Orang Tua Bayi yang Hilang Mengadu ke Komnas Anak

Reporter

Editor

Minggu, 10 Januari 2010 06:03 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Orang tua bayi yang hilang dari ruang perawatan Rumah Sakit Umum Daerah Semarang, Jawa Tengah, mengadu ke Komisi Nasional Perlindungan Anak, Sabtu (9/1).

Dwi Setyowati dan Muhammad Yahro, orang tua sang bayi, asal Dusun Bogosari, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, meminta bantuan Komnas Anak untuk menuntut pertanggungjawaban pihak rumah sakit atas hilangnya bayi mereka dari ruang perawatan. "Saya mau anak saya, sampai mati tidak bisa digantikan dengan anak lain," kata Dwi, meneteskan air mata.

Pasangan suami-istri ini menolak tawaran rumah sakit yang, menurut mereka, akan mengganti bayi yang hilang itu dengan bayi lain dan uang santunan Rp 50 juta.

Sekretaris Jenderal Komnas Anak Arist Merdeka Sirait menjelaskan, Rumah Sakit Umum Daerah Semarang pekan depan akan dipanggil untuk dimintai keterangan. "Ini bukan musibah, tapi kejahatan yang harus diungkap," kata Arist di kantornya kemarin.

Menurut Arist, rumah sakit harus bertanggung jawab atas hilangnya bayi tersebut. "Mana bisa bayi hilang diganti dengan bayi lain," kata Arist.

Sebelumnya, kata Arist, rumah sakit menolak bertanggung jawab atas hilangnya bayi bernama Muhammad Faza Azzahra itu dari ruang perawatan kelas III Sri Kandhi rumah sakit itu. Alasannya, kejadian itu merupakan musibah.

Pihak rumah sakit belum bersedia memberikan penjelasan soal kasus hilangnya bayi itu. Seorang petugas bagian informasi yang dihubungi Tempo tak bersedia menghubungkan dengan pihak berwenang di rumah sakit itu. "Semua lagi keluar. Untuk penjelasannya, Senin saja datang ke sini," katanya kepada Tempo kemarin.

Dwi menjelaskan, peristiwa itu berawal pada 22 Oktober 2009. Saat itu Dwi menyerahkan bayinya kepada perawat untuk dimandikan. Sambil menunggu bayinya yang baru berusia dua hari itu selesai dimandikan, ia diminta turun dari tempat tidur untuk berlatih jalan agar segera sembuh dari luka akibat caesar saat melahirkan.

Namun, setiba di lorong ruang perawatan, ia melihat tempat tidur bayinya telah kosong. Baju kotor dan baju gantinya dibiarkan tergeletak. Dwi lalu menelepon suaminya. Karena jawaban rumah sakit tak memuaskan, malamnya mereka melaporkan peristiwa itu ke Kepolisian Resor Semarang Selatan. Namun hingga kini tak ada jawaban.

Menurut Dwi, seorang pengunjung pasien bersaksi ada seorang wanita yang membawa bayi dengan tergesa-gesa. Perempuan berambut ikal dengan tinggi sekitar 150 sentimeter itu berjalan keluar membawa bayi itu dari ruang perawatan Sri Kandhi tanpa ada yang mencegah.

Komisi menilai ada sejumlah kejanggalan dalam peristiwa itu, di antaranya soal adanya foto bayi tersebut padahal orang tuanya belum pernah memfotonya. Namun, setelah bayinya hilang, Dwi memperoleh foto dari seorang wartawan. Pihak rumah sakit pun memberikan foto yang sama kepada Dwi.

AQIDA SWAMURTI | MARIA H

Berita terkait

Tanggapan Korban atas Vonis 15 Tahun Kiai Gadungan Pemerkosa Santri

16 hari lalu

Tanggapan Korban atas Vonis 15 Tahun Kiai Gadungan Pemerkosa Santri

Terdakwa melalui kuasa hukumnya telah memutuskan untuk mengajukan banding atas vonis hakim. Akui pemerkosaan terhadap tiga santri dan jamaah.

