Komisi Nasional Anak Terus Selidiki Tertembaknya Anak-Anak di Aceh

Reporter

Editor

Jumat, 17 Oktober 2003 09:55 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Komisi Nasional Anak, masih mencari data yang akurat mengenai kondisi dan jumlah anak-anak yang tertembak selama masa operasi terpadu di Aceh. Yang kami dapatkan baru tiga orang, kata Seto Mulyadi, Ketua Komisi Nasioanl Anak, usai Temu Anak Nasional 2003 di Museum Kebangkitan Nasional Jakarta, Jumat (11/7) siang.

Ketua Komnas Anak yang akrab dipanggil Kak Seto ini mengatakan, berdasarkan data yang didapat, ketiga korban tersebut adalah anak-anak di bawah usia 18 tahun yang ditembak karena melarikan diri dari aparat. Menurut cerita, ketika ditanya KTP, anak-anak tersebut ketakutan dan melarikan diri, saat itulah mereka tertembak, kata Kak Seto. Mengenai kebenaran cerita tersebut, Seto masih akan melakukan konfirmasi.

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia juga mencatat sejumlah anak di bawah umur ikut bergabung dalam pemberontakan yang dilakukan Gerakan Aceh Merdeka dan mengusung senjata. Namun, kata Seto, Komisi Nasional Anak masih akan mengkonfirmasikan kepada TNI.

Saat ini, Komisi Nasional Anak bekerjasama dengan Departemen Sosial tengah mempersiapkan trauma center atau rumah perlindungan anak di Aceh. Menurut Seto, prioritas utama saat ini adalah mengembalikan anak-anak yang secara psikologis menderita trauma berat, tetap merasa aman meskipun dalam kondisi konflik. Trauma berat akibat konflik bisa merusak perkembangan jiwa anak-anak. Saat ini mereka butuh merasa dilindungi dan aman.

Ditanya apakah rumah perlindungan tersebut cukup efektif bagi pemulihan psikologis anak-anak Aceh baik di pengungsian maupun pemukiman, Seto menjawab, Sebagai langkah awal untuk mengembalikan anak dari trauma panjang mereka, saya rasa cukup efektif.

Seto mengemukakan, persiapan rumah perlindungan bagi anak saat ini hampir matang. Anggota Trauma Center adalah warga setempat yang diberdayakan potensinya untuk membantu anak lepas dari tekanan dan perasaan tidak aman di tempatnya tinggal. Beberapa waktu lalu, Menteri Sosial Bachtiar Chamsyah mengatakan dipilihnya warga setempat sebagai anggota trauma center untuk menghindari kesalahan bahasa. Lagipula mereka yang lebih mengetahui kondisi di sana. (Fitri Oktarini-Tempo News Room)

Advertising
Advertising

Berita terkait

Pesan Nadiem untuk Guru Penggerak: Bawa Obor Perubahan di Setiap Daerah

3 menit lalu

Pesan Nadiem untuk Guru Penggerak: Bawa Obor Perubahan di Setiap Daerah

Mendikbud Nadiem Makarim memberikan pesan kepada Guru Penggerak. Apa katanya?

Baca Selengkapnya

Daftar 7 Lowongan Kerja BUMN dan Swasta pada Mei 2024

5 menit lalu

Daftar 7 Lowongan Kerja BUMN dan Swasta pada Mei 2024

Sejumlah perusahaan Badan Usaha Milik Negara atau BUMN membuka lowongan kerja pada bulan Mei 2024 ini

Baca Selengkapnya

Daftar Lengkap Juara Piala Asia U-23 setelah Jepang Jadi Kampiun Edisi 2024

6 menit lalu

Daftar Lengkap Juara Piala Asia U-23 setelah Jepang Jadi Kampiun Edisi 2024

Timnas Jepang U-23 memastikan diri menjadi tim yang paling sering menjuarai Piala Asia U-23 setelah menjuarai edisi 2024.

Baca Selengkapnya

Frankly Speaking: Sinopsis dan Pemeran Drakor Ini

9 menit lalu

Frankly Speaking: Sinopsis dan Pemeran Drakor Ini

Drama Korea atau drakor Frankly Speaking telah tayang pada Rabu, 1 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

10 menit lalu

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah ditutup menguat Rp 16.083 terhadap dolar AS pada perdagangan Jumat, 3 Mei.

Baca Selengkapnya

Amnesty International Ungkap Rentetan Kekerasan Polisi Terhadap Mahasiswa di Makassar

13 menit lalu

Amnesty International Ungkap Rentetan Kekerasan Polisi Terhadap Mahasiswa di Makassar

Amnesty International Indonesia mendesak polisi segera membebaskan puluhan mahasiswa yang ditangkap saat Hari Buruh dan Hari Pendidikan.

Baca Selengkapnya

Parlemen Korea Selatan Loloskan RUU Investigasi Tragedi Hallowen 2022, Selanjutnya?

24 menit lalu

Parlemen Korea Selatan Loloskan RUU Investigasi Tragedi Hallowen 2022, Selanjutnya?

Tragedi Itaewon Hallowen 2022 merupakan tragedi kelam bagi Korea Selatan dan baru-baru ini parlemen meloloskan RUU untuk selidiki kasus tersebut

Baca Selengkapnya

Bila Justin Hubner Benar-benar Absen, Timnas U-23 Indonesia Dinilai Akan Kesulitan saat Hadapi Guinea di Playoff Olimpiade 2024

26 menit lalu

Bila Justin Hubner Benar-benar Absen, Timnas U-23 Indonesia Dinilai Akan Kesulitan saat Hadapi Guinea di Playoff Olimpiade 2024

Peluang Timnas U-23 Indonesia untuk lolos ke Olimpiade 2024 Paris akan semakin berat apabila Justin Hubner absen pada laga playoff melawan Guinea.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

28 menit lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

CPNS 2024 Belum Kunjung Dibuka, Kemenpan RB: Screening Dokumen Usulan Belum Selesai

36 menit lalu

CPNS 2024 Belum Kunjung Dibuka, Kemenpan RB: Screening Dokumen Usulan Belum Selesai

Kemenpan RB menjelaskan ada perbedaan teknis pengumpulan rincian formasi yang menghambat pengumuman CPNS tahun ini.

Baca Selengkapnya