Ada 17 Warga Filipina Ditahan Polda Jateng

Reporter

Editor

Rabu, 19 Agustus 2009 13:20 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Sejumlah 17 warga Filipina saat ini sedang diamankan Kepolisian Daerah Jawa Tengah. Mereka ditangkap di Purbalingga dan Solo. “Sembilan orang di Purbalingga dan delapan orang di Solo,” terang Kepala Kepolisian Daerah Jawa Tengah, Inspektur Jenderal Alex Bambang Riatmodjo usai menghadiri acara peletakan batu pertama pembangunan gereja di Sekolah Polisi Negara, Purwokerto (19/8).

Alex mengatakan, ke-17 orang tersebut menggunakan visa kunjungan wisata ke Indonesia. Mereka tiba di Jakarta pada tanggal 3 Agustus. Setelah itu mereka menuju Purbalingga dan Solo pada tanggal 6 Agustus.

Setelah itu, kata Alex, pada Jumat (14/8) mereka diamankan polisi untuk dimintai keterangan. Alex enggan mengomentari apakah ke-17 orang tersebut berasal dari anggota MNLF yang basisnya di Mindano Selatan. “Yang jelas mereka dari Filipina,” katanya.

Masih menurut Alex, seluruh warga Filipina tersebut saat ini sedang menjalani pemeriksaan intensif. Termasuk, tujuan mereka datang di Indonesia. Terkait penertiban kegiatan majelis tabligh, Alex mengaku saat ini polisi sedang berkoordinasi dengan Departemen Agama. “Karena yang tahu Depag, mana ajaran yang boleh dan mana yang tidak boleh,” imbuhnya.

Terkait majelis tabligh yang menjelang bulan puasa ini makin marak, Pemerintah Kabupaten Cilacap Jawa Tengah telah mengusir ratusan pendatang luar daerah yang tidak ber kartu tanda penduduk (KTP). Para pendatang yang diusir tersebut menginap secara berpindah-pindah, dari satu masjid ke masjid yang lain.

Kepala Kantor Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakatn (Kesbanglinmas) Cilacap, Yayan Rusiawan mengatakan, sejak kasus terorisme, Pemkab dengan TNI AD dan kepolisian
melakukan penertiban terhadap pendatang. Hasil razia ditemukan banyak pendatang yang tidak jelas identitasnya, "Mereka tidak ber-KTP, sehingga kita lakukan penertiban dengan mengusir mereka dari Cilacap," kata Yayan.

Para pendatang yang telah diusir mencapai ratusan orang, mereka mengaku berasal dari Jakarta, Bengkulu, Lampung, Jawa Barat dan sebagainya. Pendatang baru yang kini sudah diusir ditemukan di wilayah Cilacap bagian barat seperti Majenang, Dayuehluhuer dan Kawunganten. "Mereka mengaku dari aliran Hurudz . Mereka juga telah menelantarkan keluarganya demi untuk siar aliran Hurudz yang mereka anut," jelas Yayan.

Selain itu Pihaknya sudah mengistruksikan camat, kepada pengurus masjid dan bekerja sama dengan komandan koramil (Danramil) serta kepala sektor (Kapolsek) untuk tidak mengizinkan tamu menginap di masjid hal ini untuk mengantisipasi masuknya anggota jaringan teroris. "Kalaupun ada izin, maka identitas mereka harus super lengkap," tegasnya.

Yayan menambahkan, kalaupun mereka menginap di rumah penduduk setempat, maka identitas pendatang tersebut bisa diketahui dan dicatat, sehingga jika terjadi sesuatu hal mudah dilacak. Masih menurut Yayan, pendatang yang tidak jelas indentitasnya tidak boleh menjadi ta’mir masjid. "Pemkab Cilacap sepakat akan menggunakan ta’mir masjid dari orang setempat yang jelas identitasnya," imbuhnya.

Pengawasan ketat terhadap pendatang dilakukan karena Jawa Tengah diindikasikan sebagai basis rekruitmen kelompok teroris. Kepala Kepolisian Daerah Jawa Tengah (Jateng), Inspektur Jenderal Polisi Alex Bambang Riatmodjo di Cilacap beberapa waktu lalu mengatakan, tidak sedikit kader teroris pimpinan Noordin M Top berasal dari provinsi ini diantaranya berasal dari Cilacap seperti Misno warga Kawunganten yang tewas dalam aksi bunuh diri Bom Bali 2.

Di Purbalingga, sebanyak 12 orang yang biasa disebut jamaah tabligh mendatangi Polsek Kalimanah pada Senin (17/8) malam. Mereka mengaku diusir secara halus oleh warga Kalimanah. “Kami hanya menjalin silaturahmi, dan tidak ada hubungannya dengan terorisme,” kata Hamid Ma’ruf, salah satu anggota jamaah tersebut.

