Gereja Katolik Indonesia Tolak Serangan AS ke Irak

Reporter

Editor

Senin, 21 Juli 2003 17:12 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Penolakan serangan Amerika Serikat dan sekutunya atas Irak semakin meluas. Setelah berbagai kelompok dan organisasi massa, terutama ormas Islam, kali ini Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) juga lantang menyerukan penolakannya. Demikian bunyi surat terbuka yang ditandatangani oleh Ketua Presidium Yulius Kardinal Darmaatmadja dan Sekrearis Jenderal Uskup Agung I. Suharyo, tertangal 31 Januari lalu, dan disebarkan sampai Senin (3/2) ini. Surat itu juga dikirimkan kepada para uskup dan uskup agung dan seluruh umat Katolik di seluruh Indonesia. Kepada seluruh umat, KWI mengajak untuk memanjatkan doa khusus bagi keselamatan dan perdamaian di Irak dan sekitarnya. Dikatakan pula, penolakan tegas atas perang ini senapas dengan sikap yang telah diambil lebih dahulu oleh tahta suci Vatikan, serta oleh Konferensi Uskup Amerika, Kanada, Jerman, Malaysia, Singapura dan Brunei. Pernyataan ini dikirimkan pula kepada konferensi uskup di Irak. Penolakan perang ini didasarkan atas ajaran gereja Katolik yang menentang segala bentuk kekerasan yang bisa merusak dan menimbulkan korban manusia. Dikatakan, segala hal yang merusak manusia sebagai citra Tuhan, sama dengan tindakan yang tidak menghormati Tuhan itu sendiri. Oleh karena itu permintaan untuk menolak perang juga ditujukan secara tegas kepada pemerintah Irak. Mereka minta pemerintah Irak untuk menjadi pelindung dan penjamin rasa aman rakyatnya. Pemerintah AS sendiri telah menyatakan bahwa pernyataan perang tinggal dalam hitungan minggu. Selain berusaha menggulingkan kepemimpinan Presiden Saddam Hissein, Irak dituduh memiliki senjata pemusnah massal. Tetapi, laporan International Atomic Energy Agency (IAEA) menyatakan bahwa Irak pada tahap ini tidak lagi memiliki kemampuan untuk mengembangkan senjata nuklir. Oleh karenanya Dewan Keamanan PBB sedang mempertimbangkan untuk memperpanjang tugas Tim Inspeksi PBB itu. Namun di lain pihak, Amerika Serikat terus menggelar kekuatan. Misalnya, sekarang ini 65.000 pasukan Amerika Serikat sudah berada di kawasan Teluk. Mereka masih berusaha menambah jumlah itu sampai menjadi 120.000, sedangkan Inggris telah mengirimkan pasukannya sebesar 26 000. Markas besar pengendali operasi militer sudah siap di Qatar, demikian juga pangkalan Angkatan Udara Amerika Serikat di Turki, Kuwait, Bahrain, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Oman. Kecuali itu Jordan dan Syria telah memberikan izin pesawat Angkatan Udara Amerika Serikat.untuk melintasi wilayahnya. Lepas dari perdebatan itu, KWI menyatakan, perhatian utama tertuju pada korban, baik sebagai akibat keputusan politik yang lalu maupun korban yang akan datang kalau penyerangan itu dilakukan. Korban itu adalah manusia, ciptaan Allah yang dirusak oleh perang. (Y. Tomi Aryanto-Tempo News Room)

Berita terkait

Bareskrim Ungkap Kasus Manipulasi Data Gunakan Email Palsu yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

3 menit lalu

Bareskrim Ungkap Kasus Manipulasi Data Gunakan Email Palsu yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri mengungkap kasus manipulasi data menggunakan email palsu dan memanfaatkan informasi data untuk menipu.

Baca Selengkapnya

Bocoran Terbaru Ungkap Apple Kembangkan Macbook dan iPhone Lipat

3 menit lalu

Bocoran Terbaru Ungkap Apple Kembangkan Macbook dan iPhone Lipat

Bocoran terbaru mengungkap bahwa Apple sedang bersiap memproduksi perangkat Macbook dan iPhone yang bisa dilipat.

Baca Selengkapnya

Adam Deni Dituntut Satu Tahun Penjara karena Pencemaran Nama Baik Ahmad Sahroni

7 menit lalu

Adam Deni Dituntut Satu Tahun Penjara karena Pencemaran Nama Baik Ahmad Sahroni

Ahmad Sahroni tidak terima atas ucapan Adam Deni yang menyebutnya mengeluarkan uang Rp30 miliar untuk membayar aparat demi mengkriminalisasinya

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi akan Resmikan Budidaya Ikan Nila Salin Milik KKP

7 menit lalu

Presiden Jokowi akan Resmikan Budidaya Ikan Nila Salin Milik KKP

Modeling budidaya ikan nila salin merupakan terobosan Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, yang dibangun sejak 2023 di lahan seluas 80 hektare.

Baca Selengkapnya

Dirut PT Taspen Antonius Kosasih Jalani Pemeriksaan di KPK soal Kasus Rasuah Investasi Fiktif

11 menit lalu

Dirut PT Taspen Antonius Kosasih Jalani Pemeriksaan di KPK soal Kasus Rasuah Investasi Fiktif

KPK memeriksa Direktur Utama PT Taspen Antonius N. S. Kosasih dalam kasus dugaan korupsi kegiatan investasi fiktif perusahaan pelat merah itu.

Baca Selengkapnya

Statistik Gol Erling Haaland Di Liga Inggris Musim Ini, Lampaui Top Skor Sepanjang Masa Liga Inggris

12 menit lalu

Statistik Gol Erling Haaland Di Liga Inggris Musim Ini, Lampaui Top Skor Sepanjang Masa Liga Inggris

Produktivitas Erling Haaland dalam mencetak gol dalam semusim melampaui striker legendaris Alan Shearer

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia Berpotensi Bertemu Kylian Mbappe Jika Lolos Olimpiade Paris 2024

14 menit lalu

Timnas Indonesia Berpotensi Bertemu Kylian Mbappe Jika Lolos Olimpiade Paris 2024

Kylian Mbappe berambisi membela negaranya di ajang kompetisi Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Cuti Bersama Akhir Pekan, PT KAI Sediakan KA Lodaya Tambahan dari Bandung

14 menit lalu

Cuti Bersama Akhir Pekan, PT KAI Sediakan KA Lodaya Tambahan dari Bandung

Pemerintah menetapkan cuti bersama pada Jumat, 10 Mei 2024, menyusul libur perayaan Kenaikan Isa Almasih pada, Kamis, 9 Mei 2025.

Baca Selengkapnya

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Jokowi Berkomentar hingga Asal-usul Nama Merek

16 menit lalu

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Jokowi Berkomentar hingga Asal-usul Nama Merek

Pabrik sepatu Bata tutup, Jokowi memaklumi usaha selalu ada kondisi naik turun

Baca Selengkapnya

Konfirmasi Pemecatan 13 PPD di Papua Tengah, KPU: Kinerja Mereka Parah

18 menit lalu

Konfirmasi Pemecatan 13 PPD di Papua Tengah, KPU: Kinerja Mereka Parah

Idham menjelaskan bahwa KPU Papua Tengah sudah pernah diminta klarifikasi mengenai keterlambatan rekapitulasi suara di Kabupaten Puncak.

Baca Selengkapnya