Presiden Akan Mengunjungi Empat Negara di Asia

Reporter

Editor

Senin, 21 Juli 2003 16:46 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Presiden Megawati Soekarnoputri akan melakukan kunjungan kenegaraan keempat negara di Asia, yaitu Republik Rakyat Cina, Korea Utara, Korea Selatan dan India, pada tanggal 25 Maret sampai 4 April mendatang. Menurut Mentri Luar Negeri (Menlu) Hassan Wirayuda, kunjungan tersebut dilakukan sebagai bagian dari upaya untuk menjalin hubungan yang lebih intensif dengan negara-negara tetangga, diluar ASEAN. Selain itu, kunjungan Presiden kali ini merupakan kunjungan balasan atas kunjungan beberapa kepala negara atau kepala pemerintahan negara-negara tersebut, beberapa waktu lalu. “Kunjungan ini merupakan semacam giliran bagi Presiden untuk berkunjung ke negara-negara tersebut,” kata dia. Lebih lanjut, Hassan menekankan bahwa rangkaian kunjungan itu juga merupakan wujud dari lingkar-lingkar prioritas kebijaksanaan politik luar negeri Indonesia, yang bebas-aktif. Sehingga, rencana kunjungan ke Korea Utara dinilai tidak akan menimbulkan pengaruh yang buruk bagi Indonesia. Seperti yang diketahui, George W.Bush dalam pidato kenegaraannya mengecam Korea Utara sebagai poros setan, disamping Iran dan Irak. Menurut Menlu, kunjungan Presiden bukan merupakan event yang terpisah, tapi merupakan bagian dari sebuah rangkaian kunjungan ke beberapa negara. Selain itu, kunjungan Presiden ke Korea Utara juga untuk memenuhi undangan Presiden Korea Utara, Kim Dae Jung, saat menghadiri Sidang APEC di Shanghai, RRC tahun lalu. Dalam kesempatan itu, Hassan mengakui bahwa Indonesia akan lebih meningkatkan kerja sama di bidang politik dengan kedua Korea, dengan harapan agar dapat memberikan bantuan yang signifikan untuk mewujudakan perdamaian di Semenanjung Korea. Menurut Menlu, ada berbagai cara yang dapat dilakukan, diantaranya mengalihkan minat Korea Utara untuk mengembangkan tenaga nuklir sebagai senjata pembunuh massal, dan mengharapkan agar negara itu bisa lebih memanfaatkan tenaga nuklir untuk tujuan perdamaian. Sebagaimana dikatahui, selama ini Korea Utara memiliki kemampuan dalam pembuatan peluru kendali, padahal senjata itu merupakan sumber destabilisasi di kawasan itu. Proses perdamaian di Semenanjung Korea telah dirintis sejak sepuluh tahun yang lalu, melalui organisasi KEDO (Koreanpeninsula Energy Development Organization), yang terdiri dari negara-negara, seperti Amerika Serikat, Jepang, Korea Selatan dan Korea Utara, termasuk Indonesia. Namun, akhir-akhir ini dialog antara Amerika Serikat dengan Korea Utara agak tersendat. Sebelum melakukan kunjungan keempat negara di Asia, Hassan mengingatkan kembali rencana kunjungan Perdana Menteri Australia, John Howard, pada tanggal 6-8 Februari mendatang. Kunjungan itu, seperti biasa, bertujuan untuk meningkatkan hubungan bilateral diantara kedua negara tetangga itu. Selain itu, kunjungan Howard sebenarnya merupakan kunjungan keduanya ke Indonesia pada era pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri, setelah Agustus silam. (Dara Meutia Uning – Tempo News Room)

Berita terkait

Hasil Liga Champions: Borussia Dortmund Lolos ke Babak Final, Singkirkan PSG dengan Agregat 2-0

6 menit lalu

Hasil Liga Champions: Borussia Dortmund Lolos ke Babak Final, Singkirkan PSG dengan Agregat 2-0

Borussia Dortmund lolos ke final Liga Champions 2023/2024. Mereka menang 1-0 di markas PSG, Rabu dinihari, 8 Mei 2024, dan melaju dengan agregat 2-0.

