Rachmawati Bacakan Deklarasi Front Amanat Penderitaan Rakyat

Reporter

Editor

Senin, 21 Juli 2003 11:50 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Perlawanan terhadap pemerintahan Megawati Soekarnoputri terus menguat. Penggalangan kekuatan dari berbagai elemen masyarakat menghasilkan satu deklarasi bersama, yang dibacakan adik kandung Megawati, Rachamawati Soekarnoputri, di lantai 8, Ruang Reog, hotel Indonesia, Jumat (31/1). Rachma menyebutnya Deklarasi Front Amanat Penderitaan Rakyat Dengan mengenakan busana serba hitam, Ketua Umum Partai Pelopor ini membacakan Deklarasi Front Amanat Penderitaan Rakyat yang disaksikan sekitar empat ratus orang. Rachma didampingi oleh Ketua Umum Kahmi, Fuad Bawazier; tokoh Partai Keadilan, Annis Matta; Ketua Umum Serikat Pekerja Seluruh Indonesia, Hikayat Atika Karwa; Presiden Ikhwanul Muslimin, Habib Al Habsyie; bekas Presiden Abdurrahman Wahid, dan budayawan Ehma Ainun Najib. Ahli ekonomi kerakyatan, Sri Edi Swasono, tak hadir karena bertugas ke Surabaya Motivasi munculnya deklarasi disinggung di paragaf awal yang dibaca Rachma. Pertama, saat ini negara Indonesia dalam keadaan bahaya karena aparatur penyelenggara negara tidak mampu menjalankan fungsinya secara baik dan benar sesuai amanat konstitusi. Kedua, keutuhan bangsa terancam karena meningkatnya konflik elit dan konflik sosial akibat pemerintahan yang tidak kredibel. Ketiga, munculnya kebijakan pemerintahan yang terang-terangan tidak memihak pada rakyat telah menyebabkan hilangnya harapan rakyat yang mendorong terjadinya gejolak perpecahan bangsa, dan memancingnya timbulnya revolusi sosial. Keempat, penjualan aset-aset strategis negara membahayakan masa depan Indonesia karena dilakukan secara tidak transparan dengan indikasi praktek KKN, melanggar ketentuan perundang-undangan, sekaligus mengancam ketahanan nasional, serta mengusik nasionalisme bangsa. Lima, kebijakan dan perilaku pemerintah yang ada saat ini menunjukkan terjadinya pembajakan kedaulatan rakyat oleh rezim pemerintahan yang berkuasa. "Atas pertimbangan kondisi di atas diperlukan upaya dan tindakan nyata untuk menyelamatkan bangsa dan negara dari cengkraman kekuasaan pemerintahan yang korup dan tidak amanah," tegas Rachma, yang juga Rektor Universitas Bung Karno itu. Tindakan nyata yang diserukan dalam deklarasi ini, antara lain, menolak kenaikan tarif BBM, telepon dan tarif dasar listrik, menolak penjualan aset-aset bangsa yang strategis, tak terkecuali penjualan PT Indosat, memboikot kebijakan pemerintahan yang membawa kesengsaraan rakyat, dan mendukung perjuangan mahasiswa, buruh, nelayan, petani dan wong cilik. Deklarasi ini secara eksplisit juga menyatakan penolakan terhadap pemerintahan yang represif dan tidak aspiratif. Usai pembacaan deklarasi , Rachma mengatakan, setiap elemen masyarakat pendukung deklarasi diberi kesempatan untuk memberikan masukan atau merevisi isi deklarasi. Berbagai masukan dan kritikan datang dari floor, baik mewakili diri sendiri maupun organisasi sehingga suasana menjadi ramai dan saling berebut menyuarakan aspirasinya. Suasana yang tidak tertib ini membuat Cak Nur sempat mengingatkan bahwa cara-cara seperti ini justru melemahkan upaya memperbaiki kondisi bangsa. Rachma, Fuad, dan beberapa fasilitator yang merumuskan deklarasi ini tidak terlalu menggubrisnya.(Maria Hasugian-Tempo News Room)

Berita terkait

Retno Marsudi Singgung Isu Palestina di KTT OKI

9 menit lalu

Retno Marsudi Singgung Isu Palestina di KTT OKI

Retno Marsudi mengingatkan seluruh negara anggota OKI berutang kemerdekaan kepada rakyat Palestina.