Baca Selengkapnya

Menteri PPPA Apresiasi Program Binaan Pertamina di Sulsel

38 hari lalu

Menteri PPPA Apresiasi Program Binaan Pertamina di Sulsel

Kunjungan kerja Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Republik Indonesia ke Provinsi Sulawesi Selatan menjadi momentum penting dalam mengapresiasi peran Pertamina dalam mendukung pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.

Baca Selengkapnya

Marak Kekerasan Anak di Sekolah, KPAI Dorong Percepatan Pembentukan Satgas Daerah dan Tim PPKSP

54 hari lalu

Marak Kekerasan Anak di Sekolah, KPAI Dorong Percepatan Pembentukan Satgas Daerah dan Tim PPKSP

KPAI meminta segera dibentuk Satgas Daerah dan Tim Penanganan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan (PPKSP).

Baca Selengkapnya

Viral Video Bullying di Balikpapan: Pelajar SMP Dijambak dan Ditinju, Kasus Ditangani Polisi

3 Maret 2024

Viral Video Bullying di Balikpapan: Pelajar SMP Dijambak dan Ditinju, Kasus Ditangani Polisi

Dunia pendidikan Indonesia kembali tercoreng dengan kasus perundungan (bullying) siswa oleh rekan-rekannya

Baca Selengkapnya

Sudah Tetapkan Tersangka, Polisi Ungkap Motif Bullying di Binus School Serpong

1 Maret 2024

Sudah Tetapkan Tersangka, Polisi Ungkap Motif Bullying di Binus School Serpong

Polres Tangerang Selatan mengungkap motif di balik bullying atau perundungan di Binus School Serpong.

Baca Selengkapnya

Satu Tersangka Bullying di Binus School Serpong sudah Bukan Pelajar

1 Maret 2024

Satu Tersangka Bullying di Binus School Serpong sudah Bukan Pelajar

Polisi menetapkan 4 tersangka dan 8 Anak Berhadapan Hukum dalam kasus bullying di Binus School Serpong

Baca Selengkapnya

KPAI Minta Kasus Perundungan di Binus School Harus Dilakukan Secara Cepat

21 Februari 2024

KPAI Minta Kasus Perundungan di Binus School Harus Dilakukan Secara Cepat

Komisioner KPAI Diyah Puspitarini menyatakan akan mengawal secara transparan kasus perundungan geng Binus School ini.

Baca Selengkapnya

FSGI Imbau Masyarakat Jangan Sebar Video Perundungan Siswa Binus Serpong

20 Februari 2024

FSGI Imbau Masyarakat Jangan Sebar Video Perundungan Siswa Binus Serpong

FSGI mengimbau agar video perundungan itu tidak lagi disebarluaskan karena berpotensi ditiru oleh peserta didik lain.

Baca Selengkapnya

Korban Perundungan SMA Binus Serpong Bertemu KPAI dan PPA Tangsel, Menghindari Awak Media

20 Februari 2024

Korban Perundungan SMA Binus Serpong Bertemu KPAI dan PPA Tangsel, Menghindari Awak Media

Dalam pertemuan itu, KPAI memastikan korban bullying geng Binus School Serpong sudah mendapatkan pendampingan psikologis.

Baca Selengkapnya

Save the Children Minta 3 Kandidat Tak Lupakan Isu Kesejahteraan Anak di Debat Capres Besok

3 Februari 2024

Save the Children Minta 3 Kandidat Tak Lupakan Isu Kesejahteraan Anak di Debat Capres Besok

Tiga calon presiden yaitu Anies Baswedan, Prabowo, dan Ganjar Pranowo diminta tak melupakan isu kesejahteraan anak di debat capres terakhir besok.

Baca Selengkapnya