Toko Liar di Bantaran Sungai Jagir Surabaya Ditertibkan

Reporter

Editor

Selasa, 6 Oktober 2009 13:06 WIB

TEMPO Interaktif, Surabaya - Setelah sempat beberapa kali tertunda, Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Pemerintah Kota Surabaya akhirnya benar-benar meratakan bangunan toko liar yang kembali berdiri di sepanjang kawasan Sungai Jagir Wonokromo, Selasa (6/10).

Dengan membawa tiga unit alat berat masing-masing dua backhoe dan sebuah buldoser, sejak pagi upaya penggusuran bangunan yang dilakukan oleh 100 personel dari Satpol PP dan dibantu 50 personel dari Polwiltabes Surabaya, disepanjang bantaran sungai mulai dari pintu air Jagir hingga perempatan Jalan Panjang Jiwo itu nyaris tanpa perlawanan.

Untuk mempercepat penggusuran, dua backhoe berpencar masing-masing melakukan penggusuran dari arah pintu air jagir serta perempatan panjang jiwo. “Alhamdulilah, warga sudah sadar dan tidak nekat melawan,” terang Camat Wonokromo Eddy Kristianto ketika ditemui di sekitar lokasi penggusuran.

Hanya saja, saat akan dilakukan penggusuran, seorang pemilik toko besi kerangka bangunan bernama Romli sempat memprotes dan adu mulut dengan petugas. Romli meminta ganti rugi tidak sekedar uang Rp 5 juta. Menurut dia, bangunan toko serta besi rangka yang telah dia anyam setidaknya bernilai Rp 25 juta.

“Harusnya dapat ganti rugi, besi anyaman saya banyak yang rusak karena dibongkar paksa,” kata Romli usai penggusuran. Meski begitu tanpa daya dirinya beserta tiga pekerjanya hanya bisa pasrah dan meminggirkan besi-besi anyaman miliknya untuk diangkut dengan truk dan dibawa ketempat lain.

Menurut Eddy, pemerintah dalam hal ini memang hanya memberikan bantuan uang pindahan senilai Rp 5 juta perbangunan. Uang inipun, merupakan hasil kesepakatan antara pemilik bangunan, pihak RT, RW, Lurah dan Camat.

Di kawasan sepanjang bantaran sungai jagir ini, pada bulan Mei lalu sebenarnya telah ditertibakan. Hanya saja, saat ini dikawasan tersebut kembali berdiri sekitar 100 toko liar. “Yang 50 bangunan sudah dibongkar sendiri oleh pemiliknya,” tambah Eddy.

Sementara itu, selain memberikan uang pindahan, pemerintah sebenarnya telah menjanjikan untuk merelokasi para pedagang yang mayoritas berdagang alat pancing, kayu, besi dan alat-alat bangunan ini ke pasar mangga dua.

Sedangkan untuk tempat tinggal, rencannya akan dipindahkan ke Rusun Wonorejo. “Kita juga akan wujudkan rusun di pinggir kali sehingga mereka terbiasa dengan habitatnya,” kata Gubernur Soekarwo.


FATKHURROHMAN TAUFIQ

Berita terkait

Ombudsman Tindaklanjuti Laporan Jatam Terhadap OIKN soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

19 hari lalu

Ombudsman Tindaklanjuti Laporan Jatam Terhadap OIKN soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

Penjelasan Ombudsman Kalimatan Timur soal pelaporan Jatam perihal surat OIKN kepada masyarakat Sepaku.

Baca Selengkapnya

JATAM Laporkan Otorita IKN Ke Ombudsman soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

21 hari lalu

JATAM Laporkan Otorita IKN Ke Ombudsman soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

Jaringan Advokasi Tambang atau JATAM Kalimantan Timur melaporkan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) ke Ombudsman

Baca Selengkapnya

Polemik Penggusuran Rumah Warga Demi IKN, Ini Penjelasan Otorita Usai Bertemu dengan Komnas HAM

28 hari lalu

Polemik Penggusuran Rumah Warga Demi IKN, Ini Penjelasan Otorita Usai Bertemu dengan Komnas HAM

Otorita IKN telah bertemu dengan Komnas HAM membahas soal polemik penggusuran rumah warga Sepaku

Baca Selengkapnya

Polemik Penggusuran Demi IKN, Otorita Bertemu Komnas HAM

31 hari lalu

Polemik Penggusuran Demi IKN, Otorita Bertemu Komnas HAM

OIKN mengadakan pertemuan dengan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (HAM) terkait penataan kawasan di wilayah Sepaku dekat IKN

Baca Selengkapnya

Ramai Kabar Penggusuran, Otorita IKN Datangi Warga Desa Bukit Raya Sepaku

40 hari lalu

Ramai Kabar Penggusuran, Otorita IKN Datangi Warga Desa Bukit Raya Sepaku

Otorita IKN mendatangi warga Desa Bukit Raya, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Otorita IKN menyebut kedatangannya sebagai ajang silaturahmi antara pemerintah dan warga di bulan Ramadan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi akan Resmikan Bandara Mutiara Sis Al-Jufri Pasca Kena Gempa 2018, Polemik Pembangunan IKN Terakhir Dugaan Penggusuran Masyarakat Adat

41 hari lalu

Terkini: Jokowi akan Resmikan Bandara Mutiara Sis Al-Jufri Pasca Kena Gempa 2018, Polemik Pembangunan IKN Terakhir Dugaan Penggusuran Masyarakat Adat

Dalam waktu dekat Presiden Jokowi bakal meresmikan Bandara Mutiara Sis Al-Jufri, Palu, setelah direkonstrasi usai terdampak Gempa Palu pada 2018.

Baca Selengkapnya

Disebut Kirim Surat Peringatan Agar Warga di IKN Berhenti Garap Lahan, Ini Penjelasan Badan Bank Tanah

43 hari lalu

Disebut Kirim Surat Peringatan Agar Warga di IKN Berhenti Garap Lahan, Ini Penjelasan Badan Bank Tanah

Syafran membantah Badan Bank Tanah berupaya menggusur warga Penajam Paser Utara demi kepentingan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Penjelasan NGO dan OIKN Atas Sengkarut 'Penggusuran' Warga, Bos Lion Group Angkat Bicara

43 hari lalu

Terkini Bisnis: Penjelasan NGO dan OIKN Atas Sengkarut 'Penggusuran' Warga, Bos Lion Group Angkat Bicara

Berita terkini ekonomi bisnis hingga Kamis sore ini antara lain 'penggusuran' warga RT 05 Pemaluan, Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

Baca Selengkapnya

Nasib Warga di IKN, Kena Praktik ala Kolonial hingga Terancam Digusur

43 hari lalu

Nasib Warga di IKN, Kena Praktik ala Kolonial hingga Terancam Digusur

KPA menyoroti surat Badan Bank Tanah kepada warga yang bermukim di Ibu Kota Nusantara atau IKN

Baca Selengkapnya

Sengkarut 'Penggusuran' Warga di IKN, Ini Kata NGO dan OIKN

43 hari lalu

Sengkarut 'Penggusuran' Warga di IKN, Ini Kata NGO dan OIKN

Surat yang minta Warga Pemaluan di kawasan IKN membongkar rumah mereka menjadi sorotan. OIKN berjanji bedah rumah warga yang tak sesuai master plan.

Baca Selengkapnya