Hamid mengatakan, mereka hanya mengadakan pengajian di beberapa tempat di dunia. Ia mengakui ada beberapa warga yang mengaku resah dengan kegiatan mereka. Dari 12 orang itu, Sembilan di antaranya tak memiliki KTP. Rata-rata mereka berasal dari Sulawesi.

Kepala Kepolisian Resor Purbalingga, Ajun Komisaris Besar Polisi Ruslan Efendi mengatakan akan mendalami kegiatan mereka. “Sementara ini kegiatan mereka hanya pengajian, tapi akan terus kami dalami secara intensif,” katanya.

ARIS ANDRIANTO

Berita terkait

5 Fakta Menjelang Laga Timnas U-23 Indonesia vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U-23 2024

10 menit lalu

5 Fakta Menjelang Laga Timnas U-23 Indonesia vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U-23 2024

Duel timnas U-23 Indonesia vs Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 akan digelar di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, Qatar, Senin, 29 April.

Baca Selengkapnya

Gempa yang Mengguncang Kencang Garut hingga Jakarta, Ini Data dan Penjelasan BMKG

59 menit lalu

Gempa yang Mengguncang Kencang Garut hingga Jakarta, Ini Data dan Penjelasan BMKG

BMKG memperbarui informasi gempa yang mengguncang kuat dari laut selatan Pulau Jawa pada Kamis menjelang tengah malam, 27 April 2024.

Baca Selengkapnya

Hasil Liga Inggris: Ditekuk Newcastle, Sheffield Jadi Tim Pertama yang Terdegradasi

1 jam lalu

Hasil Liga Inggris: Ditekuk Newcastle, Sheffield Jadi Tim Pertama yang Terdegradasi

Sheffield United dipastikan menjadi tim pertama yang terdegradasi dari Liga Inggris (Premier League) musim 2023/24.

Baca Selengkapnya

Real Madrid di Ambang Juara Liga Spanyol, Carlo Ancelotti Segera Lewati Catatan Prestasi Zinedine Zidane

1 jam lalu

Real Madrid di Ambang Juara Liga Spanyol, Carlo Ancelotti Segera Lewati Catatan Prestasi Zinedine Zidane

Real Madrid selangkah lagi menjadi juara Liga Spanyol 2023-2024. Pelatih Carlo Ancelotti segera bisa melewati catatan prestasi Zinedine Zidane.

Baca Selengkapnya

Jelang Laga Timnas U-23 Indonesia vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U-23 2024, Pelatih Timur Kapadze Analisis Skuad Garuda

1 jam lalu

Jelang Laga Timnas U-23 Indonesia vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U-23 2024, Pelatih Timur Kapadze Analisis Skuad Garuda

Duel Timnas U-23 Indonesia vs Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 akan digelar di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, pada Senin malam WIB.

Baca Selengkapnya

5 Tips Agar Tidak Tertipu AI Saat Belanja Online

1 jam lalu

5 Tips Agar Tidak Tertipu AI Saat Belanja Online

Pakar Komunikasi Digital bagikan tips agar masyarakat tidak tertipu oleh konten rekayasa teknologi artificial intelligence (AI) saat belanja online

Baca Selengkapnya

Gempa M6,5 Malam Ini, Guncangan Terkuat di Sukabumi dan Tasikmalaya

1 jam lalu

Gempa M6,5 Malam Ini, Guncangan Terkuat di Sukabumi dan Tasikmalaya

Berikut data dan penjelasan dari BMKG tentang sebaran dampak gempa itu dan pemicunya.

Baca Selengkapnya

Serial Secret Ingredient Dibantu 3 Alih Bahasa

2 jam lalu

Serial Secret Ingredient Dibantu 3 Alih Bahasa

Nicholas Saputra menceritakan berbagai hal menarik soal proses syuting "Secret Ingredient". Salah satunya soal penggunaan beberapa alih bahasa.

Baca Selengkapnya

Daftar Pelatih Proliga 2024: Nakhoda Asing dan Lokal Berimbang

2 jam lalu

Daftar Pelatih Proliga 2024: Nakhoda Asing dan Lokal Berimbang

Kompetisi bola voli profesional nasional, Proliga 2024, sudah bergulir sejak Kamis, 25 April 2024. Ini daftar pelatihnya.

Baca Selengkapnya

7 Tips Jaga Kualitas Hidup dengan Glaukoma

2 jam lalu

7 Tips Jaga Kualitas Hidup dengan Glaukoma

Setiap individu harus memahami tantangan yang dihadapi saat didiagnosis glaukoma dan harus mempertahankan kualitas hidup dengan manajemen tepat.

Baca Selengkapnya