Soal Aset, Keraton Kasepuhan Akan Gugat Pemerintah Cirebon

Reporter

Editor

Kamis, 4 Maret 2010 00:05 WIB

TEMPO Interaktif, CIREBON - Kalangan Keraton Kasepuhan Cirebon mengancam akan mengugat Pemerintah Kota (Pemkot) Cirebon menyusul masih dikuasainya sejumlah aset mereka. "Kami sudah beberapa kali minta pemerintah membicarakan masalah ini. Undangan itu sudah diajukan tiga kali, terakhir 28 Februari, tapi tetap tak digubris" kata PRA Arif Natadiningrat, Putera Mahkota Keraton Kasepuhan Rabu (3/3).

Arif mengaku akan mengirimkan lagi surat undangan itu. Tujuannya membicarakan masalah aset yang selama ini diklaim milik Pemkot dan Keraton Kasepuhan. Jika undangan keempat itu tidak juga dipenuhi, lanjut Arif, pihaknya akan secepatnya melayangkan gugatan perdata ke pengadilan terkait aset-aset yang dimiliki Keraton Kasepuhan. Ada pun yang diundang selain Walikota Cirebon juga jajaran dibawahnya termasuk Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata (Disporbudpar).

Menurut Arif, ada 337 hektar lahan milik Keraton Kasepuhan hingga kini masih dikuasai oleh Pemkot Cirebon. Sudah 50 tahun mereka tidak lagi mendapatkan pemasukan dari lahan-lahan itu.

Arif menilai, harusnya lahan-lahan itu bisa diaktifkan menjadi lahan pertanian atau kolam yang hasilnya nanti bisa masuk ke kas keraton. Tapi sekarang sebagian di atas lahan-lahan tersebut sudah berdiri bangunan milik Pemkot Cirebon yang secara otomatis penghasilannya pun tidak lagi masuk ke kas keraton.

Keraton, lanjut Arif, tidak berkeinginan untuk selalu meminta kepada pemerintah daerah, termasuk Pemkot Cirebon. "Tidak perlulah mereka mengurusi kami. Kami ingin mandiri," kata Arif.

Tapi ia meminta agar seluruh aset milik mereka dikembalikan sehingga mereka bisa mandiri. "nanti kami dibilang, sedikit-sedikit minta, sedikit-sedikit minta. kami tidak mau itu," katanya.

Sementara itu Kepala Disporbudpar Abidin Aschlih, saat dikonfirmasi menjelaskan dirinya tak tahu menahu soal surat undangan itu karena baru menjabat sebulan. Ia juga menolak berkomentar "Itu urusan walikota lah," katanya. Namun disisi lain ia membantah jika Pemkot Cirebon tidak pernah membantu pemeliharaan keraton.

Tahun ini, lanjut Abidin, sudah dianggarkan Rp 207 juta dalam APBD Kota Cirebon untuk pemeliharaan keraton dan situs yang ada di Kota Cirebon. "Jumlah ini naik dari tahun sebelumnya yang hanya Rp 170 juta," katanya. Selain itu masih ada pula bantuan untuk keraton yang ada di dinas lain.

Seperti diketahui, pada Juli 2009 lalu kantor Dinas Kelautan, Perikanan dan Pertanian (DKP3) Kota Cirebon yang terletak di ruas Jalan Sutomo Kota Cirebon dieksekusi oleh Pengadilan Negeri Kota Cirebon. Eksekusi dikarena gugatan perdata yang dilayangkan oleh Keraton Kasepuhan karena lahan yang digunakan kantor DKP3 tersebut merupakan lahan milik Keraton Kasepuhan.

Mahkamah Agung pun mengabulkannya dan menyatakan jika Keraton Kasepuhan adalah pemilik lahan atas bangunan perkantoran DKP3 Kota Cirebon tersebut.


IVANSYAH

Berita terkait

Kisah Pencak Silat Merpati Putih, Bela Diri Keluarga Keraton yang Dibuka ke Masyarakat Umum

25 hari lalu

Kisah Pencak Silat Merpati Putih, Bela Diri Keluarga Keraton yang Dibuka ke Masyarakat Umum

Sejumlah teknik dan jurus pencak silat awalnya eksklusif dan hanya dipelajari keluarga bangsawan. Namun telah berubah dan lebih inklusif.

