Syafii Maarif : Ketua Pansus Jangan Jatuh ke yang Belakangan

Reporter

Editor

Senin, 30 November 2009 16:30 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Mantan Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah Syafii Maarif menyatakan, ketua Panitia Khusus Kasus Century jangan dipegang partai yang datang belakangan mendukung usul angket kasus tersebut.

Untuk diketahui, Fraksi Partai Demokrat merupakan partai dengan anggota terbanyak di Dewan Perwakilan Rakyat. "(Ketua) pansus itu jangan jatuh ke tangan yang datang belakangan. Saya tidak setuju," tegas Syafii saat menerima kedatangan Tim 9 di Maarif Institut, Jakarta, Senin (30/11).

Ia juga berharap kalau pansus terbentuk jangan lagi melihat yang terbanyak anggota partainya di Dewan. Sebab, kata Syafii, jika hal itu terjadi akan menimbulkan kepercayaan masyarakat terhadap Pansus Century akan hilang. "Seperti Komisi III DPR yang terkesan menghalangi Bibit-Chandra ke KPK," tegasnya.

Pada pertemuan ini Syafii juga menyatakan dukungannya kepada Tim 9 yang merupakan pengusung hak angket Century dan berpesan agar tidak terjadi keretakan.

"Selain kecerdasan otak, juga kecerdasan hati. Ini kita dukung. Jangan pakai bahasa yang kasar, tajam. Yang enak," tuturnya.

Advertising
Advertising

Seorang inisiator hak angket Century Maruarar Sirait menegaskan, ketua pansus harus berasal dari fraksi yang sejak awal mendukung hak angket Century. "Kami ingin membangun budaya politik yang baik di negara kita. Rasanya kita para pengusung merasa senang kalau kita mau menjawab tantangan," ujarnya.

Sedangkan anggota Tim 9 Andi Rahmat mengungkapkan, sejak 14 hingga 19 November 2008 ada aktifivas mencurigakan disaat hari libur antara nasabah Bank Century Budi Sampoerna dengan bos Bank Century Robert Tantular.

"Sepanjang tanggal tersebut ada pertemuan. (Jadi) kami tidak bicara berdasarkan rumor, kita juga mengadakan penelitian," imbuhnya.

Hari ini, para inisiator hak angket kasus dana talangan (bailout) Bank Century alias Tim 9 Untuk Kebenaran, mendatangi Syafii guna meminta dukungan moral dan masukan.
Dalam pertemuan itu, Tim 9 menyerahkan dokumen temuan salah satu isi data itu ditemukan indikasi penyimpangan terkait kucuran fasilitas jangka pendek Bank Indonesia ke Bank Century.

Mereka dari Tim 9 yang datang adalah Maruarar Sirait (PDI Perjuangan), Andi Rahmat dan M Misbakhun (PKS), Ahmad Muzani (Gerindra), Akbar Faisal (Hanura), Chandra Tirta Wijaya (PAN), Kurdi Muchri (PPP). Sedangkan Bambang Soesatyo (Golkar) dan Lily Wahid (PKB) tidak hadir.

SHOLLA TAUFIQ

Berita terkait

MA Dukung Putusan Bebas Terdakwa Korupsi BJB Banten  

30 Desember 2015

MA Dukung Putusan Bebas Terdakwa Korupsi BJB Banten  

Putusan hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi yang membebaskan terdakwa Wawan Indrawan bukan putusan haram.

Baca Selengkapnya

Tak Ada Alasan KPK Tunda Pemeriksaan Hadi Poernomo

16 Maret 2015

Tak Ada Alasan KPK Tunda Pemeriksaan Hadi Poernomo

Hadi Poernomo sudah dua kali mangkir dari pemanggilan KPK.

Baca Selengkapnya

SP3 Bank Bukopin, Wakil Jaksa Agung: Enggak Tahu  

12 Desember 2014

SP3 Bank Bukopin, Wakil Jaksa Agung: Enggak Tahu  

Kasus tersebut sudah muncul sejak 2012.

Baca Selengkapnya

KPK: Kalau Saham BCA Anjlok, Itu Risiko

26 November 2014

KPK: Kalau Saham BCA Anjlok, Itu Risiko

KPK tak mau ambil pusing kalau saham BCA turun gara-gara disebut-sebut terlibat di kasus korupsi Hadi Poernomo.

Baca Selengkapnya

TPDI Pertanyakan Status Tersangka Setya Novanto  

14 Oktober 2014

TPDI Pertanyakan Status Tersangka Setya Novanto  

Di berkas peninjauan kembali, terpidana kasus cessie Bank Bali yang buron, Joko Tjandra, dituliskan status tersangka Setya Novanto.

Baca Selengkapnya

TPDIP Gugat KPK dan Kejaksaan Kasus Setya Novanto

14 Oktober 2014

TPDIP Gugat KPK dan Kejaksaan Kasus Setya Novanto

Surat TPDI dibalas pada Juni 2014, yaitu KPK mengatakan akan mengambil sikap atas kasus ini. "Tapi sampai sekarang tidak ada kejelasan juga dari KPK."

Baca Selengkapnya

Silikon Payudaranya Lumer, Malinda Dee ke Klinik  

3 Oktober 2014

Silikon Payudaranya Lumer, Malinda Dee ke Klinik  

"Katanya Malinda Dee sudah sekitar dua-tiga hari dirawat di klinik akibat mengalami gangguan di payudaranya," kata Dominikus.

Baca Selengkapnya

Pembobol BJB Dituntut 10 Tahun Penjara

30 September 2014

Pembobol BJB Dituntut 10 Tahun Penjara

Selain membobol BJB, Yudi Setiawan juga terbukti menggangsir Bank Jatim Cabang HR Muhammad Surabaya lewat kredit fiktifnya.

Baca Selengkapnya

Jenguk Ayah di KPK, Nadia Mulya Bawa Nasi Kuning

27 Mei 2014

Jenguk Ayah di KPK, Nadia Mulya Bawa Nasi Kuning

KPK juga kedatangan pembesuk untuk bekas Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar dan bekas Kepala Bappebti Syahrul R. Sampurnajaya.

Baca Selengkapnya

Empat Analis Bank Jatim Divonis Bebas

26 Mei 2014

Empat Analis Bank Jatim Divonis Bebas

Pekerjaan terdakwa bukan sebagai analis kredit, melainkan
sebagai staf pemasaran.

Baca Selengkapnya