Pemerintah Dinilai Tak Serius Tuntaskan Masalah Guru Honorer

Reporter

Editor

Senin, 25 Januari 2010 11:31 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta -Pemerintah dinilai tidak serius menuntaskan permasalahan status guru honorer.

Pasalnya, dalam rapat gabungan tiga komisi Dewan Perwakilan Rakyat hari ini (25/1), tiga menteri Kabinet Indonesia Bersatu jilid II yakni Menteri Dalam Negeri, Menteri Keuangan, dan Menteri Kesehatan tak menghadiri undangan.

“Ini memang mengundang pertanyaan mengapa para Menteri tersebut tak datang, padahal rapat ini sangat penting,” kata ketua rapat gabungan, Priyo Budi Santoso di ruang Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat, Senin (25/1).

Rapat gabungan ini mempertemukan komisi II, VIII, dan X Dewan Perwakilan Rakyat dengan para menteri yang terkait dengan penyelesaian nasib guru honorer.

Selain tiga menteri yang tak hadir, rapat juga memanggil Menteri Pendidikan Nasional, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara, Menteri Agama, Kepala Badan Pusat Statistik, dan Kepala Badan Kepegawaian Nasional.

Tampak di antara peserta rapat Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan, Anny Ratnawati, serta perwakilan Menteri Keuangan, Direktur Jenderal Kekayaan Negara, Hadiyanto.

Anggota Komisi VIII DPR, Zulkarnaen Jabar mengatakan persoalan guru honorer sudah lama terkatung-katung. “Tapi sangat disayangkan Menteri Keuangan dan Menteri Dalam Negeri tak hadir, tentu ini akan membawa konsekuensi keputusan rapat kita hari ini dipertanyakan,” ujarnya.

Dia mendesak rapat ditunda karena tanpa Menteri Keuangan, rapat ini tak akan menghasilkan apapun. “Rapat hari ini adalah memutuskan berapa guru honorer yang bisa diangkat, itu terkait anggarannya.”

Anggota Komisi VII dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera, Jazuli Juwaeni menilai sebaliknya. Nasib guru honorer justru akan terkatung-katung kalau rapat ini ditunda.

“Ada atau tidak menterinya, kita harus putuskan hari ini nasib guru honorer. Kalau perlu, jika ada menteri yang mengelak keputusan hari ini kita usulkan saja agar di<I>resuffle</I> (copot jabatan,” katanya.

Hingga berita ini diturunkan, rapat belum berhasil memutuskan apakah pembahasan agenda hari ini dilanjutkan atau tidak.

AGOENG WIJAYA | DIAH NURMALA

Berita terkait

4 Prodi dengan Kuota Terbesar di PPG Prajabatan 2024

8 hari lalu

4 Prodi dengan Kuota Terbesar di PPG Prajabatan 2024

Apa saja prodi dengan kuota terbesar di PPG Prajabatan?

Baca Selengkapnya

Pendaftaran PPG Prajabatan 2024 Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftarnya

27 hari lalu

Pendaftaran PPG Prajabatan 2024 Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftarnya

PPG Prajabatan merupakan salah satu program prioritas Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) untuk memenuhi kebutuhan guru.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Laptop Huawei Matebook D14, Guru Bicara Ekskul Pramuka

31 hari lalu

Top 3 Tekno: Laptop Huawei Matebook D14, Guru Bicara Ekskul Pramuka

Selain spesifikasi laptop Huawei Matebook D14 terbaru dan 5 catatan para guru atas polemik ekskul Pramuka, ada juga soal ledakan amunisi kedaluwarsa.

Baca Selengkapnya

Samsung Tingkatkan Kompetensi Digital Guru dan Dosen melalui Samsung Innovation Campus

38 hari lalu

Samsung Tingkatkan Kompetensi Digital Guru dan Dosen melalui Samsung Innovation Campus

Samsung menggelar program Teachers Training bagi guru dan dosen dalam program Samsung Innovation Campus (SIC) Batch 5 2023/2024.

Baca Selengkapnya

Seleksi ASN 2024, Kemendikbudristek Buka Formasi 419.146 Guru PPPK

50 hari lalu

Seleksi ASN 2024, Kemendikbudristek Buka Formasi 419.146 Guru PPPK

Seleksi PPPK tersebut diperuntukkan untuk guru di sekolah negeri.

Baca Selengkapnya

Mau Dijadikan Sumber Pembiayaan Makan Siang Gratis, Apa Fungsi Utama Dana BOS?

4 Maret 2024

Mau Dijadikan Sumber Pembiayaan Makan Siang Gratis, Apa Fungsi Utama Dana BOS?

Perhimpunan Pendidikan dan Guru menolak jika makan siang gratis menggunakan dana BOS

Baca Selengkapnya

Beda Respons PGRI Soal Makan Siang Gratis Pakai Dana Bos: yang Penting Ada Uangnya

4 Maret 2024

Beda Respons PGRI Soal Makan Siang Gratis Pakai Dana Bos: yang Penting Ada Uangnya

PGRI menilai, tidak ada yang perlu dipersoalkan mengenai pembiayaan program makan siang dan susu gratis yang menggunakan dana BOS.

Baca Selengkapnya

Marak Kasus Bullying, Jokowi kepada Guru: Jangan Sampai Ada Siswa Ketakutan di Sekolah

4 Maret 2024

Marak Kasus Bullying, Jokowi kepada Guru: Jangan Sampai Ada Siswa Ketakutan di Sekolah

Presiden Joko Widodo menunjukkan perhatiannya atas perundungan (bullying) yang terjadi di sekolah-sekolah.

Baca Selengkapnya

Respons Program Makan Siang Gratis, FSGI Singgung Teori Shang Yang, Apa Maksudnya?

4 Maret 2024

Respons Program Makan Siang Gratis, FSGI Singgung Teori Shang Yang, Apa Maksudnya?

FSGI merespons program makan siang gratis dengan menyinggung teori Shang Yang. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Reaksi Para Guru Soal Makan Siang Gratis akan Gunakan Dana BOS

4 Maret 2024

Reaksi Para Guru Soal Makan Siang Gratis akan Gunakan Dana BOS

Menurut FSGI, penggunaan dana Bos untuk makan siang gratis menunjukkan pemerintah gagal memahami tujuan kebijakan itu.

Baca Selengkapnya