Bulog Surakarta Siap Beli Beras dengan Harga Baru

Reporter

Editor

Jumat, 8 Januari 2010 14:39 WIB

TEMPO Interaktif, Surakarta - Stok beras yang berhasil diserap Badan Urusan Logistik (Bulog) Surakarta diperkirakan masih mencukupi kebutuhan hingga sembilan bulan mendatang. Namun, Bulog setempat tetap siap untuk membeli beras dari petani dengan harga baru yang naik rata-rata 10 persen dibanding harga tahun lalu.

“Kenaikan harga pembelian ini berlaku secara nasional,” kata Kepala Bulog Sub Divisi Regional III Surakarta, Nono Sukrono, Jumat (8/1). Kenaikan harga pembelian pemerintah tersebut berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 7 tahun 2009, mengenai harga pembelian pemerintah, dan berlaku mulai awal tahun ini.

Dengan harga baru tersebut, saat ini mereka membeli beras dari petani dengan harga Rp 5.060 per kilogram. Sebelumnya mereka hanya membeli dengan harga Rp 4.600. Sedangkan untuk gabah kering panen, harga yang tahun lalu hanya Rp 2.400 per kilogram saat ini dinaikkan menjadi 2.640 per kilogram.

Untuk melakukan penyerapan kepada petani, pihaknya saat ini telah menjalin kerja sama dengan 150 mitra kerja. Mitra kerja tersebut yang akan mengumpulkan hasil produksi beras dari petani dengan harga yang telah ditetapkan. “Tentunya jika beras atau gabah dari petani sesuai standar kualitas yang ditentukan,” kata dia.

Nono mengatakan, sebenarnya saat ini stok beras di gudangnya masih mencukupi untuk mencukupi kebutuhan hingga sembilan bulan ke depan. “Hasil panen di 2009 cukup melimpah,” kata dia.

Meski demikian, pihaknya tetap akan melakukan pembelian beras kepada para petani. Sedangkan stok beras yang masih dimiliki rencananya akan dikirimkan kepada daerah yang kekurangan.

Saat ini mereka masih menyimpan 57 ribu ton di gudang mereka. Sedangkan kapasitas gudang milik Bulog Surakarta hanya mampu menyimpan 87 ribu ton. Sedangkan pengeluaran mereka untuk beras miskin tiap bulan hanya 6.100 ton.

Menurut Nono, rencananya pihaknya akan mengirimkan 25 ribu ton beras ke luar daerah, agar stok di gudang dapat berkurang. “Agar kita bisa menyerap beras petani,” kata dia.

Menurut data yang diperolehnya, saat ini Kabupaten Sragen masih menjadi penghasil beras terbanyak di wilayah eks Karesidenan Surakarta, dengan hasil produksi mencapai 412 ribu ton per tahun. Sedangkan Kota Surakarta memiliki hasil produksi terendah, sebanyak 600 ton per tahun. “Sebab lahan persawahan di Surakarta sangat minim,” kata dia.

AHMAD RAFIQ

Berita terkait

Faisal Basri Tanggapi Airlangga Hartarto soal Produksi Beras Anjlok 5,88 Juta Ton karena El Nino: Bluffing Luar Biasa

13 hari lalu

Faisal Basri Tanggapi Airlangga Hartarto soal Produksi Beras Anjlok 5,88 Juta Ton karena El Nino: Bluffing Luar Biasa

Faisal Basri mengkritik statment Airlangga Hartarto dalam sidang sengketa Mahkamah Konstitusi yang menyebut produksi beras di Indonesia turun karena El Nino.

Baca Selengkapnya

Mentan Amran Khawatir Produksi Padi Februari Anjlok: Ini Menjadi Darurat Pangan

45 hari lalu

Mentan Amran Khawatir Produksi Padi Februari Anjlok: Ini Menjadi Darurat Pangan

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman khawatir soal hasil produksi beras sepanjang Juni hingga Oktober 2024. Kenapa?

Baca Selengkapnya

Panen Maret 2024 Diprediksi Hasilkan 3,4 Juta Ton Beras, Tiga Provinsi di Jawa Pasok Separuh

56 hari lalu

Panen Maret 2024 Diprediksi Hasilkan 3,4 Juta Ton Beras, Tiga Provinsi di Jawa Pasok Separuh

Berdasarkan survei Kerangka Sampel Area (KSA), 10 provinsi memiliki potensi produksi beras nasional pada panen Maret hingga 3,54 juta ton.

Baca Selengkapnya

Harga Beras Melonjak, Direktur IDEAS: Pemerintah Terlalu Membesar-besarkan karena El Nino

59 hari lalu

Harga Beras Melonjak, Direktur IDEAS: Pemerintah Terlalu Membesar-besarkan karena El Nino

Harga beras meroket, pemerintah meyakini satu alasan karena El Nino. Bersebrangan dengan para ahli yang menyatakan dampak El Nino tidak signifikan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Indonesia Sulit Berhenti Impor Beras, Apa Penyebabnya?

3 Januari 2024

Jokowi Sebut Indonesia Sulit Berhenti Impor Beras, Apa Penyebabnya?

Jokowi menyebut keinginan Indonesia untuk tidak impor beras, sangat sulit diwujudkan. Begini penjelasan kepala negara tersebut.

Baca Selengkapnya

Produksi Beras Terus Menurun, IDEAS: Lahan Sawah Hilang 150 Ribu Hektare dalam 3 Tahun

30 Desember 2023

Produksi Beras Terus Menurun, IDEAS: Lahan Sawah Hilang 150 Ribu Hektare dalam 3 Tahun

Salah satu penyebab turunnya produksi beras adalah hilangnya lahan sawah sebagai imbas kebijakan pemerintah yang tidak berpihak kepada pertanian.

Baca Selengkapnya

Profil Bendungan Mbay Senilai Rp 1,47 Triliun yang Disebut Jokowi Bakal Turut Dongkrak Produksi Beras

5 Desember 2023

Profil Bendungan Mbay Senilai Rp 1,47 Triliun yang Disebut Jokowi Bakal Turut Dongkrak Produksi Beras

Jokowi optimistis pembangunan Bendungan Mbay di Kabupaten Nagekeo, NTT, akan turut mewujudkan kedaulatan pangan nasional.

Baca Selengkapnya

Bapanas Sebut Panen Raya Padi Akan Mundur, Bagaimana Persediaan Stok Beras?

14 November 2023

Bapanas Sebut Panen Raya Padi Akan Mundur, Bagaimana Persediaan Stok Beras?

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi memperkirakan panen raya padi mundur menjadi sekitar Mei dan Juni 2024 mendatang. Bagaimana dampak ke stok beras?

Baca Selengkapnya

Amran Sulaiman Targetkan Swasembada Pangan pada 2026: Kejayaan Itu Harus Terwujud

6 November 2023

Amran Sulaiman Targetkan Swasembada Pangan pada 2026: Kejayaan Itu Harus Terwujud

Mentan Amran Sulaiman menyatakan pemerintah menargetkan optimalisasi produksi padi di dalam negeri agar bisa mewujudkan swasembada pangan pada 2026.

Baca Selengkapnya

BPS Ungkap Produksi Beras Indonesia Terus Menurun pada 2021 sampai 2023

6 November 2023

BPS Ungkap Produksi Beras Indonesia Terus Menurun pada 2021 sampai 2023

Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti mengungkapkan produksi komoditas beras terus menurun.

Baca Selengkapnya