TEMPO Interaktif, Bengkulu:Berdasarkan pengamatan pihak Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) penyebab bencana banjir yang menimpa di sejumlah wilayah di Provinsi Bengkulu, antara lain disebabkan karena gundulnya hutan di kawasan Taman Nasional Kerinci Sebelat (TNKS) dan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS). ”Semua itu akibat ulah masyarakat serta pengusaha di Bengkulu sendiri. Penebangan hutan yang dilakukan perusahaan pertambangan batu bara PT Danau Mas Hitam dan PT Bukit Sunur. Serta pengelolaan perkebunan besar yang membuka usaha di beberapa kawasan hulu sungai. Sehingga membuat banjir di beberapa lokasi di Kota Bengkulu,” kata salah seorang aktivis Walhi Bengkulu Nurkholis Sastro, Jumat (1/2). Dikatakan, khusus banjir di Kota Bengkulu yang menimpa kawasan, Kecamatan Teluk Segara dan Muara Bangkahulu itu juga sebagai akibat buruknya tata ruang kota, misalnya saja kawasan Kelurahan Rawa Makmur, Kecamatan Muara Bangkahulu yang juga merupakan daerah yang setiap tahun mengalami bencana banjir. Karena memang kawasan itu pada prinsipnya tidak tepat untuk dijadikan kawasan pemukiman penduduk, karena merupakan kawasan rawa gambut dan sulit untuk atasi. “Penyebab lain dengan dibuatnya jalan lingkar kota kawasan simpang empat Nakau menuju Terminal Air Sebakul melewati kawasan hutan cagar alam yang berakibat masyarakat setempat berani membuka kawasan itu sebagai tempat pemukiman atau lahan pertanian,” ujarnya. Nurkholis juga mengemukakan, berdasarkan pemantauan Walhi, kondisi hutan di hulu Sungai Muara Bangkahulu rusak cukup parah. Padahal aliran sungainya membelah sungai Kota Bengkulu. Hal ini akibat adanya perusahaan pertambangan batu bara yang berlokasi di sana. “Hingga kini Pemerintah Provinsi setempat belum tampak berupaya untuk memikirkan masalah tersebut, dengan kata lain bencana banjir di daerah ini akan terus terjadi bila tidak dilakukan langkah-langkah konkret,” ujarnya. (Syaiful Bakhori-Tempo News Room)
Berita terkait
Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai
48 detik lalu
Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai
Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengakui sistem noken pada pemilu 2024 agak aneh. Apa sebabnya?