UNTAET Minta DPR Lebih Intens Bahas Masalah Tim-Tim

Reporter

Editor

Selasa, 21 Oktober 2003 07:57 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Kepala Pemerintahan Transisi PBB di Timor Timur (Tim-Tim (UNTAET), Sergio Vieira de Mello, meminta agar Komisi I DPR lebih intens membahas masalah Tim-Tim dan lebih sering menggelar dialog antara pemerintah Indonesia, UNTAET dan pemerintah sementara di Tim-Tim. Demikian de Mello usai bertemu Ketua DPR Akbar Tandjung selama setengah jam di Gedung MPR/DPR, Jakarta, Jumat (23/2) pagi.

“Sekarang saya melihat kurang dialog untuk rekonsiliasi. Untuk itu, saya harap ini dapat lebih dijalankan dengan intensif,” kata de Mello yang datang didampingi Menteri Luar Negeri Timor Loro Sae, Ramos Horta. Selain itu, de Mello juga meminta agar DPR dapat berkunjung ke Tim-Tim untuk melihat langsung apa yang terjadi dan yang sudah dilakukan di sana.

Sementara itu, Akbar mengatakan belum dapat menjalankan usulan itu. Ia justru berharap UNTAET dapat membantu para pengungsi di Atambua untuk kembali ke Tim-Tim. Ini dinilai penting karena Tim-Tim saat ini sedang mempersiapkan Pemilu. “Jadi, bagaimana caranya agar pengungsi itu dapat berpartisipasi dalam Pemilu. Ini termasuk juga bila mereka ingin membuat partai politik baru,” kata Akbar.

Sedangkan anggota Komisi I, Djoko Susilo, yang ikut mendampingi Akbar dalam pertemuan tersebut mengatakan bahwa pihak DPR juga mempertanyakan tentang angkatan bersenjata bentukan UNTAET di Tim-Tim. Mengenai hal itu, de Mello mengakui bahwa angkatan bersenjata yang dibentuknya itu dipimpin oleh Brigjen Taormata Ruak, yang merupakan salah satu anggota FALINTIL (Forcas Armadas Libertacao Independencia de Timor Leste). Bahkan, satu batalyon dari angkatan bersenjata itu terdiri dari orang-orang FALINTIL.

“Saya menyayangkan mengapa UNTAET mengangkat orang-orang anti Indonesia. Kenapa mereka nggak mengambil tokoh-tokoh yang netral?” ujar dia. Untuk itu, Djoko menilai UNTAET sengaja menciptakan permusuhan antara Indonesia dan orang-orang Tim-Tim. Selain juga berupaya menciptakan permusuhan antara orang-orang FALINTIL dan masyarakat pro integrasi. (Nurakhmayani)

Advertising
Advertising

Berita terkait

Pro-Kontra Soal Penambahan Nomenklatur Kementerian di Pemerintahan Prabowo

2 menit lalu

Pro-Kontra Soal Penambahan Nomenklatur Kementerian di Pemerintahan Prabowo

ICW khawatir wacana penambahan nomenklatur kementerian membuat kabinet Prabowo menjadi sangat gemuk.

Baca Selengkapnya

Polri Usulkan ke Kementerian Kominfo Blokir 2.862 Situs Diduga Tawarkan Judi Online

11 menit lalu

Polri Usulkan ke Kementerian Kominfo Blokir 2.862 Situs Diduga Tawarkan Judi Online

Polisi telah menangkap 142 tersangka dari 115 kasus judi online dalam rentang pada periode 23 April hingga 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Jadwal Timnas U-23 Indonesia vs Guinea di playoff Olimpiade 2024: Garuda Muda Hadapi Tantangan Cuaca Dingin

12 menit lalu

Jadwal Timnas U-23 Indonesia vs Guinea di playoff Olimpiade 2024: Garuda Muda Hadapi Tantangan Cuaca Dingin

Pemain Timnas U-23 Indonesia harus menghadapi tantangan cuaca dingin di Prancis sebelum melawan Guinea di playoff Olimpiade 2024.

Baca Selengkapnya

Begini Komentar Edin Terzic setelah Bawa Borussia Dortmund Lolos ke Final Liga Champions dengan Singkirkan PSG

20 menit lalu

Begini Komentar Edin Terzic setelah Bawa Borussia Dortmund Lolos ke Final Liga Champions dengan Singkirkan PSG

Borussia Dortmund menyingkirkan PSG di babak semifinal Liga Champions. Klub Liga Jerman ini lolos ke final dengan mengantongi agregat 2-0.

Baca Selengkapnya

Menteri PUPR Banding Atas Gugatan JATAM Kaltim, Tutupi Informasi Soal Proyek Air dan Sponge City IKN

21 menit lalu

Menteri PUPR Banding Atas Gugatan JATAM Kaltim, Tutupi Informasi Soal Proyek Air dan Sponge City IKN

Komisi Informasi Pusat mengabulkan sebagian gugatan JATAM Kaltim soal keterbukan informasi proyek air dan sponge city di IKN.

Baca Selengkapnya

Mabes Polri Diduga Impor Belasan Alat Sadap, Pengamat Sebut Pengadaannya Harus Transparan

25 menit lalu

Mabes Polri Diduga Impor Belasan Alat Sadap, Pengamat Sebut Pengadaannya Harus Transparan

Pengamat kepolian mengatakan alat sadap tidak termasuk teknologi alutsista sehingga pengadaanya harus transparan dan terbuka ke publik.

Baca Selengkapnya

LPEM FEB UI Komentari Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tertinggi Sejak 2015

32 menit lalu

LPEM FEB UI Komentari Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tertinggi Sejak 2015

LPEM FEB UI memaparkan secara keseluruhan pertumbuhan ekonomi masih cenderung stagnan.

Baca Selengkapnya

Hasil Liga Champions: Borussia Dortmund Lolos ke Babak Final, Singkirkan PSG dengan Agregat 2-0

47 menit lalu

Hasil Liga Champions: Borussia Dortmund Lolos ke Babak Final, Singkirkan PSG dengan Agregat 2-0

Borussia Dortmund lolos ke final Liga Champions 2023/2024. Mereka menang 1-0 di markas PSG, Rabu dinihari, 8 Mei 2024, dan melaju dengan agregat 2-0.

Baca Selengkapnya

Tinggalkan Gedung KPK Usai Diperiksa 9 Jam, Dirut PT Taspen Antonius Kosasih Berstatus Tersangka Investasi Fiktif

2 jam lalu

Tinggalkan Gedung KPK Usai Diperiksa 9 Jam, Dirut PT Taspen Antonius Kosasih Berstatus Tersangka Investasi Fiktif

KPK memeriksa Dirut PT Taspen Antonius Kosasih dalam kasus dugaan investasi fiktif. Ada beberapa tersangka lain dalam kasus ini.

Baca Selengkapnya

Ukraina Temukan Puing Rudal Balistik Korea Utara di antara Bukti Serangan Rusia

2 jam lalu

Ukraina Temukan Puing Rudal Balistik Korea Utara di antara Bukti Serangan Rusia

Jaksa penuntut negara Ukraina memeriksa puing-puing dari 21 dari sekitar 50 rudal balistik Korea Utara yang diluncurkan oleh Rusia.

Baca Selengkapnya