Baca Selengkapnya

Nyepi Di Candi Prambanan, Polisi Berkuda Patroli dan Tiga Akses Masuk Dijaga Bregada

47 hari lalu

Nyepi Di Candi Prambanan, Polisi Berkuda Patroli dan Tiga Akses Masuk Dijaga Bregada

Kawasan Candi Prambanan Yogyakarta tampak ditutup dari kunjungan wisata pada perayaan Hari Raya Nyepi 1946, Senin 11 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Sultan HB X Beri Pesan Untuk Capres Pasca-Coblosan: Semua Perbedaan dan Gesekan Juga Harus Selesai

14 Februari 2024

Sultan HB X Beri Pesan Untuk Capres Pasca-Coblosan: Semua Perbedaan dan Gesekan Juga Harus Selesai

Sultan HB X seusai mencoblos hari ini memberikan pesan agar usai Pemilu, semua permasalahan, perbedaan antarcapres selesai.

Baca Selengkapnya

Tahun Ini Usia Cirebon Lebih Muda, Apa Sebabnya?

9 Januari 2024

Tahun Ini Usia Cirebon Lebih Muda, Apa Sebabnya?

Melalui hasil rapat panitia khusus disepakati ulang tahun Cirebon jatuh pada 1 Muharram 849 Hijriah

Baca Selengkapnya

3 Keraton di Cirebon Ini, Masukkan dalam Daftar Kunjungan Wisata Sejarah

2 November 2023

3 Keraton di Cirebon Ini, Masukkan dalam Daftar Kunjungan Wisata Sejarah

Cirebon punya berbagai destinasi wisata sejarah yang patut dikunjungi, di antaranya 3 Keraton, yakni Keraton Kasepuhan Cirebon, Kanoman, Kacirebonan.

Baca Selengkapnya

Keraton-Keraton di Indonesia Potensial Jadi Bagian dari Wellness Tourism

20 September 2023

Keraton-Keraton di Indonesia Potensial Jadi Bagian dari Wellness Tourism

Tanri Abeng menggelar talkshow yang membahas tentang wellness tourism dikaitkan dengan keberadaan 56 keraton di Indonesia.

Baca Selengkapnya

UNESCO Tetapkan Sumbu Filosofi Yogyakarta sebagai Warisan Dunia, Panggung-Kraton-Tugu

19 September 2023

UNESCO Tetapkan Sumbu Filosofi Yogyakarta sebagai Warisan Dunia, Panggung-Kraton-Tugu

UNESCO menetapkan Sumbu Filosofi Yogyakarta sebagai warisan dunia dari Indonesia pada Sidang ke-45 Komite Warisan Dunia atau World Heritage.

Baca Selengkapnya

Destinasi Wisata 3 Keraton di Cirebon: Kasepuhan, Kanoman, dan Kacirebonan

29 April 2023

Destinasi Wisata 3 Keraton di Cirebon: Kasepuhan, Kanoman, dan Kacirebonan

Di Cirebon, terdapat 3 keraton yang memiliki sejarah yang unik, yakni Keraton Kasepuhan, Kanoman, dan Kacirebonan. Ini destinasi wisata di Cirebon.

Baca Selengkapnya

Catatan Peristiwa Memanas Keraton Surakarta dalam Kaleidoskop 2022

28 Desember 2022

Catatan Peristiwa Memanas Keraton Surakarta dalam Kaleidoskop 2022

Peristiwa konflik internal Keraton Surakarta yang memanas mewarnai pemberitaan media massa menjelang akhir tahun 2022

Baca Selengkapnya

Tiga Penjual Batik di Yogyakarta

15 Oktober 2022

Tiga Penjual Batik di Yogyakarta

Jika Anda ingin mencari kain batik dengan corak gaya modern, maka sangat direkomendasikan untuk pergi berbelanja di Batik Rumah Suryowijayan.

Baca Selengkapnya