Kalimantan Tengah Bukan Lowongan Bagi 350 Guru Kontrak

Reporter

Editor

Minggu, 11 Oktober 2009 12:20 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah membuka lowongan guru honor atau guru tak tetap sebanyak 350 orang untuk ditempatkan di berbagai daerah pedalaman di wilayah ini. Ratusan guru tersebut khusus untuk bidang agama dan olahraga. “Tenaga pengajar di kedua bidang itu masih minim, sehingga kami harus membuka penerimaan guru tak tetap," kata Kepala Dinas Pendidikan Kalteng Hardy Rampay, Minggu (11/10) ketika dihubungi di Palangkaraya, Kalimantan Tengah.

Menurut Hardy, penerimaan tersebut bersifat darurat (emergency) dengan melibatkan Badan Kepegawaian, Pendidikan, dan Pelatihan Kalimantan Tengah. Seleksi guru honorer merupakan solusi sementara, karena selama ini guru agama dan olahraga banyak dirangkap guru lain.
Ratusan guru tersebut nantinya akan dibagi sebanyak 210 orang untuk mata pelajaran Agama dan 140 orang untuk Pendidikan Jasmani dan Kesehatan (olahraga).

Hardy mengungkapkan, status guru tak tetap sifatnya bukan honor, melainkan kontrak yang hanya setahun. Ini disebabkan pemerintah pusat melalui departemen terkait tak lagi memperkenankan penerimaan pegawai honor. “Dengan sebutan kontrak tersebut, kinerja guru tak tetap akan dievaluasi tiap tahun. Jika masih diperlukan, kontraknya diperpanjang. Bila tidak karena kebutuhan guru dua mata pelajaran tersebut terpenuhi melalui penerimaan CPNS (Calon Pegawai Negeri Sipil), maka kontraknya diakhiri,” kata Hardy.

Hardy menambahkan, guru tak tetap yang diterima nantinya tidak akan diangkat menjadi menjadi pegawai negeri sipil, namun, jika ada penerimaan pegawai atau seleksi calon pegawai negeri sipil, mereka diperbolehkan mengikuti tes.

Lanjut Hardy, penerimaannya dilaksanakan tahun ini. Saat ini masih dalam proses pendaftaran, diperkirakan akhir September 2009 sudah terevaluasi dan diumumkan, sehingga, guru tak tetap yang lolos seleksi bisa segera ditempatkan untuk bias mengisi kekosongan guru. “Para guru tak tetap itu akan mendapatkan honor sebesar Rp 1,5 juta per bulan dipotong pajak 5 persen," katanya.

Advertising
Advertising

KARANA W

Berita terkait

4 Prodi dengan Kuota Terbesar di PPG Prajabatan 2024

7 hari lalu

4 Prodi dengan Kuota Terbesar di PPG Prajabatan 2024

Apa saja prodi dengan kuota terbesar di PPG Prajabatan?

Baca Selengkapnya

Pendaftaran PPG Prajabatan 2024 Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftarnya

26 hari lalu

Pendaftaran PPG Prajabatan 2024 Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftarnya

PPG Prajabatan merupakan salah satu program prioritas Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) untuk memenuhi kebutuhan guru.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Laptop Huawei Matebook D14, Guru Bicara Ekskul Pramuka

30 hari lalu

Top 3 Tekno: Laptop Huawei Matebook D14, Guru Bicara Ekskul Pramuka

Selain spesifikasi laptop Huawei Matebook D14 terbaru dan 5 catatan para guru atas polemik ekskul Pramuka, ada juga soal ledakan amunisi kedaluwarsa.

Baca Selengkapnya

Samsung Tingkatkan Kompetensi Digital Guru dan Dosen melalui Samsung Innovation Campus

37 hari lalu

Samsung Tingkatkan Kompetensi Digital Guru dan Dosen melalui Samsung Innovation Campus

Samsung menggelar program Teachers Training bagi guru dan dosen dalam program Samsung Innovation Campus (SIC) Batch 5 2023/2024.

Baca Selengkapnya

Seleksi ASN 2024, Kemendikbudristek Buka Formasi 419.146 Guru PPPK

50 hari lalu

Seleksi ASN 2024, Kemendikbudristek Buka Formasi 419.146 Guru PPPK

Seleksi PPPK tersebut diperuntukkan untuk guru di sekolah negeri.

Baca Selengkapnya

Mau Dijadikan Sumber Pembiayaan Makan Siang Gratis, Apa Fungsi Utama Dana BOS?

4 Maret 2024

Mau Dijadikan Sumber Pembiayaan Makan Siang Gratis, Apa Fungsi Utama Dana BOS?

Perhimpunan Pendidikan dan Guru menolak jika makan siang gratis menggunakan dana BOS

Baca Selengkapnya

Beda Respons PGRI Soal Makan Siang Gratis Pakai Dana Bos: yang Penting Ada Uangnya

4 Maret 2024

Beda Respons PGRI Soal Makan Siang Gratis Pakai Dana Bos: yang Penting Ada Uangnya

PGRI menilai, tidak ada yang perlu dipersoalkan mengenai pembiayaan program makan siang dan susu gratis yang menggunakan dana BOS.

Baca Selengkapnya

Marak Kasus Bullying, Jokowi kepada Guru: Jangan Sampai Ada Siswa Ketakutan di Sekolah

4 Maret 2024

Marak Kasus Bullying, Jokowi kepada Guru: Jangan Sampai Ada Siswa Ketakutan di Sekolah

Presiden Joko Widodo menunjukkan perhatiannya atas perundungan (bullying) yang terjadi di sekolah-sekolah.

Baca Selengkapnya

Respons Program Makan Siang Gratis, FSGI Singgung Teori Shang Yang, Apa Maksudnya?

4 Maret 2024

Respons Program Makan Siang Gratis, FSGI Singgung Teori Shang Yang, Apa Maksudnya?

FSGI merespons program makan siang gratis dengan menyinggung teori Shang Yang. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Reaksi Para Guru Soal Makan Siang Gratis akan Gunakan Dana BOS

4 Maret 2024

Reaksi Para Guru Soal Makan Siang Gratis akan Gunakan Dana BOS

Menurut FSGI, penggunaan dana Bos untuk makan siang gratis menunjukkan pemerintah gagal memahami tujuan kebijakan itu.

Baca Selengkapnya