Anggota Pansus Century Berbeda Pendapat tentang Kinerja Bank Mutiara

Reporter

Editor

Jumat, 12 Februari 2010 16:35 WIB

TEMPO Interaktif, SURABAYA - Anggota Panitia Khusus Hak Angket Century DPR-RI yang melakukan investigasi ke Surabaya, Jum’at (12/2), berbeda pendapat dalam menilai progress Bank Century setelah di bailout dan berganti nama menjadi Bank Mutiara.

Perbedaan pendapat itu tampak saat mereka menggelar keterangan pers usai melakukan penelusuran data di Bank Mutiara. Agus Sulistyo dari fraksi PKB, misalnya, menilai kinerja Bank Mutiara cabang Surabaya belum bisa dikatakan maksimal.

“Kalau dilihat dari nilai asset, Bank Mutiara cabang Surabaya masih biasa saja, karena totalnya hanya sekitar Rp 10 miliar hingga Rp 11 miliar,” kata Agus. Karenanya, Agus menilai pergantian managemen belum berimbas pada kemajuan yang signifikan di bank tersebut.

Bahkan seluruh kantor Bank Mutiara di Surabaya yang terdiri dari Cabang Surabaya, serta tiga kantor cabang pembantu, menurut dia, seluruhnya masih mengontrak pada gedung milik orang lain karena belum mampu membeli gedung sendiri.

Berbeda dengan Agus, anggota pansus dari Demokrat Achsanul Qosasi mengatakan nilai asset Bank Mutiara di Surabaya telah mencapai Rp 590 miliar. Kinerja Bank Mutiara sudah sangat bagus. Ini bisa dilihat dari nilai kredit macet yang dulu mencapai Rp 400 miliar saat ini sudah berkurang menjadi Rp 100 miliar.

“Hanya lima persen kridit macetnya, inikan luar biasa,” kata dia. Tak hanya itu, Bank Mutiara Surabaya hingga Februari ini telah membukukan keuntungan Rp 8 miliar yang berasal dari valas dan bunga kredit. ROHMAN TAUFIQ.

Berita terkait

MA Dukung Putusan Bebas Terdakwa Korupsi BJB Banten  

30 Desember 2015

MA Dukung Putusan Bebas Terdakwa Korupsi BJB Banten  

Putusan hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi yang membebaskan terdakwa Wawan Indrawan bukan putusan haram.

Baca Selengkapnya

Tak Ada Alasan KPK Tunda Pemeriksaan Hadi Poernomo

16 Maret 2015

Tak Ada Alasan KPK Tunda Pemeriksaan Hadi Poernomo

Hadi Poernomo sudah dua kali mangkir dari pemanggilan KPK.

Baca Selengkapnya

SP3 Bank Bukopin, Wakil Jaksa Agung: Enggak Tahu  

12 Desember 2014

SP3 Bank Bukopin, Wakil Jaksa Agung: Enggak Tahu  

Kasus tersebut sudah muncul sejak 2012.

Baca Selengkapnya

KPK: Kalau Saham BCA Anjlok, Itu Risiko

26 November 2014

KPK: Kalau Saham BCA Anjlok, Itu Risiko

KPK tak mau ambil pusing kalau saham BCA turun gara-gara disebut-sebut terlibat di kasus korupsi Hadi Poernomo.

Baca Selengkapnya

TPDI Pertanyakan Status Tersangka Setya Novanto  

14 Oktober 2014

TPDI Pertanyakan Status Tersangka Setya Novanto  

Di berkas peninjauan kembali, terpidana kasus cessie Bank Bali yang buron, Joko Tjandra, dituliskan status tersangka Setya Novanto.

Baca Selengkapnya

TPDIP Gugat KPK dan Kejaksaan Kasus Setya Novanto

14 Oktober 2014

TPDIP Gugat KPK dan Kejaksaan Kasus Setya Novanto

Surat TPDI dibalas pada Juni 2014, yaitu KPK mengatakan akan mengambil sikap atas kasus ini. "Tapi sampai sekarang tidak ada kejelasan juga dari KPK."

Baca Selengkapnya

Silikon Payudaranya Lumer, Malinda Dee ke Klinik  

3 Oktober 2014

Silikon Payudaranya Lumer, Malinda Dee ke Klinik  

"Katanya Malinda Dee sudah sekitar dua-tiga hari dirawat di klinik akibat mengalami gangguan di payudaranya," kata Dominikus.

Baca Selengkapnya

Pembobol BJB Dituntut 10 Tahun Penjara

30 September 2014

Pembobol BJB Dituntut 10 Tahun Penjara

Selain membobol BJB, Yudi Setiawan juga terbukti menggangsir Bank Jatim Cabang HR Muhammad Surabaya lewat kredit fiktifnya.

Baca Selengkapnya

Jenguk Ayah di KPK, Nadia Mulya Bawa Nasi Kuning

27 Mei 2014

Jenguk Ayah di KPK, Nadia Mulya Bawa Nasi Kuning

KPK juga kedatangan pembesuk untuk bekas Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar dan bekas Kepala Bappebti Syahrul R. Sampurnajaya.

Baca Selengkapnya

Empat Analis Bank Jatim Divonis Bebas

26 Mei 2014

Empat Analis Bank Jatim Divonis Bebas

Pekerjaan terdakwa bukan sebagai analis kredit, melainkan
sebagai staf pemasaran.

Baca Selengkapnya