Badan Lingkungan Hidup Sidoarjo Periksa Industri Pencemar Sungai Banjarkemantren

Reporter

Editor

Rabu, 2 Desember 2009 19:20 WIB

TEMPO Interaktif, Sidoarjo - Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Sidoarjo memeriksa pencemaran limbah industri salah satunya pengolah hasil laut PT Multi Prawn Indonesia.

Industri yang mengolah ikan, kepiting, lobster dan udang ini diduga mencemari sungai avoor Banjarkemantren, Buduran, Sidoarjo. "Air limbah dan sungai avoor diperiksa di Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan," kata pelaksana tugas Kepala BLH, Nanag Harianto, Rabu (2/12).

Pemeriksaan air limbah ini untuk memastikan sumber pencemar yang merusak lingkungan di daerah sekitar Banjarkemantren, Buduran. Ia juga mengaku tengah menjebatani pertemuan antara manajemen perusahaan dengan masyarakat korban limbah. Pertemuan dilakukan untuk mencari solusi mengenai dugaan pencemaran serta dampak buruk kesehatan yang dirasakan warga setempat.

"Jika membandel pengusaha akan kami tuntut pidana," katanya. Sesuai Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang pengelolaan lingkungan hidup pelaku pencemaran diancam hukuman maksimal 15 tahun penjara atau denda Rp 500 juta.

Kini, tim yang dibentuk BLH tengah menelusuri dugaan penecamaran berat yang dilakukan PT MPI.

Ketua Komisi kesejahteraan rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sidoarjo, Nur Ahmad Syaifudin saat inspeksi mendadak di lokasi instalasi pengolahan air limbah menemukan partikel putih yang keluar dari salura pembuangan limbah.

Diduga partikel putih ini sebagai sumber pencemar. Diduga, pabrik pengolah ikan ini tak mengolah limbah secara baik sehinga air limbah melebihi ambang batas yang diijinkan.

Ia mendesak Badan Lingkungan Hidup menjatuhi hukuman sesuai kesalahannya. Pelaku kejahatan lingkungan, katanya, harus dihukum yang berat agar tak mengulangi perbuatan serupa. Apalagi, air limbah ini telah mencemari sumur warga hingga berbau amis dan keruh.

Akibat pencemaran ini, warga Desa Banjar Kemantren Kecamatan Buduruan mengalami gatal dan penyakit kulit. Mereka mengeluh bau menyengat dari limbah industri pengolahan hasil laut ini sejak lima tahun lalu. Warga Banjarkemantren, Mujianto menduga perusahaan sengaja membuang limbah tanpa diolah terlebih dahulu. Lantaran, pengolahan limbah menyedot biaya besar. "Seringkali limbah dibuang malam hari, sekitar pukul 9 malam," katanya.

Geger Nugroho, konsultan pengolahan limbah PT MPI mengaku terjadi kebocoran terhadap sistem pengolahan limbah. Kini, sejumlah teknisi tengah dikerahkan untuk memperbaiki kebocoran air limbah tersebut. Ia menjamin perbaikan saluran limbah segera ditangani. "Kami jamin saluran air kembali normal," katanya.

EKO WIDIANTO

Berita terkait

5 Aktivis Lingkungan yang Dipidana Era Jokowi, Teranyar Daniel Frits

30 hari lalu

5 Aktivis Lingkungan yang Dipidana Era Jokowi, Teranyar Daniel Frits

Sejumlah aktivis lingkungan diduga dipidana karena aksi mereka.

Baca Selengkapnya

KTT AIS akan Berlangsung di Bali, Bahas Perubahan Iklim hingga Ekonomi Biru

8 Oktober 2023

KTT AIS akan Berlangsung di Bali, Bahas Perubahan Iklim hingga Ekonomi Biru

Konferensi Tingkat Tinggi Archipelagic and Island States atau KTT AIS Forum 2023 akan diselenggarakan di Bali pada 10-11 Oktober 2023.

Baca Selengkapnya

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri, Pemkot Bakal Andalkan Kalimalang untuk Air PAM

17 September 2023

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri, Pemkot Bakal Andalkan Kalimalang untuk Air PAM

Pemerintah Kota Bekasi mengucurkan dana Rp45 miliar untuk mengatasi air olahan Perumda Tirta Patriot yang kerap terganggu karena pencemaran

Baca Selengkapnya

BPOM Soroti Senyawa Aktif Obat yang Kontaminasi Perairan Indonesia

17 Juli 2023

BPOM Soroti Senyawa Aktif Obat yang Kontaminasi Perairan Indonesia

Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI Penny K Lukito menyoroti paparan senyawa aktif obat yang mengontaminasi perairan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Mikroplastik Air Laut di Mayangan Probolinggo Tinggi, Dukung Data 36 Merek Garam Tercemar

24 Juni 2023

Mikroplastik Air Laut di Mayangan Probolinggo Tinggi, Dukung Data 36 Merek Garam Tercemar

Rachmadeta Antariksa mengatakan pencemaran mikroplastik air laut di Kelurahan Mayangan tinggi berdasarkan pengujian pihaknya dengan ECOTON.

Baca Selengkapnya

Inilah Ciri-ciri Air yang Tercemar

10 Desember 2022

Inilah Ciri-ciri Air yang Tercemar

Pencemaran air lebih sering disebabkan aktivitas manusia yang membuang benda dan zat asing ke air. Berikut ciri-ciri air yang tercemar.

Baca Selengkapnya

5 Jenis Pencemaran Lingkungan yang Perlu Anda Ketahui

10 Desember 2022

5 Jenis Pencemaran Lingkungan yang Perlu Anda Ketahui

Ada berbagai jenis pencemaran lingkungan yang sama-sama menganggu ruang hidup makhluk hidup. Berikut beberapa di antaranya.

Baca Selengkapnya

Tim Ekspedisi Sungai Nusantara Temukan Sungai Siak Tercemar Klorin dan Fosfat

4 Juli 2022

Tim Ekspedisi Sungai Nusantara Temukan Sungai Siak Tercemar Klorin dan Fosfat

Penelitian Tim Ekspedisi Sungai Nusantara (ESN) menemukan fakta bahwa Sungai Siak di Riau tercemar bahan kimia klorin dan fosfat. Penelitian ini dilakukan ESN bersama dengan Mahasiswa Pecinta Alam Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Riau dan Badan Teritori Telapak Riau pada 1 - 3 Juli 2022.

Baca Selengkapnya

Hasil Uji Laboratorium Buktikan Pencemaran Air Kali di Bukit Tiara Tangerang

2 Maret 2022

Hasil Uji Laboratorium Buktikan Pencemaran Air Kali di Bukit Tiara Tangerang

Banyaknya perusahaan di pinggir kali itu membuat pemeriksaan mengalami hambatan dalam menentukan sumber pencemaran.

Baca Selengkapnya

Pencemaran Air di Perumahan Bukit Tiara Tangerang, DLHK: dari Sablon Baju

19 Februari 2022

Pencemaran Air di Perumahan Bukit Tiara Tangerang, DLHK: dari Sablon Baju

Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Tangerang, Banten, kesulitan mencari sumber pencemaran air kali di Perumahan Bukit Tiara.

Baca Selengkapnya