Tentara Duduki Perkebunan Kalibakar

Reporter

Editor

Selasa, 3 November 2009 09:50 WIB

TEMPO Interaktif, Malang - Masyarakat Desa Kepatihan Kecamatan Dampit Kabupaten Malang resah dan ketakutan. Sejak sepekan ini sekitar 20 personil TNI Angkatan Udara bersenjata lengkap berjaga-jaga di daerah kebun Sumbergesing. Kebun tersebut merupakan kawasan perkebunan Kalibakar yang berstatus tanah sengketa. "Masyarakat ketakutan, mereka tak berani beraktifitas di lahan garapan," kata Kepala Desa Kepatihan, Sujatmiko, Selasa (3/11).

Mereka mengadukan aktifitas personel tentara ini kepada Komisi Hukum dan Pemerintahan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Malang. Perwakilan terdiri dari 15 orang, mereka khawatir tentara akan melakukan intimidasi seperti yang terjadi awal konflik 1998 lalu. Mereka berharap agar sengketa lahan ini segera berakhir secara damai. Mereka meminta Pemerintah Kabupaten Malang turun tangan menyelesaikan sengketa lahan tersebut.

Menurutnya, lahan seluas 2040 hektare tersebut milik nenek moyang warga tujuh Desa yang bermukim di sekitar perkebunan Kalibakar. Sujatmiko mengaku memiliki bukti kuat yang menunjukkan lahan tersebut milik masyarakat setempat. Dibuktikan dengan surat kepemilikan tanah yang ditandatangani oleh Wedono setempat tahun 1951-1963. "Bukti tersebut tersimpan rapi di kantor pemerintah Desa Kepatihan," ujarnya.

Mereka menginginkan tanah tersebut diresditribusikan kepada empat ribu warga yang menggarap lahan bekas perkebunan coklat dan cengkeh yang sebelumnya dikelola PT Perkebunan NUsantara (PTPN) XII. Pada 1998, warga setempat membabat perkebunan dan menguasai tanah tersebut dengan diganti tanaman tebu, singkong dan jagung. Setiap warga masing-masing menggarap lahan antara 3 ribu-5 ribu meter persegi. Mereka juga mengaku memiliki bukti jika hak guna usaha yang dimiliki PTPN XII cacat hukum. Sebab, batas lahan dalam hak guna usaha tersebut tak sesuai dengan kenyataan di lapangan.

Pelaksana Ketua Komisi Hukum dan Pemerintahan, Susianto berjanji untuk membantu menyelesaikan masalah ini. Pemerintah Kabupaten Malang dan manajemen PTPN XII akan segera dipanggil untuk menyelesaikan masalah ini. Sementara, masyarakat diminta tetap tenang dan mencegah konflik yang rawan terjadi sewaku-waktu. "TNI terlalu reaktif seperti mengintimidasi warga. Ini daerah perkebunan bukan daerah operasi militer," katanya.

Advertising
Advertising

Sementara itu, manager kebun Kalibakar PTPN XII Sumartono mengatakan jika personil TNI Angkatan Darat itu diturunkan untuk membantu sosialisasi sistem kemitraan dengan masyarakat. Untuk mengantisipasi jika terjadi kebuntuan dalam sosialisasi tersebut. Sosialisasi, katanya, akan dimulai pekan depan bersama kelompok kerja penyelesaian pertanahan Pemerintah Kabupaten Malang. "Bukan mengintimidasi, tentara ini hanya berjaga-jaga jika terjadi konflik," jelasnya.

PTPN XII memperoleh hak guna usaha atas lahan tersebut sejak 1986 hingga 2013. PTPN XII merencanakan program kemitraan dengan masyarakat tujuh desa yang berada di sekitar perkebunan. Mereka akan dipekerjakan sebagai juru rawat tanaman karet serta penyadap getah karet. Masyarakat juga berhak menggunakan lahan yang berada di sekitar tanaman untuk menanam tanaman tumpangsari selama lima tahun.

EKO WIDIANTO

Berita terkait

Kopassus Buka Ekspedisi NKRI 2017, Pendaftaran Secara Daring  

22 Mei 2017

Kopassus Buka Ekspedisi NKRI 2017, Pendaftaran Secara Daring  

Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI Angkatan Darat kembali membuka pendaftaran calon peserta Ekspedisi NKRI 2017.

Baca Selengkapnya

Konflik Papua, Ray Rangkuti Minta Peran TNI Dibatasi  

5 Oktober 2016

Konflik Papua, Ray Rangkuti Minta Peran TNI Dibatasi  

Seharusnya TNI tidak dapat turun tangan dalam mengatasi konflik di tanah tersebut.

Baca Selengkapnya

Ini Kata Kapolri tentang Penyelesaian Pelanggaran HAM Papua  

25 April 2016

Ini Kata Kapolri tentang Penyelesaian Pelanggaran HAM Papua  

Ada dua cara penyelesaian: pertama, dengan pendekatan politis; dan kedua, dengan pendekatan hukum.

Baca Selengkapnya

BIN Sebut 20 Penembakan di Papua Selama 2015  

9 Februari 2016

BIN Sebut 20 Penembakan di Papua Selama 2015  

Pemerintah menegaskan bahwa tindakan tegas tetap harus ada.

Baca Selengkapnya

Penyerangan Polsek Sinak, TNI AD Tingkatkan Kewaspadaan  

28 Desember 2015

Penyerangan Polsek Sinak, TNI AD Tingkatkan Kewaspadaan  

TNI Angkatan Darat juga menyiagakan intelijen untuk pencegahan dini serangan lanjutan.

Baca Selengkapnya

Kenapa Kasus Kekerasan Militeristik Terus Menguat di Papua?

7 September 2015

Kenapa Kasus Kekerasan Militeristik Terus Menguat di Papua?

Menurut Komnas HAM, hampir setiap minggu terjadi kasus kekerasan di Papua.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Berdemo Tuntut Jokowi Tarik Militer dari Papua  

4 September 2015

Mahasiswa Berdemo Tuntut Jokowi Tarik Militer dari Papua  

Para mahasiswa yang berdemo mengingatkan Jokowi kalau jumlah rakyat Papua yang terbunuh sejak 1 Mei 1963 mencapai 500 ribu jiwa.

Baca Selengkapnya

TNI Tembak Warga di Timika, Ini Kronologi Versi Warga  

28 Agustus 2015

TNI Tembak Warga di Timika, Ini Kronologi Versi Warga  

Penembakan itu dilakukan dua pemuda mabuk yang belakangan diketahui anggota TNI di Mimika

Baca Selengkapnya

Anak-anak Papua Akan Disekolahkan di Bandung  

14 Agustus 2015

Anak-anak Papua Akan Disekolahkan di Bandung  

Staf Khusus Presiden Jokowi untuk urusan Papua ingin memboyong anak-anak Papua belajar sampai sarjana di Bandung.

Baca Selengkapnya

KSAD: Kodam Baru di Papua Selesai Januari 2016

30 Mei 2015

KSAD: Kodam Baru di Papua Selesai Januari 2016

Nama Kodam baru di Papua belum ditentukan. Penetapan nama diserahkan pada masyarakat Papua.

Baca Selengkapnya