Todung: Menteri Tidak Perlu Kompromi Pencopotan Dirjen Pemasyarakatan

Reporter

Editor

Kamis, 14 Januari 2010 12:22 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Ketua Dewan Transparency International Indonesia, Todung Mulya Lubis mengatakan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Patrialis Akbar tidak boleh kompromi dalam menindak pejabat yang bertanggung jawab atas terkuaknya fasilitas bintang lima di Rumah Tahanan Pondok Bambu yang diterima Artalyta Aryani, terpidana kasus suap BLBI.

"Tidak perlu ada kompromi kepala Lapas, juga dirjen Pemasyarakatan," kata Todung di sela-sela Peluncuran Buku Pengalaman Pembangunan Indonesia Kumpulan Tulisan dan Uraian Widjojo Nitisastro di Hotel Dharmawangsa, Kamis (14/1). "Memang tanggung jawab ke Lapas secara tidak langsung, tapi dia harus bertanggung jawab terhadap Lapas se Indonesia."

Dia mengingatkan, Menteri Hukum harus bersikap tegas. Karena, menurut dia, kasus serupa sudah berlangsung cukup lama dan bukan saja terjadi pada Ayin. "Konsekuensi Dirjen, tidak ada alasan untuk tidak memberhentikan Dirjen pemasyarakatan," katanya. "Kalau ini hanya seminggu lalu Dirjennya bisa mengatakan dia bisa tak mundur, tapi ini terjadi sudah lama."

Sebelumnya, Patrialis menolak mencopot Untung sugiono dari Jabatan Direktur Jenderal Permasyarakatan. Menurut Patrialis, Untung belum terbukti bersalah dalam kasus perlakuan istimewa terhadap terpidana Artalyta. Sejauh ini, hanya Kepala Rumah Tahanan Pondok Bambu, Sarju Wibowo yang dinonaktifkan.

Todung juga menyesalkan Menteri Hukum ketidaktegasan sikapnya. "Ke mana saja sidak selama ini. Tapi kok kita tidak lihat ada temuan itu," ujarnya.

Menghindari adanya kemungkinan terjadi lagi kasus pemberian fasilitas bagi narapidana, Todung mengusulkan perlu adanya konsep baru lembaga pemasyarakatan yang dikelola swasta. Dia mengakui, kemungkinan dialihkannya Lembaga Pemasyarakatan ke swasta tidak akan didukung. "Tapi kalau pemerintah tidak ekonomis, swasta bisa kelola LP," ujarnya.

Ditanya soal usulan KPK agar adanya lembaga pemasyarakatan khusus koruptor, Todung sangat setuju dengan usul itu. "Perlu ada Nusa Kambangan baru untuk pelaku korupsi," katanya. Misalnya, disiapkan pulau sekitar Jakarta didesain untuk koruptor. "Itu pas dan adil," ujarnya.


EKO ARI WIBOWO

Berita terkait

Ketahui Syarat Kunjungi Narapidana, Termasuk Tahanan KPK

22 hari lalu

Ketahui Syarat Kunjungi Narapidana, Termasuk Tahanan KPK

Berikut syarat kunjungi bagi narapidana, termasuk tahanan KPK. Ketahui pula hak dan kewajiban napi.

Baca Selengkapnya

Buronan Kasus Korupsi Proyek Lapas Perempuan Mamuju Ditangkap di Kalibata City

4 Februari 2024

Buronan Kasus Korupsi Proyek Lapas Perempuan Mamuju Ditangkap di Kalibata City

Buronan Andi Wello telah divonis 5 tahun penjara atas korupsi proyek Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kalukku di Kabupaten Mamuju.

Baca Selengkapnya

Merlan Pimpin Pembentukan Satgas Masyarakat Miskin di MPP

5 Desember 2023

Merlan Pimpin Pembentukan Satgas Masyarakat Miskin di MPP

Merlan S. Uloli, terus memusatkan perhatiannya pada upaya pengurangan tingkat kemiskinan wilayah Suwawa.

Baca Selengkapnya

Anita Cepu Tak Dapat Remisi, Kepala LPP Jakarta: Masuk Kategori High Risk

17 Agustus 2023

Anita Cepu Tak Dapat Remisi, Kepala LPP Jakarta: Masuk Kategori High Risk

Selama berada di Mapenaling, Linda Pujiastuti alias Anita Cepu lebih banyak dikuatkan mentalnya dengan pembinaan rohani.

Baca Selengkapnya

Anita Cepu Jalani Mapenaling di LPP Jakarta, Kalapas: 14 Hari Tak Boleh Dikunjungi

9 Juni 2023

Anita Cepu Jalani Mapenaling di LPP Jakarta, Kalapas: 14 Hari Tak Boleh Dikunjungi

Selain Anita Cepu, lima terpidana yang terlibat kasus sabu Teddy Minahasa Putra telah dieksekusi penahanannya kemarin.

Baca Selengkapnya

Kemenkumham Bakal Tindak Tegas Sel Mewah dan Sipir Hedon

2 Mei 2023

Kemenkumham Bakal Tindak Tegas Sel Mewah dan Sipir Hedon

Kemenkumham akan menindak sipir bergaya hidup mewah seperti yang dipamerkan Dhawank Delvi di Lapas Rajabasa Lampung.

Baca Selengkapnya

Yasonna Laoly Bantah Anaknya Terlibat Monopoli Bisnis di Lapas: Bohong Besar

2 Mei 2023

Yasonna Laoly Bantah Anaknya Terlibat Monopoli Bisnis di Lapas: Bohong Besar

Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly membenarkan bahwa Jeera merupakan yayasan yang bekerja sama dengan koperasi di Lapas Cipinang.

Baca Selengkapnya

Yasonna Laoly Ingin Pidana Alternatif Non-pemenjaraan Jadi Strategi Penanganan Overcrowded Lapas

2 Mei 2023

Yasonna Laoly Ingin Pidana Alternatif Non-pemenjaraan Jadi Strategi Penanganan Overcrowded Lapas

Yasonna Laoly mengatakan pelibatan masyarakat akan berkontribusi dalam meningkatkan social control, social support dan social participation.

Baca Selengkapnya

Yasonna Laoly Ingin Transformasi Lapas dari Sekadar Muara Sistem Peradilan Menjadi Wadah Pemulihan

2 Mei 2023

Yasonna Laoly Ingin Transformasi Lapas dari Sekadar Muara Sistem Peradilan Menjadi Wadah Pemulihan

Menkumham Yasonna Laoly mengatakan pemidanaan ke depan bukan hanya mampu memberikan penyelesaian secara berkeadilan namun juga memulihkan

Baca Selengkapnya

Di Penjara Ini, Sebagian Narapidana Bisa Kuliah Gratis sampai D3

12 Maret 2023

Di Penjara Ini, Sebagian Narapidana Bisa Kuliah Gratis sampai D3

Tahun ini, kuota kuliah gratis di politeknik ditetapkan 20 orang. Dosen datang ke penjara.

Baca Selengkapnya