Hama Tikus Mengancam Ratusan Hektar Sawah Petani Jombang

Reporter

Editor

Minggu, 20 Desember 2009 12:03 WIB

TEMPO Interaktif, Jombang - Hama tikus kembali mengancam ratusan hektar lahan pertanian warga enam desa di Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang. Enam desa itu adalah Desa Podoroto, Pojok Kulon, Kedung Betik, Kedung Melati, Gumulan, dan Jati Duwur.

"Enam desa itu pada tahap membahayakan dan kritis," kata Danu Puspito, salah satu anggota kelompok tani setempat, Minggu (20/12).

Dijelaskan, warga resah karena tikus menyerang bibit padi yang mulai disebar warga. Untuk menanggulangi hama, warga menggunakan cara-cara manual, diantaranya, pemasangan jebakan tikus dengan makanan, perburuan dengan anjing pelacak, pemasangan setrum, dan pembongkaran tanah pematang. Namun upaya itu tidak maksimal.

Tikus terus menebar ancaman. Apalagi, pengairan di wilayah itu sampai saat ini tidak lancar. Akibatnya, pertumbuhan tikus semakin tak terbendung. Petani sudah mengeluarkan biaya operasional yang tidak sedikit untuk mencegah hama. Dana petani habis untuk memburu tikus. Biaya sewa diesel untuk mengairi sawah agar tikus terusir juga tak membuahkan hasil.

Menurut Danu, petani semakin merugi karena biaya sewa diesel mahal. Biaya sewa selama satu jam mencapai Rp 12 ribu. Padahal, agar tikus pergi dan tanaman subur, pengairan sawah harus dilakukan secara terus-menerus. "Setelah dialiri, air habis, kemudian tikus muncul lagi," terang dia.

Serangan hama tikus dibenarkan Faisal Asro, salah satu petani. Dijelaskan, tikus menyerang tanaman petani sejak beberapa bulan lalu. Sebelum menyerang benih padi, bulan lalu tikus juga menyerang tanaman kedelai. Walhasil, kedelai dipanen dini. Biasanya, dalam waktu normal kedelai baru bisa dipanen dalam tempo 90 hari. Tapi, karena serangan tikus, kedelai dipanen saat usia 80 hari.

Dampaknya, petani merugi hingga ratusan juta. Jika dihitung kerugian mencapai 50 persen. Sebelum serangan tikus, petani memanen dua ton kedelai per hektar. Tapi bulan lalu, saat tikus menyerang tanaman, petani hanya panen tujuh kwintal kedelai per hektar. "Jadi hasil panen dengan biaya tanam tak seimbang. Petani gak untung," kata dia.

Setelah menyerang kedelai, kini tikus tengah membidik benih padi warga. Petani resah karena tikus terus berkembang biak. Celakanya, meski petani sudah mengadu, namun pemerintah kabupaten belum turun tangan. Keluhan sudah dilaporkan, "tapi belum ada penanganan," keluhnya. Ia melanjutkan, hujan juga jarang turun. "Itu mempermudah tikus berkembang biak."

Kepala Dinas Pertanian, Jombang, Suhardi mengaku sudah turun tangan dalam penanganan masalah itu. Bantuan pestisida, obat pembasmi tikus, dan anjing pelacak sudah diserahkan sejak hama pertama kali muncul bulan November lalu. Total anggaran sebesar Rp 200 juta sudah dikucurkan khusus untuk lima titik kecamatan yang rawan, diantaranya kecamatan Kesamben, dan Tembelang.

Tapi, keluhnya, tikus tidak mudah dibasmi. Menurut dia, tikus muncul karena faktor alam. Pemerintah hanya bisa melakukan pencegahan. "Tikus hidup karena ada tanaman, kalau pas tidak ada padi atau kedelai, tikus menyerang tanaman lain. Hewan ini rakus, tebu saja doyan," kata dia.

