Warga Mengeluhkan Pencemaran Limbah

Reporter

Editor

Kamis, 19 November 2009 20:04 WIB

TEMPO Interaktif, MALANG -

Warga Desa Mulyoarjo, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang, kembali mengeluhkan pencemaran limbah di sepanjang Daerah Aliran Sungai Paras yang mengalir di desa mereka. Pencemaran ditandai dengan warna air yang menghitam dan berbau menyengat. “Baunya mengganggu pernapasan kami,” kata Rokhim, seorang warga yang juga Koordinator Forum Masyarakat Peduli Lingkungan Hidup, Kamis (19/11).

Menurut dia, limbah diduga berasal dari PT Molindo Raya Industrial, perusahaan penghasil etanol yang berlokasi di desa tersebut. Bau juga bersumber dari pabrik pembuat pupuk organik yang juga anak perusahaan Molindo.

Menurut dia, sejak beroperasi pada 1977 Molindo tidak memiliki instalasi pengelolah limbah sehingga limbah dialirkan langsung ke Sungai Paras. Akibatnya, warga dan Molindo beberapa kali terlibat perselisihan.

Pada 2003, Molindo diprotes warga lantaran menimbun limbah di Bukit Bale di atas pabrik yang kemudian meresap ke dalam sumur-sumur warga, dan bahkan mencemari enam sumber air yang biasa dimanfaatkan warga untuk memenuhi kebutuhan memasak dan minum.

Keenam sumber air dimanfaatkan warga sejak 1977 sebelum Molindo berdiri —dulu bernama PT Madusari Murni Indah dan berganti nama menjadi Molindo Raya Industrial pada 1984. Tidak hanya untuk keperluan dapur, tapi air dimanfaatkan untuk mandi, mencuci, dan mengairi irigasi.

Warga pernah mengadukan pencemaran limbah Molindo ke Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan bupati, bahkan ke DPRD dan Gubernur Jawa Timur, hingga ke Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. Tanggapan yang diterima warga tak memuaskan.

Sebetulnya, limbah Molindo juga mencemari empat desa lainnya, yakni Sidodadi, Sumberngepoh, Maduporo, dan Kalirejo. Namun yang terparah dialami warga Mulyoarjo, tepatnya warga di Dusun Paras dan Bukit Bale.

Dugaan warga disangkal Arman, juru bicara Molindo. Ia menyebutkan ada puluhan pabrik di sepanjang DAS Paras yang membuang membuang limbah ke sungai. Sebagian limbah dari Molindo diolah menjadi bahan pembuatan pupuk organik. “Jangan selalu kami yang dikambinghitamkan setiap ada kasus pencemaran,” tuturnya. Dia menjamin limbah pabriknya sudah diolah lebih dulu sehingga tak mencemari sungai. ABDI PURMONO.

Berita terkait

BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

19 hari lalu

BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

Pusat Riset Elektronika BRIN mengembangkan beberapa produk biosensor untuk mendeteksi virus dan pencemaran lingkungan.

Baca Selengkapnya

Limbah Tambak Udang Cemari Taman Nasional Karimunjawa, KLHK Tetapkan 4 Tersangka

38 hari lalu

Limbah Tambak Udang Cemari Taman Nasional Karimunjawa, KLHK Tetapkan 4 Tersangka

Gakkum KLHK menetapkan empat tersangka pencemaran lingkungan di Taman Nasional Karimunjawa. Kejahatan terkait limbah ilegal dari tambak udang.

Baca Selengkapnya

Pencemaran Lingkungan di Area Tambang Minyak, Guru Besar ITS Rekomendasikan Ini

14 Januari 2024

Pencemaran Lingkungan di Area Tambang Minyak, Guru Besar ITS Rekomendasikan Ini

Peningkatan aktivitas industri pertambangan menimbulkan risiko terjadinya pencemaran lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sagu Disebut Bisa Jadi Bahan Pembalut dan Popok Ramah Lingkungan

12 November 2023

Sagu Disebut Bisa Jadi Bahan Pembalut dan Popok Ramah Lingkungan

Sampah pembalut dan popok dikenal kerap menjadi masalah. Sagu disebut-sebut bisa membuat dua benda itu ramah lingkungan

Baca Selengkapnya

Diduga Mencemari Lingkungan, PT GSA Dilaporkan ke Ombudsman

10 Oktober 2023

Diduga Mencemari Lingkungan, PT GSA Dilaporkan ke Ombudsman

Pabrik pengolahan jagung PT Global Solid Agrindo (PT GSA) dilaporkan warga ke Ombudsman karena diduga mencemari lingkungan.

Baca Selengkapnya

Besok Bersih Pantai Cibutun Loji Sukabumi, Begini Respons Pandawara Group Setelah Viral

5 Oktober 2023

Besok Bersih Pantai Cibutun Loji Sukabumi, Begini Respons Pandawara Group Setelah Viral

Pandawara Group mengunggah video terbaru yang berisi permohonan maaf hingga memberi klarifikasi terkait tujuan bersihkan Pantai Cibutun Loji Sukabumi

Baca Selengkapnya

Warga Karimunjawa Tolak Tambak Udang karena Mencemari Lingkungan

29 September 2023

Warga Karimunjawa Tolak Tambak Udang karena Mencemari Lingkungan

Warga Karimunjawa, Kabupaten Jepara menolak keberadaan tambak udang yang diduga mencemari lingkungan.

Baca Selengkapnya

5 Dampak Polusi Udara Terhadap Kulit, Di Antaranya Memicu Stres Oksidatif

28 Agustus 2023

5 Dampak Polusi Udara Terhadap Kulit, Di Antaranya Memicu Stres Oksidatif

Paparan polusi udara secara terus menerus meningkatkan risiko perubahan pigmentasi kulit seperti hiperpigmentasi atau peningkatan produksi melanin. Hal ini menyebabkan timbulnya masalah bintik atau bercak gelap pada kulit.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Akan Kenakan Pajak Pencemaran Lingkungan, Begini Bunyi Pasal 206 PP Nomor 22 Tahun 2021

18 Agustus 2023

Pemerintah Akan Kenakan Pajak Pencemaran Lingkungan, Begini Bunyi Pasal 206 PP Nomor 22 Tahun 2021

Pemerintah berencana kenakan pajak pencemaran lingkungan. Hal ini tertuang dalam Pasal 206 Peraturan Pemerintah Nomor 22 tahun 2021. Begini bunyinya.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik 27 Juli Diperingati Sebagai Hari Sungai Nasional

27 Juli 2023

Kilas Balik 27 Juli Diperingati Sebagai Hari Sungai Nasional

Hari Sungai Nasional merupakan bentuk apresiasi dan dorongan untuk meningkatkan kesadaran pentingnya menjaga kebersihan dan kelestarian sungai.

Baca Selengkapnya