Baca Selengkapnya

Tinggalkan Gedung KPK Usai Diperiksa 9 Jam, Dirut PT Taspen Antonius Kosasih Berstatus Tersangka Investasi Fiktif

1 jam lalu

Tinggalkan Gedung KPK Usai Diperiksa 9 Jam, Dirut PT Taspen Antonius Kosasih Berstatus Tersangka Investasi Fiktif

KPK memeriksa Dirut PT Taspen Antonius Kosasih dalam kasus dugaan investasi fiktif. Ada beberapa tersangka lain dalam kasus ini.

Baca Selengkapnya

Ukraina Temukan Puing Rudal Balistik Korea Utara di antara Bukti Serangan Rusia

1 jam lalu

Ukraina Temukan Puing Rudal Balistik Korea Utara di antara Bukti Serangan Rusia

Jaksa penuntut negara Ukraina memeriksa puing-puing dari 21 dari sekitar 50 rudal balistik Korea Utara yang diluncurkan oleh Rusia.

Baca Selengkapnya

Tanah Longsor di Kota Padang, Dua Warga Dilaporkan Hilang Tertimbun

3 jam lalu

Tanah Longsor di Kota Padang, Dua Warga Dilaporkan Hilang Tertimbun

Tanah longsor terjadi di Padang Sumatera Barat akibat hujan deras mengguyur kota itu sejak Selasa siang. Akses jalan menuju Solok terputus.

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Kembali Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Periode Kelima

4 jam lalu

Vladimir Putin Kembali Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Periode Kelima

Vladimir Putin kembali menjabat sebagai presiden Rusia untuk periode kelima selama enam tahun ke depan. Bakal mengalahkan rekor Stalin.

Baca Selengkapnya

Studi: Marah 8 Menit Saja Bisa Tingkatkan Peluang Serangan Jantung

4 jam lalu

Studi: Marah 8 Menit Saja Bisa Tingkatkan Peluang Serangan Jantung

Efek akut marah-marah pada kerja pembunuh darah, yang mungkin menambah peluang serangan jantung dan stroke.

Baca Selengkapnya

Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Setelah 2 Kali Mangkir, Penyidik KPK Sempat Cek ke Rumah Sakit

4 jam lalu

Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Setelah 2 Kali Mangkir, Penyidik KPK Sempat Cek ke Rumah Sakit

KPK akhirnya menahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor setelah dua kali mangkir dari pemeriksaan. Tidak dilakukan jemput paksa.

Baca Selengkapnya

Lee Do Hyun Sebut Nama Lim Ji Yeon di Pidato Baeksang, Netizen Heboh

5 jam lalu

Lee Do Hyun Sebut Nama Lim Ji Yeon di Pidato Baeksang, Netizen Heboh

Pidato pendek yang dibacakan Lee Do Hyun langsung mendapat respons dari banyak pihak yang dinilai menunjukkan bucin ugal-ugalan ke Lim Ji Yeon.

Baca Selengkapnya

Pemkot Surabaya Rayakan HJKS ke-731

5 jam lalu

Pemkot Surabaya Rayakan HJKS ke-731

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menggelar Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-731 pada 31 Mei 2024, dengan tema 'Satukan Tekad Surabaya Hebat'.

Baca Selengkapnya

61 Kepala Daerah Jadi Tersangka Korupsi pada 2021-2023, ICW: Lingkaran Setan Sejak Awal

5 jam lalu

61 Kepala Daerah Jadi Tersangka Korupsi pada 2021-2023, ICW: Lingkaran Setan Sejak Awal

Peneliti ICW mengatakan mayoritas modus korupsi itu berkaitan dengan suap-menyuap dan penyalahgunaan anggaran belanja daerah.

Baca Selengkapnya