Kaderisasi Partai Golkar Akan Dibatasi

Reporter

Editor

Kamis, 29 Oktober 2009 18:15 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie mengatakan akan membatasi kaderisasi di tubuh Partai Golkar. Menurut dia, peranan penetrasi visi dan misi maupun pemikiran partai ke masyarakat akan dititikberatkan melalui media.

"Tidak perlu kader dalam jumlah besar, yang penting kader cerdas dan kreatif membujuk pemilih," katanya dalam Seminar Nasional "Partai Golkar Menjawab Tantangan Masa Depan" di kantr Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar, Kamis (29/10).

Dia mengatakan, kondisi masyarakat telah berubah dibandingkan tahun 1950-1960 an. "Masyarakat semakin cair, individu semakin menguat dan garis ideologi makin memudar," katanya. Bahkan partai politik pun, lanjutnya, juga mencair sulit membedakan partai satu dan lainnya. "Sehingga pemilih mudah pindah ke sana dan ke sini. Partai kader dan massa sudah berubah," ujarnya. Menurutnya, tidak perlu memperbesar partai dan menggelembungkannya, "cukup dengan kader kreatif membujuk pemilih."

Pemilih, kata dia, sudah bergeser dari pemilih tradisional menjadi pemilih rasional. Pemilih akan lebih memperhatikan apa yang ditawarkan partai politik. "Tidak ada lagi dogma-dogma. pemilih pingin dirayu dan dibujuk," katanya, "Dulu memilih Golkar atau PDIP, nanti belum tentu." Dia mengatakan, jumlah kader cukup dibatasi sekitar 1-2 juta orang. Kader bergerak untuk mencerahkan rakyat, menyampaikan program kesejahteraan, membangkitkan kesadaran politik dan menggerakkan menjadi saksi. "Lainnya menggunakan media massa," katanya.

Aburizal menyatakan kini media sudah memiliki jangkauan cukup luas. Dia memprediksi hampir separuh warga Indonesia mengakses televisi. "Akan lebih efektif dibandingkan pengerahan massa," katanya. Bahkan dalam hitung-hitungan keuangan akan lebih hemat.

Dia mencontohkan dengan beriklan di televisi pada prime time akan disaksikan sekitar jutaan pemilih dengan ongkos 50 jutaan. "Dengan iklan per kepala dihitung Rp 5-10, dengan pengerahan massa per kepala Rp 50 ribu," katanya. Hal yang sulit dilakukan jika dengan pengerahan massa. Selain itu, pemilih juga dapat mengerti visi dan misi partai.

Aburizal menyiapkan permanen campaign. Hal ini akan disebarkan melalui media massa, dan media yang mulai populer melalui facebook dan twitter. "Juga gunakan perangkat lain. Sekarang kita harus punya twitter," katanya. Dia mengakui dalam pemilihan legislatif 2009, Golkar telah kehilangan 9,5 juta pemilih dibandingkan pemilihan 2004. Pada pemilihan legislatif 2014, Golkar menargetkan 30 persen suara. "Pemilihan ke depan harus mengingkat dua kali lipat," katanya.

Golkar pun juga menyiapkan strategi personalisasi. Hal ini diterapkan dengan menilik figur yang kuat bisa mendokrak popularitas partai seperti fenomena SBY dan Partai Demokrat. "Tidak boleh ada lebih dari satu kapten," katanya. Namun untuk pemilihan presiden dan kepala daerah tidak mesti Ketua Umum atau Ketua DPD. "Pemilihan harus berdasarkan survei calon terpopuler," katanya.

Sedangkan pengamat politik Indo Barometer, Mohammad Qodari mengingatkan dengan paradigma baru media massa menjadi titik tumpu dalam mengiring pemilih belum tentu efektif. Dia mencontohkan Prabowo Subianto dan Partai Gerindra yang setiap waktu nongol di televisi tapi hanya meraup 4 persen suara dalam pemilihan legislatif 2009. "Televisi penting, tapi bukan segala-galanya. Hasilnya belum tentu maksimal," ujarnya.

EKO ARI WIBOWO

Berita terkait

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

6 hari lalu

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

"Ya semuanya teman, halalbihalal yo ditekani kabeh (ya didatangi semua)," ujar Gibran.

Baca Selengkapnya

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

17 hari lalu

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

Setelah hari pertama Idul Fitri di Jakarta, Jokowi terbang ke Medan untuk merayakan hari ke-2 Lebaran. Buat amankan tiket Bobby Nasution ke Pilgub?

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

25 hari lalu

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

Ujang pun menyampaikan bahwa para tokoh itu memiliki modal yang cukup untuk dikatakan sebagai calon unggulan di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

26 hari lalu

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

Menurut Airlangga, dukungan dari ormas merupakan salah satu kunci agar dirinya dapat kembali terpilih untuk menjadi Ketua Umum Partai Golkar.

Baca Selengkapnya

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

26 hari lalu

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

Airlangga menyatakan dukungan itu merupakan amanah yang harus dijaga.

Baca Selengkapnya

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

27 hari lalu

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

Ketua Umum Golkar menargetkan partainya mampu menang lebih dari 50 persen dalam kontestasi Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

30 hari lalu

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

Presiden Jokowi membantah dirinya sempat ingin merebut posisi Ketua Umum Partai Golkar maupun Ketua Umum PDI Perjuangan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

36 hari lalu

Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

Menurut Prabowo, keinginan itu bisa dilakukan bila ada dukungan untuk memberi nasihat. Prabowo meminta Golkar mendukungnya membangun pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024

36 hari lalu

Prabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024

Prabowo meminta maaf karena belum sempat mendatangi semua kader-kader Golkar di daerah dalam tahapan kampanye pemilu.

Baca Selengkapnya

Partai Golkar Menang di Sumut, Peran Musa Rajekshah Disorot

42 hari lalu

Partai Golkar Menang di Sumut, Peran Musa Rajekshah Disorot

Partai Golkar dan kadernya mengambil langkah tepat memilih Ijeck

Baca Selengkapnya