Baca Selengkapnya

Bandara Sam Ratulangi Manado Dibuka Lagi Usai Tutup Sementara karena Erupsi Gunung Ruang

10 menit lalu

Bandara Sam Ratulangi Manado Dibuka Lagi Usai Tutup Sementara karena Erupsi Gunung Ruang

Operasional Bandara Sam Ratulangi Manado kembali dibuka setelah sempat ditutup sementara karena terdampak sebaran abu vulkanik Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Piala Uber 2024: Dikalahkan Chen / Jia, Fadia / Ribka Akui Kalah Pengalaman

22 menit lalu

Piala Uber 2024: Dikalahkan Chen / Jia, Fadia / Ribka Akui Kalah Pengalaman

Fadia / Ribka gagal menyumbangkan angka untuk Indonesia saat menghadapi Cina di final Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Uber 2024: Tuan Rumah Cina Jadi Juara, Indonesia Runner-up

28 menit lalu

Hasil Final Piala Uber 2024: Tuan Rumah Cina Jadi Juara, Indonesia Runner-up

Ester Nurumi Tri Wardoyo yang turun di partai ketiga kalah melawan He Bing Jiao sehingga Cina yang jadi juara PIala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Hari Ini Ruas Tol Jagorawi Diperbaiki hingga 12 Mei 2024 Mendatang, Simak Jadwal Lengkap dan Titik Lokasinya

29 menit lalu

Hari Ini Ruas Tol Jagorawi Diperbaiki hingga 12 Mei 2024 Mendatang, Simak Jadwal Lengkap dan Titik Lokasinya

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. memperbaiki ruas Tol Jagorawi mulai hari ini, Ahad, 5 sampai 12 Mei 2024 mendatang

Baca Selengkapnya

Dukung Adik Moonbin, ASTRO Hadiri Fan Concert Billlie: Selamat Moon Sua!

38 menit lalu

Dukung Adik Moonbin, ASTRO Hadiri Fan Concert Billlie: Selamat Moon Sua!

MJ, Jinjin, Cha Eun Woo, dan Sanha ASTRO menunjukkan dukungannya kepada adik mendiang Moonbin, Moon Sua dengan menghadiri fancon Billlie.

Baca Selengkapnya

Inovasi Desain Jembatan dari Unej Menang di Singapura, Ungguli UGM, ITS, NTU, dan ITB

42 menit lalu

Inovasi Desain Jembatan dari Unej Menang di Singapura, Ungguli UGM, ITS, NTU, dan ITB

Tim mahasiswa Teknik Sipil Universitas Jember (Unej)menangi kompetisi gelaran Nanyang Technological University (NTU) Singapura.

Baca Selengkapnya

Jadwal Proliga 2024 Minggu 5 Mei: 3 Pertandingan Live, Jakarta LaVani Berjuang Bangkit

46 menit lalu

Jadwal Proliga 2024 Minggu 5 Mei: 3 Pertandingan Live, Jakarta LaVani Berjuang Bangkit

Jadwal kompetisi bola voli Proliga 2024 akan kembali hadir Minggu, 5 Mei. Tiga pertandingan akan berlangsung termasuk LaVani.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Seret Alexander Marwata, Yudi Purnomo: Harus Didalami

46 menit lalu

Nurul Ghufron Seret Alexander Marwata, Yudi Purnomo: Harus Didalami

Yudi Purnomo menilai sidang etik terhadap Nurul Ghufron bisa membuka fakta baru soal apakah Alexander Marwata terlibat atau tidak.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bentuk Presidential Club, Pengamat Sebut Ada Ketegangan dalam Transisi Kepemimpinan

56 menit lalu

Prabowo Bentuk Presidential Club, Pengamat Sebut Ada Ketegangan dalam Transisi Kepemimpinan

Pengamat politik menilai, gagasan Presidential Club Prabowo mungkin saja hasil dari melihat transisi kepemimpinan Indonesia yang seringkali ada ketegangan.

Baca Selengkapnya