Menteri Kehutanan Segera Evaluasi Status Tangkuban Perahu

Reporter

Editor

Selasa, 3 November 2009 18:02 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Wakil Gubernur Jawa Barat Dede Yusuf mengatakan, Pemerintah Jawa Barat sekarang ini menunggu hasil evaluasi Departemen Kehutanan terkait pengelolaan kawasan gunung Takuban Perahu, Lembang, Jawa Barat, yang dikelola PT Graha Rani Putra Persada. "Tadi saya berbicara dengan pak menteri, akan di evaluasi dan dipelajari lagi,” ujar Dede Yusuf di Departemen Kehutanan, Selasa (3/11).

Dede menuturkan, kedatangan ke Departemen Kehutanan, yang dibicarakan bukan hanya Tangkuban Perahu tapi berbagai masalah seperti subtansi kehutanan dan hutan rakyat. ”Saya baru memberikan bahan kondisi lapangan, hasil dari ini beliau akan membicarakan ini dengan bawahanya,” katanya.

“Kita sudah menjelaskan problematika seperti apa, dan beliau belum bisa memberikan satu jawaban dulu tapi beliau akan secepatnya menyelesaikan permasalahan ini, kapan itu saya belum tahu,”

Menteri, kata Dede menuturkan, pengelolan hutan rakyat dan hutan produksi, hutan lindung akan dikerjasamakan dengan Pemerintah Provinsi karena Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara tidak akan cukup untuk mengelola jutaan hektar kawasan hutan di wilayah itu. ”Bentuknya nanti seperti apa, kita tunggu sikap dari menteri kehutanan."

Masih kata Dede, kawasan hijau di Jawa Barat baru mencapai 29 persen, dan akan ditingkatkan menjadi 45 persen sampai 5 tahun kedepan, selain itu masih ada 480 ribu hektar lahan kritis lain di Jawa Barat.”Tadi saya minta ke pak menteri, hutan lindung termasuk Tangkuban Perahu, dimanfaatkan untuk kesejahteraan rakya bukan swasta,” ujarnya.

Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan menuturkan, saat ini Departemen Kehutanan sedang menyusun program 100 hari terlebuh dahulu, tidak membahas kasus perkasus. ”Kita fokus pada program 100 hari dan restra (rencana dan strategi), kalau kasus di Departemen Kehutanan, saat ini saya tidak akan masuk kasus dulu," ujar Zulkifli Hasan.

Menteri menegaskan, dalam program 100 harinya, termasuk mengkaji semua aturan mana yang akan kembali dianalisa, perbaiki, mana yang akan disikronkan termasuk interdep antar departemen.

Departemen, kata Zulkifli, lagi menyusun bagaimana tataruang Provinsi Kabupaten, bagaimana sarana dan prasarana untuk umum di hutan lindung, ilegal loging, rehabilitasi hutan dan mencegah kebakaran gambut dan memperkuat lembaga pengawasan hutan di daerah.”Sangat menggangu perubahan iklim, semua akan dievaluasi tidak hanya satu persatu ada undang undang ada macem macem,” tegasnya.

Pemerintah provinsi keberatan dengan pemberian ijin pengelolan Taman Wisata Alam Gunung Tangkuban Perahu pada PT Graha Rani Putra Persada oleh Menteri Kehutanan sebelumnya, MS Kaban. Ijin pengelolaan kawasan itu dinilai cacat hukum karena tidak mendapatkan rekomendasi pemerintah provinsi. Gubernur Jawa Barat lalu menyetop aktivitas PT Graha Rani di gunung itu per 6 Oktober lalu.

ALWAN RIDHA RAMDANI

Berita terkait

Rimbawan Muda: Debat Cawapres Gagal Elaborasi Partisipasi Masyarakat Adat

23 Januari 2024

Rimbawan Muda: Debat Cawapres Gagal Elaborasi Partisipasi Masyarakat Adat

Debat cawapres 2024 kedua dinilai Rimbawan Muda Indonesia (RMI) gagal memahami aspek tata kelola kehutanan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Targetkan 12 Juta Hektar Hutan Sosial, Ini Tantangan Jokowi

30 Oktober 2017

Targetkan 12 Juta Hektar Hutan Sosial, Ini Tantangan Jokowi

Siti Nurbaya mengatakan ada berbagai alasan kenapa mengejar target 12,7 juta hektar hutan sosial sesuai Nawa Cita bukanlah kerja yang ringan.

Baca Selengkapnya

KLHK Akan Mengelola Hutan dengan Wirausaha

23 Agustus 2017

KLHK Akan Mengelola Hutan dengan Wirausaha

Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar upaya itu tetap mengacu pada prinsip pembangunan dan kelestarian.

Baca Selengkapnya

Walhi: Tak Heran Harimau Sering Masuk Kampung, Sebabnya...

16 Agustus 2017

Walhi: Tak Heran Harimau Sering Masuk Kampung, Sebabnya...

WALHI menyoroti tumpang tindih kebijakan kawasan hutan dan aktivitas pertambangan berikut dampaknya bagi masyarakat.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tegur KLHK: Pengelolaan Hutan Jangan Berorientasi Proyek  

2 Agustus 2017

Jokowi Tegur KLHK: Pengelolaan Hutan Jangan Berorientasi Proyek  

Jokowi ingin pengelolaan hutan dilakukan dengan menerapkan terobosan sehingga bisa mendukung perekonomian warga sekitar dan ekonomi nasional.

Baca Selengkapnya

Menteri Sofyan Akan Surati KLHK Soal Izin Pinjam Pakai Hutan  

9 Juli 2017

Menteri Sofyan Akan Surati KLHK Soal Izin Pinjam Pakai Hutan  

Pembangunan jalan tol Pekanbaru-Dumai di Riau terhambat kawasan hutan.

Baca Selengkapnya

Menebang Pohon di Hutan, Petani di Cilacap Ditangkap Polisi

26 Maret 2017

Menebang Pohon di Hutan, Petani di Cilacap Ditangkap Polisi

Sudjana berkukuh penebangan yang ia lakukan legal.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Serahkan Konsesi PT LUM untuk Warga Kepulauan Meranti

25 Maret 2017

Pemerintah Serahkan Konsesi PT LUM untuk Warga Kepulauan Meranti

Kementrian LHK menyerahkan konsesi PT Lestari Unggul Makmur seluas 10.390 ha ke warga Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau.

Baca Selengkapnya

Tolak Konsep Hutan Adat, Kalimantan Selatan Terapkan Hutan Desa

25 Maret 2017

Tolak Konsep Hutan Adat, Kalimantan Selatan Terapkan Hutan Desa

Konsep ini diyakini bisa menekan konflik lahan di daerah itu.

Baca Selengkapnya

Beda Kebiasaan, Kalimantan Selatan Kesulitan Tetapkan Hutan Adat  

25 Maret 2017

Beda Kebiasaan, Kalimantan Selatan Kesulitan Tetapkan Hutan Adat  

Menurut Hanif, warga adat Kalimantan Selatan biasa berladang berpindah secara pribadi.

Baca Selengkapnya