Dua Helikopter Padamkan Api di Ogan Komering Ilir  

Reporter

Editor

Kamis, 10 September 2009 09:50 WIB

TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO Interaktif, Palembang - Kabut asap yang menyelimuti kota Palembang akhir-akhir ini karena mulai terbakarnya lahan gambut di beberapa Kabupaten di Ogan Komering Ilir (OKI) dan Ogan Ilir dan setidaknya dua helikopter dan satuan regu Mangala Agni diterjunkan ke daerah yang terbakar.

“Sekarang kita sedang berperang dengan api, terutama dilahan gambut sehingga diterjukan dua helikopter,” ujar Ahmad Taufik, Sekretaris Posko Kebakaran hutan dan lahan Dinas Kehutanan, Sumsel, Kamis (10/9).

Menurut Taufik, sekitar 60 orang dari regu Mangala Agni sudah diterjunkan beberapa hari ini di daerah OKI dan OI dengan empat mobil operasional dan peralatannya, serta dibantu oleh relawan dari Desa Binaan yang sudah terlatih untuk memadamkan api. Helikopter diterjunkan karena sulitnya medan untuk lahan gambut sehingga air ditumpahkan dari atas.

Taufik mengatakan upaya yang dilakukan pihaknya cukup signifikan dari titik api 400-an sekarang menurun sekitar 80 titik saja. Makanya satu hari ini kabut asap tidak begitu tebal dibanding dua hari lalu.

Taufik mengatakan saat ini sudah memasuki siaga I untuk kebakaran, dimana personil yang dilibatkan siaga 24 jam dan siap untuk diterjukan ke daerah yang terbakar.

Advertising
Advertising

Menurut Kepala stasiun Klimatologi Kenten (BMKG), Irdam Latif, tingkat kekeringan cukup tinggi, dan September merupakan puncak dari kemarau. “Intensitas curah hujan sangat rendah hanya 97 mm padahal normalnya 114 mm,” katanya.

Dan jarak pandang hanya 500 meter, dia menghimbau untuk berhati-hati mereka yang melalui kendaraan baik di Sungai, darat, dan udara. Kalau di sungai menjelang pagi akan pekat.

Sementara kalau udara biasanya pagi kabut asap cukup pekat, karena bercampur dengan kabut radiasi, jika sinar matahari muncul maka kabut akan hilang namun kalau asap partikelnya lebih padat sehingga hilangnya lama. Terutama untuk diruang-ruang terbuka.

Mawardi, sopir travel jurusan Komering Palembang mengaku kesulitan mengendarai kendaraan terutama pagi hari sebab jarak pandang yang terbatas. “Lebih parahnya kadang ada mobil yang tidak memiliki lampu, tiba-tiba muncul saja,” katanya.

Jarak tempuh yang biasanya bisa dilalui dalam dua jam, kini harus molor. Di sepanjang jalan lintas timur antara Palembang dan Indralaya kabut asap cukup jelas terlihat karena jalan di sana lurus dan kiri kanan hanya tumbuh ilalang kering.

ARIF ARDIANSYAH

Berita terkait

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

12 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

Pertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023

20 hari lalu

Pertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023

Sebanyak 25.000 turis dievakuasi saat kebakaran hutan di Pulau Rhodes, Yunani, pada 2023, mereka akan mendapat liburan gratis.

Baca Selengkapnya

BNPB Ingatkan Banyaknya Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumatera

46 hari lalu

BNPB Ingatkan Banyaknya Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumatera

Dari data BNPB, kasus kebakaran hutan dan lahan mulai mendominasi di Pulau Sumatera sejak sepekan terakhir.

Baca Selengkapnya

Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

49 hari lalu

Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

Jumlah titik panas terus meningkat di sejumlah daerah. Karhutla tahun ini dinilai lebih berisiko tinggi seiring penyelenggaraan pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

50 hari lalu

Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

Pelaksana tugas Deputi Modifikasi Cuaca BMKG pernah memimpin Balai Besar TMC di BPPT. Terjadi pergeseran SDM dari BRIN.

Baca Selengkapnya

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

50 hari lalu

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

Menurut BMKG, El Nino akan segera menuju netral pada periode Mei-Juni-Juli dan setelah triwulan ketiga berpotensi digantikan La Nina.

Baca Selengkapnya

Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Susun Regulasi Terkait Karhutla

51 hari lalu

Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Susun Regulasi Terkait Karhutla

Regulasi dinilai penting karena akan mempengaruhi perumusan program dan anggaran penanganan kebakaran.

Baca Selengkapnya

Para Menteri Sudah Rapat Kebakaran Hutan dan Lahan, Ancang-ancang Hujan Buatan

51 hari lalu

Para Menteri Sudah Rapat Kebakaran Hutan dan Lahan, Ancang-ancang Hujan Buatan

Saat banyak wilayah di Indonesia masih dilanda bencana banjir, pemerintah pusat telah menggelar rapat koordinasi khusus kebakaran hutan dan lahan.

Baca Selengkapnya

Suhu Udara Global: Bumi Baru Saja Melalui Februari yang Terpanas

55 hari lalu

Suhu Udara Global: Bumi Baru Saja Melalui Februari yang Terpanas

Rekor bulan terpanas kesembilan berturut-turut sejak Juli lalu. Pertengahan tahun ini diprediksi La Nina akan hadir. Suhu udara langsung mendingin?

Baca Selengkapnya

Kebakaran Hutan Kerap Terjadi di Sumatera dan Kalimantan, Ini Cara Antisipasi Karhutla

3 Maret 2024

Kebakaran Hutan Kerap Terjadi di Sumatera dan Kalimantan, Ini Cara Antisipasi Karhutla

Kebakaran hutan kerap terjadi di beberapa daerah di Pulau Sumatera dan Kalimantan. Bagaimana cara mengantisipasinya?

Baca Selengkapnya