TEMPO Interaktif, Jakarta - Wakil Koordinator Indonesian Corruption Watch (ICW) Emerson Juntho menyatakan bahwa pelaporan harta kekayaan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Boediono yang diselenggarakan Jum'at pagi di Istana Presiden tidak lazim. "Hal tersebut tidak lazim dan janggal, baru kali ini terjadi," ujar Emerson saat dihubungi oleh Tempo, Jumat (5/3).

Emerson berpendapat kehadiran petinggi Komisi Pemberantasan Korupsi ke Istana Presiden dapat menimbulkan konflik kepentingan bagi lembaga tersebut karena saat ini Komisi tengah menangani perkara Century. "Walaupun misalnya Pimpinan KPK berpendapat hal tersebut wajar, tapi tetap saja menimbulkan preseden buruk di mata masyarakat," kata Emerson.

Hadirnya Pimpinan KPK ke Istana, masih menurut Emerson, secara tidak langsung akan menimbulkan dugaan bahwa lembaga anti korupsi tersebut mulai terpengaruh proses-proses politik dalam penanganan Century. "Harusnya hal tersebut dihindari oleh KPK, lembaga itu jangan sampai terpengaruh proses politik," kata Emerson.

Kejanggalan makin terasa, Emerson melanjutkan, lantaran kedatangan KPK ke Istana juga berdekatan waktunya dengan gelar perkara soal Bank Century yang dilaksanakan oleh KPK siang ini (5/3). "Itu kan tetap jadi pertanyaan besar. Terkait maupun tidak, tetap saja kita harus khawatirkan adanya intervensi pemerintah setelah itu terhadap expose kasus Century di KPK," kata Emerson.

Sebagai lembaga pegiat antikorupsi, Emerson menegaskan, ICW berharap tidak ada intervensi dari pihak manapun terhadap KPK dalam penanganan kasus Century oleh KPK. "Saya harap tidak ada intervensi terhadap KPK," lkatanya.

GUSTIDHA BUDIARTIE