TEMPO Interaktif, Jakarta:Mengantisipasi dampak perang Amerika Serikat-Irak, saat ini Pemerintah Indonesia telah mengevakuasi 25 orang staf KBRI dan keluarganya di Baghdad. Soal ini dikemukakan Menteri Luar Negeri Nur Hassan Wirajudha dalam jumpa pers di kantornya usai mengadakan foreign policy breakfast (FPB) bersama tokoh-tokoh lintas agama, Jumat (31/1). Menurut Wirajudha, mereka telah berangkat pada tanggal 18 dan 21 Januari lalu dan telah tiba di Indonesia. Selanjutnya, ada 56 orang sudah stand by. Mereka sudah dikumpulkan paspornya dan telah dibriefing untuk siap-siap berangkat. Ke-56 orang tersebut rencananya akan dikeluarkan dari Baghdad lewat jalan darat ke Yordania menuju ke tempat yang dianggap lebih aman, seperti Suriah, atau kembali ke Indonesia. Ditambahkan Wirajudha, telah ada koordinasi dari para kepala perwakilan RI yang berada di negara sekitar Irak untuk melaksanakan kegiatan ini. Mengenai batas akhir evakuasi warga Indonesia di Irak, kata Wirajudha, belum ada batas akhirnya. Dia menyebut ada beberapa momentum penting sebelum perang tejradi, seperti 5 Februari besok, Menteri Luar Negeri AS Collin Powell akan berbicara di depan Dewan Keamanan PBB mengenai sikap AS soal rencana serangan ke Irak. Hal itu masih akan ditambah apakah tim inspeksi PBB masih akan melaksnakan tugasnya atau tidak. Jadi masih ada jarak, walaupun bukan bulanan, untuk mempersiapkan warga kita di sana, tegas Wirajudha.(D.A Candraningrum-Tempo News Room)