MUHAMMAD TAUFIK

Advertising
Advertising

Berita terkait

Ketahui Pertolongan Pertama Saat Digigit Tikus Agar Tidak Infeksi

23 Oktober 2023

Ketahui Pertolongan Pertama Saat Digigit Tikus Agar Tidak Infeksi

Pertolongan pertama saat digigit tikus penting untuk diketahui. Sebab, jika dibiarkan bisa menimbulkan infeksi hingga kematian. Berikut langkahnya.

Baca Selengkapnya

Menjelang Musim Tanam, Petani Karawang Keluhkan Hama Tikus hingga Sulit Dapat BBM

14 Oktober 2023

Menjelang Musim Tanam, Petani Karawang Keluhkan Hama Tikus hingga Sulit Dapat BBM

Jali Subiarto, 49 tahun, salah satu petani padi di Indramayu tengah mempersiapkan musim panen tahap pertama yang akan dimulai pada November mendatang. Jali mengaku tengah khawatir karena saat ini lahan miliknya dan para petani lain tengah terserang hama tikus.

Baca Selengkapnya

Paris Dipenuhi Jutaan Tikus, Warga Diminta Hidup Berdampingan

17 Juni 2023

Paris Dipenuhi Jutaan Tikus, Warga Diminta Hidup Berdampingan

Jutaan tikus mewabah di Kota Paris. Pemerintah kota sedang mengkaji agar warganya hidup berdampingan dengan tikus.

Baca Selengkapnya

5 Cara Cegah Tikus Gerogoti Kabel di Kap Mesin Mobil

16 April 2022

5 Cara Cegah Tikus Gerogoti Kabel di Kap Mesin Mobil

Kap mesin mobil yang gelap, lembab, dan hangat bisa menjadi sarang ideal bagi tikus.

Baca Selengkapnya

4 Tanda-tanda Sebuah Rumah Ada Tikus

6 Februari 2022

4 Tanda-tanda Sebuah Rumah Ada Tikus

Anda harus mengetahui apa saja tanda-tanda apabila tikus masuk rumah agar cepat mengatasi serbuan tikus tersebut.

Baca Selengkapnya

Hama Tikus Menyerang Brutal, Petani di Tapsel Tinggalkan Sawahnya

28 Agustus 2021

Hama Tikus Menyerang Brutal, Petani di Tapsel Tinggalkan Sawahnya

Serangan hama tikus kali ini disebut masuk siklus lima tahunan. Ratusan hektare telah dirusak sejauh ini.

Baca Selengkapnya

Tahanan dan Staf Lapas Australia Dievakuasi karena Wabah Tikus

23 Juni 2021

Tahanan dan Staf Lapas Australia Dievakuasi karena Wabah Tikus

Wabah tikus menyerang Wellington Correctional Centre di negara bagian New South Wales, Australia, memaksa 420 tahanan dan 200 staf dievakuasi.

Baca Selengkapnya

Wabah Tikus Serang Australia, Apa Penyebabnya?

1 Juni 2021

Wabah Tikus Serang Australia, Apa Penyebabnya?

Penduduk New South Wales, Australia, kewalahan dengan serangan wabah tikus beberapa bulan terakhir. Tikus merusak panen sampai peralatan rumah tangga.

Baca Selengkapnya

Banyak Tikus Berseliweran di Kota London Selama Lockdown Covid-19

26 Februari 2021

Banyak Tikus Berseliweran di Kota London Selama Lockdown Covid-19

Banyak tikus bermigrasi ke daerah permukiman untuk mencari makanan karena banyak restoran dan kantor di pusat kota London yang tutup selama lockdown.

Baca Selengkapnya

Tabung Perangkap Tikus Percobaan dari Unpad Diminati Peneliti Luar

29 Januari 2021

Tabung Perangkap Tikus Percobaan dari Unpad Diminati Peneliti Luar

Alat penahan tikus percobaan itu dibuat tim peneliti dari Divisi Fisiologi Fakultas Kedokteran Unpad.

Baca Selengkapnya