Cemari Lingkungan, Tiga Perusahaan di Semarang Ditutup

Reporter

Editor

Jumat, 7 Agustus 2009 18:00 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Karena menyebabkan pencemaran lingkungan, tiga perusahaan pemecah batu bara di Kecamatan Tugu Kota Semarang ditutup oleh Satuan Polisi Pamong Praja. Penutupan atas rekomendasi Badan Lingkungan Hidup Kota Semarang. Tidak ada insiden dalam penutupan tersebut.

Ketiga perusahaan tersebut adalah PT Bara Mulia Abadi, PT Sinar Kasih Mandiri, dan PT Mitra Setya Jaya. Aktifitas ketiga perusahaan itu menimbulkan pencemaran berupa polusi dan bau tak sedap yang sering dikeluhkan masyarakat sekitar. “Ketiganya juga tidak mempunyai dokumen lingkungan,” kata Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kota Semarang, Tri Supriyanto usai penutupan, Jumat (7/8). Tidak adanya kelengkapan dokumen lingkungan itu Peraturan Daerah Kota Semarang No.10 Tahun 1998 Tentang Ijin Gangguan.

Sebelumnya, kata Supriyanto, pihaknya telah melayangkan peringatan dan memerintahkan perusahaan tersebut menutup sendiri operasi sebelum bisa melengkapi perijinan. Namun halitu tidak diindahkan. Selanjutnya, Satuan Polisi akan mengawasi aktifitas ketiga perusahaan itu. “Selama belum bisa menunjukkan dokumen lingkungan dan ijin gangguan, mereka tidak boleh beroperasi”.

Kepala Bidang Penanganan Sengketa Lingkungan Hidup dan Pemulihan Kualitas Lingkungan, Badan Lingkungan Hidup Kota Semarang, Gunawan Wicaksono menjelaskan, ketiga perusahaan tersebut merupakan bagian dari lima perusahaan yang diawasi oleh Badan Lingkungan. Namun dua diantaranya mempunyai itikat baik serta mempunyai dokumen lingkungan.

Pencemaran yang dilakukan ketiga perusahaan itu adalah, aktifitas mereka menimbulkan debu hitam, yang menyebar ke perumahan di sekitarnya, suara bising dan bau menyengat dari pembuangan limbahnya. “Limbah cair dikelola secara sembarangan sehingga berpotensi masuk ke sungai dan sumur yang membahayakan penduduk,“ kata Gunawan.

Novita Sari, salah seorang warga Tugu Rejo yang tinggal tak jauh dari ketiga pabrik tersebut menuturkan, keluarganya sering mengalami batuk dan gangguan pernapasan akibat debu yang ditimbulkan pabrik. „Sebelumnya keluhan ini tidak kami rasakan,“ ujarnya.

Sementara Yasiman, salah seorang buruh di PT Bara Mulia Abadi mengatakan, dirinya sering batuk-batuk dan mengalami gangguan pernapasan akibat menghirup debu dari mesin pemecah batu bara. “Ingus saya sampai berwarna hitam,“ akunya.

SOHIRIN

Berita terkait

BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

19 hari lalu

BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

Pusat Riset Elektronika BRIN mengembangkan beberapa produk biosensor untuk mendeteksi virus dan pencemaran lingkungan.

Baca Selengkapnya

Limbah Tambak Udang Cemari Taman Nasional Karimunjawa, KLHK Tetapkan 4 Tersangka

38 hari lalu

Limbah Tambak Udang Cemari Taman Nasional Karimunjawa, KLHK Tetapkan 4 Tersangka

Gakkum KLHK menetapkan empat tersangka pencemaran lingkungan di Taman Nasional Karimunjawa. Kejahatan terkait limbah ilegal dari tambak udang.

Baca Selengkapnya

Pencemaran Lingkungan di Area Tambang Minyak, Guru Besar ITS Rekomendasikan Ini

14 Januari 2024

Pencemaran Lingkungan di Area Tambang Minyak, Guru Besar ITS Rekomendasikan Ini

Peningkatan aktivitas industri pertambangan menimbulkan risiko terjadinya pencemaran lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sagu Disebut Bisa Jadi Bahan Pembalut dan Popok Ramah Lingkungan

12 November 2023

Sagu Disebut Bisa Jadi Bahan Pembalut dan Popok Ramah Lingkungan

Sampah pembalut dan popok dikenal kerap menjadi masalah. Sagu disebut-sebut bisa membuat dua benda itu ramah lingkungan

Baca Selengkapnya

Diduga Mencemari Lingkungan, PT GSA Dilaporkan ke Ombudsman

10 Oktober 2023

Diduga Mencemari Lingkungan, PT GSA Dilaporkan ke Ombudsman

Pabrik pengolahan jagung PT Global Solid Agrindo (PT GSA) dilaporkan warga ke Ombudsman karena diduga mencemari lingkungan.

Baca Selengkapnya

Besok Bersih Pantai Cibutun Loji Sukabumi, Begini Respons Pandawara Group Setelah Viral

5 Oktober 2023

Besok Bersih Pantai Cibutun Loji Sukabumi, Begini Respons Pandawara Group Setelah Viral

Pandawara Group mengunggah video terbaru yang berisi permohonan maaf hingga memberi klarifikasi terkait tujuan bersihkan Pantai Cibutun Loji Sukabumi

Baca Selengkapnya

Warga Karimunjawa Tolak Tambak Udang karena Mencemari Lingkungan

29 September 2023

Warga Karimunjawa Tolak Tambak Udang karena Mencemari Lingkungan

Warga Karimunjawa, Kabupaten Jepara menolak keberadaan tambak udang yang diduga mencemari lingkungan.

Baca Selengkapnya

5 Dampak Polusi Udara Terhadap Kulit, Di Antaranya Memicu Stres Oksidatif

28 Agustus 2023

5 Dampak Polusi Udara Terhadap Kulit, Di Antaranya Memicu Stres Oksidatif

Paparan polusi udara secara terus menerus meningkatkan risiko perubahan pigmentasi kulit seperti hiperpigmentasi atau peningkatan produksi melanin. Hal ini menyebabkan timbulnya masalah bintik atau bercak gelap pada kulit.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Akan Kenakan Pajak Pencemaran Lingkungan, Begini Bunyi Pasal 206 PP Nomor 22 Tahun 2021

18 Agustus 2023

Pemerintah Akan Kenakan Pajak Pencemaran Lingkungan, Begini Bunyi Pasal 206 PP Nomor 22 Tahun 2021

Pemerintah berencana kenakan pajak pencemaran lingkungan. Hal ini tertuang dalam Pasal 206 Peraturan Pemerintah Nomor 22 tahun 2021. Begini bunyinya.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik 27 Juli Diperingati Sebagai Hari Sungai Nasional

27 Juli 2023

Kilas Balik 27 Juli Diperingati Sebagai Hari Sungai Nasional

Hari Sungai Nasional merupakan bentuk apresiasi dan dorongan untuk meningkatkan kesadaran pentingnya menjaga kebersihan dan kelestarian sungai.

Baca Selengkapnya