Penderita Flu Babi di Banten Bertambah Menjadi 86 Orang
Jumat, 31 Juli 2009 14:26 WIB
TEMPO Interaktif, Serang - Data Dinas Kesehatan Provinsi Banten, hingga hari ini, Jumat (31/7) sudah bertambah menjadi 86 orang yang positif mengidap virus H1N1 alias flu babi. Padahal dua hari sebelumnya masih 80 warga.
Kepala Bidang Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Banten Wahyu Santoso mengatakan, seluruh penderita paling banyak dari Tangerang, sedang satu orang merupakan warga Serang. Hingga saat ini, kata Wahyu, jumlah warga yang positif flu babi di Indonesia mencapai 416 orang. “Jumlah itu termasuk yang terbanyak kedua setelah Jakarta,” ujar Wahyu.
Menurut Wahyu, lebih dari separuh penderita flu babi di Banten tinggal di pondok pesantren. Dia mengatakan, pemerintah hingga saat ini belum mengetahui persis mengapa penyebaran virus A-H1N1 di pesantren lebih mudah, “Tapi berdasarkan pengamatan kami, virus itu akan lebih mudah menyebar bergantung pada orang yang tinggal dalam satu ruangan tersebut,” ujarnya.
Pesantren yang sudah positif terdapat penderita flu babi di antaranya adalah Daar El Qolam, Jayanti, Kabupaten Tangerang dan pesantren Babussalam, Kota Tangerang. Hingga saat ini, kata Wahyu.
Wahyu mengungkapkan bahwa saat ini lebih dari 55.000 tablet tamiflu sudah dikonsumsi oleh warga yang terduga dan positif flu babi. Pemerintah, kata dia, masih memiliki 30 ribu rablet tamiflu cadangan. Menurutnya, jika dalam beberapa hari mendatang virus tersebut masih mewabah, pihaknya akan minta Departemen Kesehatan untuk menambah tablet tamiflu.
Sementara itu, hingga hari ini, Rumah Sakit Umum Daerah Serang, masih merawat empat warga terduga flu babi. Mereka adalah S, 21 tahun, N, 18 tahun, H, 31 tahun, dan B, 13. Mereka dirawat di ruang isolasi flu babi rumah sakit tersebut.
Pasien dengan inisial N merupakan salah satu santri dari Jombang, Jawa Timur, yang tinggal di Serang. Dia menderita sakit mirip flu babi setelah pulang dari Jombang, kondisi kesehatan memburuk dengan demam tinggi disertai flu. Pada Selasa (28/7) lalu, N masuk Unit Gawat Darurat dan langsung ditempatkan di ruang isolasi flu babi rumah sakit milik pemerintah tersebut.
Kepala Ruangan rumah sakit umum daerah Serang, Yopi Triana, mengatakan pihaknya masih melakukan perawatan secara intensif kepada para pasien terduga flu babi. Tindakan yang dilakukan oleh dokter adalah dengan memberikan tamiflu dan mengambil contoh darah para pasien untuk diuji di laboratorium, Departemen Kesehatan RI. “Kami masih menunggu laporan laboratorium,” kata Yopi.
MABSUTI IBNU MARHAS