Pencari kerja di Kabupaten Tegal Mencapai 16 Ribu Orang  

Reporter

Editor

Minggu, 10 Januari 2010 14:11 WIB

Pencari kerja memerhatikan pengumuman lowongan pada bursa kerja (Job Fair) di Surabaya, Rabu (21/10). Acara ini diselenggarakan oleh Dinas Tenaga Kerja Tranmigrasi dan Kependudukan Jawa Timur dan sejumlah perusahan di Indonesia. TEMPO/Dwi Narwoko

TEMPO Interaktif, Slawi - Pencari kerja di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, pada awal 2010 ini diperkirakan mencapai 16 ribu orang. Jumlah ini relatif tinggi dibanding daya serap dunia kerja yang hanya mampu menerima 23 persen.

“Itu hasil pemantauan kami saat memasuki awal tahun ini,” ujar Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Tegal Wakhidin saat dihubungi, Tempo, Minggu (10/1).

Menurut Wakhidin, tingginya pencari pekerja ini menjadi tangung jawab pemerintah Kabupaten Tegal untuk membebaskan mereka dari pengangguran. Ia khawatir, jumlah pencari kerja ini makin bertambah, saat membanjirnya produk impor yang telah membanjiri pasar lokal.

“Ada kekhawatiran dunia industri di Kabupaten Tegal tutup akibat kalah persaingan kualitas produksi, sehingga menimbulkan pengangguran baru,” ungkap Wakhidin.

Ia berharap Pemerintah Kabupaten Tegal segera mencari solusi dengan cara mengupayakan program penciptaan tenaga kerja yang mandiri dan memiliki daya saing yang cukup. "Itu bisa dilakukan dengan cara koordinasi lintas sektoral, termasuk melibatkan peran swasta," katanya.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Tegal Washadun mengaku, jumlah pencari kerja di Kabupaten Tegal yang mendaftar melalui instansinya hanya 4.700 orang. “Itu yang resmi selama Januari ini, tak tahu kalau yang ada di masyarakat,” katanya.

Jumlah tersebut, menurut Washadun, 20 persen atau sebanyak 940 di antaranya telah diterima kerja melalui Perusahaan Jasa Penyalur Tenga Kerja Indonesia ke luar negeri.

Menurut Washadun, jumlah pencari kerja ini relatif banyak dibanding pada bulan-bulan sebelumnya pada 2009 yang kurang dari empat ribu orang per bulan. Saat ini Dinas Tenaga kerja setempat masih mengupayakan pelatihan kemampuan keterampilan para pencari kerja yang telah terdaftar.

Langkah ini dilakukan agar mereka memiliki bekal bila ada perusahaan yang memerlukan.
“Mereka kami titipkan di sejumlah industri rumahan yang ada di Kabupaten Tegal,” terangr Washadun.

Advertising
Advertising

EDI FAISOL

Berita terkait

Dampak Perang Gaza, Angka Pengangguran di Palestina di Atas 50 Persen

45 hari lalu

Dampak Perang Gaza, Angka Pengangguran di Palestina di Atas 50 Persen

ILO memperkirakan jika perang Gaza masih berlanjut sampai akhir Maret 2024, maka angka pengangguran bisa tembus 57 persen.

Baca Selengkapnya

2 Ribu Siswa SMA Program Double Track di Jawa Timur Dapat Pelatihan Digital

28 Februari 2024

2 Ribu Siswa SMA Program Double Track di Jawa Timur Dapat Pelatihan Digital

Ribuan peserta itu terdiri dari siswa asal 52 SMAN maupun SMA swasta, serta remaja dari 10 lembaga non formal di Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Rupiah Pekan Ini Berpotensi Menguat, Apa Pemicunya?

26 Februari 2024

Rupiah Pekan Ini Berpotensi Menguat, Apa Pemicunya?

Pengamat Pasar Uang, Ariston Tjendra, mengatakan rupiah bisa bergerak ke arah Rp 15.500 per dolar AS pada pekan ini.

Baca Selengkapnya

Philadelphia Jadi Kota 'Zombie', Apa Penyebabnya?

24 Februari 2024

Philadelphia Jadi Kota 'Zombie', Apa Penyebabnya?

Wilayah Philadelphia di Amerika Serikat kini heboh karena disebut Kota 'Zombie', Kenapa?

Baca Selengkapnya

Generasi Muda di Cina Kini Lebih Senang Rebahan, Ogah Kerja Keras

15 Februari 2024

Generasi Muda di Cina Kini Lebih Senang Rebahan, Ogah Kerja Keras

Di tengah melemahnya perekonomian Cina, generasi muda di sana lebih senang rebahan dibandingkan bekerja keras.

Baca Selengkapnya

Pengungsi Ukraina di Jerman Belum Terserap Sektor Tenaga Kerja

7 Februari 2024

Pengungsi Ukraina di Jerman Belum Terserap Sektor Tenaga Kerja

Hanya 25,2 persen pengungsi Ukraina di Jerman yang saat ini berstatus bekerja. Angka itu cukup kecil jika dibanding negara Eropa lainnya.

Baca Selengkapnya

Somalia, Negara Paling Korup di Dunia Versi Transparency International

1 Februari 2024

Somalia, Negara Paling Korup di Dunia Versi Transparency International

Transparency International telah merilis hasil Indeks Persepsi Korupsi. Berikut profil Somalia, negara paling korup di dunia.

Baca Selengkapnya

Anies Janji Evaluasi UU Cipta Kerja, Bandingkan Tingkat Pengangguran Era Jokowi Vs SBY

29 Januari 2024

Anies Janji Evaluasi UU Cipta Kerja, Bandingkan Tingkat Pengangguran Era Jokowi Vs SBY

Calon Presiden nomor urut satu Anies Baswedan berjanji bakal mengkaji ulang UU Ciptaker yang tidak memberikan rasa keadilan untuk pekerja kerah biru.

Baca Selengkapnya

Cak Imin: Kesejahteraan Bukan untuk Segelintir Elite, Bukan untuk yang Ingin Berkuasa Terus-menerus

24 Januari 2024

Cak Imin: Kesejahteraan Bukan untuk Segelintir Elite, Bukan untuk yang Ingin Berkuasa Terus-menerus

Cawapres Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menegaskan pemerataan pembangunan menjadi salah satu prioritas program jika AMIN terpilih pada Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Sebut Investasi di Batam Padat Modal: Akibatnya Banyak Pengangguran

20 Januari 2024

Anies Baswedan Sebut Investasi di Batam Padat Modal: Akibatnya Banyak Pengangguran

Anies Baswedan menyebut karakter investasi di Batam yang padat modal menyebabkan banyak pengangguran karena tenaga kerja tidak terserap.

Baca Selengkapnya