TEMPO Interaktif, Jakarta:Juru Bicara Departemen Luar Negeri Marty Natalegawa, Jumar (3/1), menyatakan, pemerintah akan mengantisipasi serangan Amerika Serikat ke Irak dengan cara memberikan perlindungan terhadap warga Indonesia di sana. Selain itu, antisipasi lainnya adalah dengan melakukan evakuasi. Namun, Marty enggan menjelaskan secara rinci proses evakuasi yang akan dilakukan. Tidak bijak untuk menyampaikan secara lebih rinci apa skenario yang hendak kami lakukan, karena melibatkan kerja sama negara yang sedang kita upayakan, kata Marty. Menurut Marty, evakuasi melalui darat itu akan membawa warga kita keluar Irak ke negara-negara tetangga untuk selanjutnya bisa meneruskan perjalanan ke Indonesia. Total warga Indonesia di Irak adalah 77 orang. Tetapi yang dipertimbangkan, banyak warga kita di Kuwait dan negara-negara lain di Timur Tengah, jelasnya. Selain itu, Indonesia juga membuka kerja sama dengan IOM (Organisasi Migrasi Internasional) untuk mengurusi dokumen transit dan transportasi. Dia menilai, hal ini sangat sensitif mengingat opsi perang sudah sedemikian gencar dan sepertinya tak terhindarkan. Waktu perlaksanaan evakuasi itu akan dilihat lebih lanjut berdasarkan perkembangan yang terjadi dari laporan perwakilan resmi di Bagdad. Tetapi, lanjut Marty, yang menjadi kunci adalah saat pemaparan laporan tim inspeksi PBB di Irak yang akan dilakukan di depan sidang Dewan Keamanan pada 27 Januari mendatang. (Diah Ayu ChandraningrumTempo News Room)