Penolakan Patung Obama Akan Libatkan DPRD

Reporter

Editor

Minggu, 20 Desember 2009 15:51 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta -Penentang Patung Barack Hussein Obama berencana akan menemui Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta untuk menyampaikan aspirasinya. "Kami akan kirim surat untuk ketemu dan dialog dengan DPRD," kata penggagas Grup Penentang Patung Obama, Heru Nugroho.

Pertemuan dengan DPRD, kata Heru, penting untuk mengetahui sikap para wakil rakyat terhadap kebijakan pemerintah DKI Jakarta menempatkan patung Obama di ruang publik. "Kalau tidak ketemu solusi, kami akan tempuh class action," kata Heru.

Menurut Heru, pihaknya tidak menentang Amerika atau Obama secara pribadi. Melainkan mempertanyakan dasar kebijakan pemerintah DKI Jakarta menempatkan patung seorang tokoh di ruang publik. "Mekanismenya seperti apa, itu yang kami belum temukan," ujarnya.

Selama ini, kata Heru, masyarakat hanya menerima ketika pemerintah menempatkan patung seorang tokoh tanpa pernah mempertanyakannya. Jika yang patung tersebut adalah tokoh yang memang berjasa bagi Jakarta atau Indonesia, alias pahlawan, itu bukanlah masalah. "Tapi ini Obama. Dia siapa bagi Indonesia," ujarnya.

Heru melanjutkan, sebaiknya patung Obama tidak diletakkan di ruang publik melainkan di bekas sekolahnya, SD 01 Menteng atau di rumah tempat dulu ia tinggal. "Kalau ditempatkan di situ, kami tidak ada masalah," ujarnya.

Rencana menggugat keberadaan patung Obama, kata Heru, tidak main-main. "Kami sedang mencari dasar hukum yang paling pas untuk melakukan gugatan," ujarnya. Yang akan dipertanyakan adalah peraturan atau prosedur pemilihan dan penempatan patung. "Apakah sesimpel itu?" kata dia.

Sementara warga yang datang ke Taman Menteng tampaknya tidak menghiraukan adanya penolakan oleh penetang Patung obama. Beberapa orang bahkan berfoto-foto mengabadikan gambar bersama patung itu.

Grup penolakan patung Obama di situs Facebook semakin hari semakin bertambah. Sejak dibuat pada 12 Desember lalu, kini jumlah pengikutnya sudah mencapai lebih dari 36 ribu pengikut. Tiga hari lalu, pendukungnya ada 27 ribu orang.

Bahkan dua grup baru penentang keberadaan Patung Barack Obama di Taman Menteng juga muncul. Grup berbahasa Inggris tersebut digagas oleh Richard John McNamara, asal Irlandia. Pendukungnya berasal dari berbagai negara dan sudah berjumlah lebih dari 1.500 pendukung.

Satu grup lagi berbahasa Inggris dibuat oleh Mike Dammann yang baru dibuat dalam dua hari. Grup ini mengkhususkan untuk para pelajar dan baru beranggotakan tujuh orang pengikut.

Heru Nugroho, penggagas awal ide ini, menyatakan apresiasinya terhadap grup baru tersebut. Richard John McNamara, kata Heru, juga mengontak dia sebelum membuat grup tersebut. Namun Heru mengatakan visinya beda dengan grup berbahasa Inggris tersebut. "Spiritnya tidak sama," kata Heru melalui sambungan telepon.

Menurut Heru, grup berbahasa Inggris lebih diisi oleh orang-orang yang memang tidak suka terhadap Obama maupun kebijakan lainnya seperti perang Afganistan. "Mungkin mereka didukung oleh kaum Republikan yang memang berseberangan dengan Obama," ujarnya.

TITO SIANIPAR

Berita terkait

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

20 jam lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

23 jam lalu

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

Sekitar 300 demonstran pro-Palestina di Universitas Colombia ditahan polisi setelah unjuk rasa mulai mengganggu proses belajar-mengajar.

Baca Selengkapnya

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

1 hari lalu

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan anti-Israel membersihkan perkemahan di kampus setelah mencapai kesepakatan dengan administrasi universitas Brown.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

1 hari lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Hari Buruh Internasional, Deretan Tuntutan Unjuk Rasa Gabungan Buruh dan Mahasiswa Surabaya

2 hari lalu

Hari Buruh Internasional, Deretan Tuntutan Unjuk Rasa Gabungan Buruh dan Mahasiswa Surabaya

Unjuk rasa Hari Buruh Internasional dengan pagelaran teatrikal dan aksi berjalan kaki (long march)

Baca Selengkapnya

Unjuk Rasa Saat Hari Buruh Internasional di Bandung, Deretan Masalah Ini yang Disoroti

2 hari lalu

Unjuk Rasa Saat Hari Buruh Internasional di Bandung, Deretan Masalah Ini yang Disoroti

Aliansi Buruh Bandung Raya melakukan unjuk rasa menyuarakan perjuangan mereka saat Hari Buruh Internasional atau May Day di Cikapayang Dago Park

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika Serikat Ricuh Diberangus Aparat

3 hari lalu

Fakta-fakta Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika Serikat Ricuh Diberangus Aparat

Demo Pro-Palestina marak terjadi di banyak kampus di AS dengan tuntutan para mahasiswa berkisar dari gencatan senjata atas perang Israel vs Hamas.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar hingga ke Kampus Elit Eropa

5 hari lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar hingga ke Kampus Elit Eropa

Unjuk rasa mendukung Palestina terus melebar dari AS hingga ke kampus-kampus di Eropa.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

8 hari lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.

Baca Selengkapnya

Kelompok Yahudi Memprotes Pengiriman Senjata AS ke Israel

8 hari lalu

Kelompok Yahudi Memprotes Pengiriman Senjata AS ke Israel

Ribuan pengunjuk rasa ikut protes yang dimpimpin kelompok-kelompok Yahudi untuk perdamaian di Brooklyn, New York, mendesak AS berhenti kirim senjata ke Israel.

Baca Selengkapnya