Sophan Sophiaan Tak Hadiri Rapat Rutin DPP PDIP Hari Ini

Reporter

Editor

Jumat, 18 Juli 2003 15:47 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Bekas Ketua Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (FPDIP) MPR Sophan Sophiaan, yang mengundurkan diri dari DPR, tidak hadir dalam rapat rutin DPP PDIP, yang dipimpin langsung Ketua Umum Megawati di Wisma Perjuangan, Jalan Pecenongan Jakarta, Selasa (29/1). Menurut Ketua DPP PDIP Roy Janis, aktor kawakan itu memang sengaja tidak diundang menghadiri rapat. Sebelumnya, saat ditemui sebelum rapat berlangsung, Janis mengatakan agenda rapat akan membahas permohonan pengunduran diri Sophan sebagai Ketua Fraksi dan anggota DPR/MPR. Namun dia yakin, penggantinya di DPR sudah dapat ditentukan secara otomatis. Sebab, sudah ada daftar wakil rakyat dari PDIP untuk mewakili daerah Pare-Pare, daerah yang diwakilinya. Sedangkan mengenai pengganti Ketua Fraksi PDIP di MPR, baru akan dipilih dan ditentukan DPP jika permohonan Sophan sudah resmi dikabulkan. “Sekarang belum resmi dikabulkan. Jadi belum resmi dicari penggantinya,” tegas Janis. Saat disinggung mengenai alasan pengunduran diri Sophan, Ketua Fraksi DPR ini menekankan bahwa dirinya lebih melihat konflik batin sebagai penyebab utamanya. “Sejak bersama-sama [di PDI] pada tahun 1991, Pak Sophan selalu mengatakan bahwa, “dunia politik bukan dunia saya.” Mungkin sekarang sudah klimaks, jadi dia tidak tahan lagi,” tuturnya. Janis juga mengakui bahwa dalam dinamika politik yang sangat tinggi, ada kalanya DPP terpaksa mengintervensi keputusan fraksi di MPR. Menanggapi pernyataan Sophan yang mengatakan, sebagai Ketua Fraksi di MPR dirinya sering tidak diajak berdiskusi terlebih dahulu sebelum mengambil sebuah keputusan, Janis beralasan, jika partai tidak terlalu proaktif maka PDIP dapat tertinggal dalam mengikuti situasi politik. Janis menekankan bahwa mekanisme kepemimpinan di fraksi bersifat politis dan merupakan perpanjangan tangan dari partai. “Itu wajar-wajar saja dilakukan. Intervensi itu bukan terhadap Pak Sophan tapi kepada fraksi. Kalau keputusannya harus cepat, ya, langsung di take over oleh DPP sebab fraksi itu hanya perpanjangan tangan bukan otonom,” ungkapnya. Janis mencontohkan kejadian pada Sidang Tahunan MPR yang lalu. Saat itu Ketua Umum PDIP melalui Sekjen meminta agar tidak dilakukan voting dalam proses amandemen UUD 1945. Sehingga amandemen itu akhirnya diundur hingga 2002. “Itu keputusan yang sangat tepat dan diambil pada last minute,” ujarnya menceritakan. Di penghujung pembicaraan, Janis mengatakan bahwa hingga saat ini belum ditentukan calon-calon pengganti Sophan sebagai ketua fraksi. “Yang jelas, beberapa wakil ketua bisa mengambil alih, atau nanti dipilih dari anggota dewan yang ada,” kata Janis. Setelah ditunjuk langsung oleh DPP, keputusan terakhir berada di tangan ketua umum. Namun yang jelas, ujarnya, selain faktor integritas, senioritas calon ketua fraksi, juga merupakan pertimbangan utama. (Dara Meutia Uning-Tempo News Room)

Berita terkait

Amnesty International Kecam Polisi Masuk ke dalam Kampus dan Menangkap Mahasiswa di Makassar

1 menit lalu

Amnesty International Kecam Polisi Masuk ke dalam Kampus dan Menangkap Mahasiswa di Makassar

Amnesty International kecam kekerasan polisi di dua kampus di Makassar saat Hari Buruh Internasional dan Hari Pendidikan Nasional.

Baca Selengkapnya

Kenaikan UKT di ITB dan Temuan Senyawa Penghambat Kanker Mengisi Top 3 Tekno Hari Ini

11 menit lalu

Kenaikan UKT di ITB dan Temuan Senyawa Penghambat Kanker Mengisi Top 3 Tekno Hari Ini

Kenaikan UKT bagi mahasiswa angkatan 2024 di ITB memuncaki Top 3 Tekno Tempo hari ini, Sabtu, 4 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Rencana Jalan Braga Bandung Bebas Kendaraan saat Akhir Pekan Dibayangi Masalah

11 menit lalu

Rencana Jalan Braga Bandung Bebas Kendaraan saat Akhir Pekan Dibayangi Masalah

Pemerintah Kota Bandung ingin menghidupkan kembali Jalan Braga yang menjadi ikon kota sebagai tujuan wisata.

Baca Selengkapnya

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

26 menit lalu

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

Inflasi April 2024 sebesar 3 persen secara year on year.

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

30 menit lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Pihak Kampus Akui Pengemudi HR-V yang Tabrak Bis Kuning Mahasiswa Universitas indonesia

35 menit lalu

Pihak Kampus Akui Pengemudi HR-V yang Tabrak Bis Kuning Mahasiswa Universitas indonesia

Kepala Biro Humas Universitas Indonesia membenarkan pengemudi Honda HR-V yang menabrak bis kuning atau Bikun merupakan mahasiswa UI.

Baca Selengkapnya

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

45 menit lalu

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

BMKG mencatat 106 kali gempa di Jawa Barat pada April 2024. Dari 6 guncangan yang terasa, gempa Garut M6,2 jadi yang paling besar.

Baca Selengkapnya

Polisi Diduga Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas, Laporan Keluarga Korban Sempat Diabaikan Polres Bogor

48 menit lalu

Polisi Diduga Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas, Laporan Keluarga Korban Sempat Diabaikan Polres Bogor

Keluarga korban sempat mendapat perlakuan tidak enak dari pelaku yang seorang polisi berpangkat Bripda. Polres Bogor disebut telah olah TKP.

Baca Selengkapnya

P2G Sebut Ada Guru Honorer di Sekolah Negeri Dipecat Setelah Ada Guru PPPK

51 menit lalu

P2G Sebut Ada Guru Honorer di Sekolah Negeri Dipecat Setelah Ada Guru PPPK

P2G menerima sejumlah laporan dari guru honorer yang dipecat sekolah setelah kedatangan guru PPPK.

Baca Selengkapnya

CASN Jalur Sekolah Kedinasan, Ada 3.445 Formasi di 8 Sekolah

57 menit lalu

CASN Jalur Sekolah Kedinasan, Ada 3.445 Formasi di 8 Sekolah

Pendaftaran CASN sekolah kedinasan dimulai pada Mei 2024. Sedangkan untuk formasi umum CASN dimulai Juni 2024.

Baca Selengkapnya