RAHMAN

Advertising
Advertising

Berita terkait

4 Prodi dengan Kuota Terbesar di PPG Prajabatan 2024

7 hari lalu

4 Prodi dengan Kuota Terbesar di PPG Prajabatan 2024

Apa saja prodi dengan kuota terbesar di PPG Prajabatan?

Baca Selengkapnya

Pendaftaran PPG Prajabatan 2024 Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftarnya

26 hari lalu

Pendaftaran PPG Prajabatan 2024 Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftarnya

PPG Prajabatan merupakan salah satu program prioritas Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) untuk memenuhi kebutuhan guru.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Laptop Huawei Matebook D14, Guru Bicara Ekskul Pramuka

30 hari lalu

Top 3 Tekno: Laptop Huawei Matebook D14, Guru Bicara Ekskul Pramuka

Selain spesifikasi laptop Huawei Matebook D14 terbaru dan 5 catatan para guru atas polemik ekskul Pramuka, ada juga soal ledakan amunisi kedaluwarsa.

Baca Selengkapnya

Samsung Tingkatkan Kompetensi Digital Guru dan Dosen melalui Samsung Innovation Campus

37 hari lalu

Samsung Tingkatkan Kompetensi Digital Guru dan Dosen melalui Samsung Innovation Campus

Samsung menggelar program Teachers Training bagi guru dan dosen dalam program Samsung Innovation Campus (SIC) Batch 5 2023/2024.

Baca Selengkapnya

Seleksi ASN 2024, Kemendikbudristek Buka Formasi 419.146 Guru PPPK

50 hari lalu

Seleksi ASN 2024, Kemendikbudristek Buka Formasi 419.146 Guru PPPK

Seleksi PPPK tersebut diperuntukkan untuk guru di sekolah negeri.

Baca Selengkapnya

Mau Dijadikan Sumber Pembiayaan Makan Siang Gratis, Apa Fungsi Utama Dana BOS?

4 Maret 2024

Mau Dijadikan Sumber Pembiayaan Makan Siang Gratis, Apa Fungsi Utama Dana BOS?

Perhimpunan Pendidikan dan Guru menolak jika makan siang gratis menggunakan dana BOS

Baca Selengkapnya

Beda Respons PGRI Soal Makan Siang Gratis Pakai Dana Bos: yang Penting Ada Uangnya

4 Maret 2024

Beda Respons PGRI Soal Makan Siang Gratis Pakai Dana Bos: yang Penting Ada Uangnya

PGRI menilai, tidak ada yang perlu dipersoalkan mengenai pembiayaan program makan siang dan susu gratis yang menggunakan dana BOS.

Baca Selengkapnya

Marak Kasus Bullying, Jokowi kepada Guru: Jangan Sampai Ada Siswa Ketakutan di Sekolah

4 Maret 2024

Marak Kasus Bullying, Jokowi kepada Guru: Jangan Sampai Ada Siswa Ketakutan di Sekolah

Presiden Joko Widodo menunjukkan perhatiannya atas perundungan (bullying) yang terjadi di sekolah-sekolah.

Baca Selengkapnya

Respons Program Makan Siang Gratis, FSGI Singgung Teori Shang Yang, Apa Maksudnya?

4 Maret 2024

Respons Program Makan Siang Gratis, FSGI Singgung Teori Shang Yang, Apa Maksudnya?

FSGI merespons program makan siang gratis dengan menyinggung teori Shang Yang. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Reaksi Para Guru Soal Makan Siang Gratis akan Gunakan Dana BOS

4 Maret 2024

Reaksi Para Guru Soal Makan Siang Gratis akan Gunakan Dana BOS

Menurut FSGI, penggunaan dana Bos untuk makan siang gratis menunjukkan pemerintah gagal memahami tujuan kebijakan itu.

Baca Selengkapnya