Dunia Akui Batik Indonesia, Malaysia Tahu Diri

Reporter

Editor

Jumat, 2 Oktober 2009 14:12 WIB

Malaysia

TEMPO Interaktif, Jakarta - Mantan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata, Jero Wacik mengatakan, batik Indonesia yang mendapat pengakuan dari UNESCO menenutup kemungkinan negara lain mencoba mengklaim. Termasuk Malaysia, yang pernah mengklaim karya budaya bangsa Indonesia tersebut.

Menurut Jero Wacik, Direktorat Jenderal Budaya dan Film telah melaporkan bahwa rapat UNESCO, lembaga dunia yang menangani masalah kebudayaan di Abu Dhabi dengan 114 negara anggota, yang menetapkan itu. "Batik diakui menjadi budaya Indonesia," katanya di gedung MPR/DPR, Jumat (2/10).

Bahkan, dia mengungkapkan, delegasi Malaysia menjadi saksi di antara 114 negara itu. Negara yang beberapa kali dituding mengklaim budaya Indoesia ini sepertinya tahu diri. "Sebagai delegasi peninjau Malaysia ikut mengucapkan selamat setelah betik disahkan menjadi budaya Indonesia," ujarnya.

Dia juga menuturkan, kemungkinan pengakuan dan penetapan itu akan diumumkan oleh pemerintah Indonesia nanti malam, Jumat (2/10). "Semacam deklarasi yang akan dilakukan Menteri Kebudayaan in enterim, Mohammad Nuh. Presiden sedang berada di Sumatera Barat," katanya.

Departemen Kebudayaan, kata dia lagi, juga akan mendaftarkan sejumlah budaya Indonesia bisa diakui dunia international seperti, angklung, gamelan, dan sasando sebagai karya nasional. Sebelumnya, Keris sudah didaftarkan tahun 2005 dan wayang didaftarkan tahun 2003. Tapi dia mengingatkan setelah budaya itu diakui dunia, "Masyarakat Indonesia juga harus mengunakan dan mencintainya," ujarnya.

Pengusaha dan pengrajin batik tulis di Kabupaten Pamekasan, Madura, menyambut gembira pengakuan UNESCO bahwa batik berasal dari Indonesia. Mohdar Abdullah pengusaha dan pengrajin batik tulis Latansa Collection mengatakan pemerintah mesti menjadikan momentum ini untuk memajukan industri batik. "Saya gembira sekali dengan pengkuhan ini," katanya.

Salah satunya, kata dia, pemerintah bisa memamfaatkan pengukuhan UNESCO itu untuk lebih menggalakkan lagi promosi ke luar negeri yang sempat redup akibat berseteru dengan Malaysia soal hak paten batik. "Batik Madura sudah ke Malaysia, Brunai, Singapura, Jepang dan Denmark," terangnya.

Mohdar menambahkan selain promosi, yang terpenting adalah menumbuhkan rasa cinta memakai batik pada warga Indonesia, karena ia menilai di Indonesia kecintaan memakai batik masih rendah. Hal itu Bisa dimulai dengan mewajibkan pegawai negeri memakai batik seminggu sekali.

EKO ARI WIBOWO / MUSTHOFA BISRI

Advertising
Advertising

Berita terkait

Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia

11 hari lalu

Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet, mendukung rencana pagelaran fashion show oleh Dian Natalia Assamady bertajuk "Keindahan Karya Kain. Tenun dan Batik Ku Indonesia".

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

12 hari lalu

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengenakan kain batik pada hari terakhirnya di Washington DC, Amerika Serikat, 21 April kemarin.

Baca Selengkapnya

Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

16 hari lalu

Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

Kota Lama Semarang hingga Taman Lele, Semarang tak pernah kehabisan destinasi wisata.

Baca Selengkapnya

PNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah

40 hari lalu

PNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah

PT Permodalan Nasional Madani (PNM) mengadakan pelatihan untuk membantu pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) para nasabah.

Baca Selengkapnya

Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

43 hari lalu

Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

Kampung Karangkajen Kecamatan Mergangsan Kota Yogyakarta dikenalkan sebagai Kampung Religius jelang Ramadhan atau awal Maret 2024 ini.

Baca Selengkapnya

Begini Saran Didiet Maulana Merawat Batik agar Awet dan Tetap Otentik

59 hari lalu

Begini Saran Didiet Maulana Merawat Batik agar Awet dan Tetap Otentik

Desainer dan Direktur Kreatif IKAT Indonesia Didiet Maulana membeberkan cara menjaga kain batik agar tetap awet.

Baca Selengkapnya

KBRI Canberra Gelar Promosi Batik di Australia, Potensi Transaksi Capai Rp 200 Juta

28 Februari 2024

KBRI Canberra Gelar Promosi Batik di Australia, Potensi Transaksi Capai Rp 200 Juta

Kedutaan Besar RI di Canberra menggelar promosi batik di Balai Kartini, Australia. Agenda tersebut dilaksanakan melalui Atase Perdagangan Canberra bersama Asosiasi Pengusaha Perancang Mode Indonesia (APPMI).

Baca Selengkapnya

Piaggio Indonesia Umumkan Setop Produksi Vespa Batik

17 Februari 2024

Piaggio Indonesia Umumkan Setop Produksi Vespa Batik

Lini terakhir dari Vespa Batik ini akan berhenti diproduksi pada Oktober 2024 setelah mencapai total produksi sebanyak 1.920 unit.

Baca Selengkapnya

NMAA Kembali Tampil di Pameran Osaka Auto Messe, Pajang Lancer Evo Batik

11 Februari 2024

NMAA Kembali Tampil di Pameran Osaka Auto Messe, Pajang Lancer Evo Batik

NMAA kembali tampil dalam pameran modifikasi Osaka Auto Messe (OAM), Jepang, pada 10-12 Februari 2024 dengan memajang Lancer Evo Batik.

Baca Selengkapnya

Cerita Pengusaha Batik Yogyakarta Bertahan dari Pandemi Berkat Penjualan Online

6 Februari 2024

Cerita Pengusaha Batik Yogyakarta Bertahan dari Pandemi Berkat Penjualan Online

Pengusaha batik Yogyakarta selamat dari pandemi berkat penjualan online. Omsetnya juga naik.

Baca Selengkapnya