Seluas 50 Hektare Padang Savana Tengger Terbakar

Reporter

Editor

Jumat, 31 Juli 2009 13:58 WIB

TEMPO Interaktif, Malang - Memasuki musim kemarau, kawasan kaldera tengger berupa padang savana dengan hamparan rerumputan di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru terbakar. Diperkirakan luas padang savana yang terbakar seluas 50 hektare. Beruntung, kebakaran tak meluas membakar vegetasi alami di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. "Petugas taman nasional menjinakkan api menggunakan alat seadanya seperti ranting, dahan pohon dan alat tradisional lainnya," kata juru bicara Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BBTN BTS), Nova Elina, Jumat (31/7).

Kebakaran terjadi di Pusung Plegrek blok Penggol. Diduga, kebakaran daerah padang savana ini disengaja oleh orang yang tak bertanggungjawab. Kini, disebar para petugas patroli menyusuri kawasan kaldera tengger yang berupa padang savana seluas 5.250 hektare. Serta, dibentuk tim khusus untuk mencegah kebakaran di kawasan padang savana. Di kawasan yang rawan kebakaran didirikan empat posko pendalian kebakaran yakni posko Ngadas Kabupaten Malang, Ranupani Kabupaten Lumajang, Wonokitri Kabupaten Pasuruan dan Cemorolawang Kabupaten Probolinggo. Setiap posko dijaga 10 relawan warga setempat.

Petugas juga terus bersiaga mengantisipasi kebakaran susulan. Rerumputan di kawasan padang savana sejak kemarau mengering dan rawan kebakaran. Kebakaran terjadi beberapa kali, berupa titik-titik kecil, masing-masing seluas sekitar setengah hektare. Selama ini pelaku pembakaran diduga penggunjung wisata gunung Bromo yang melalui daerah Ngadas Kabupaten Malang. Mereka buang puntung rokok sembarangan atau saat malam hari mereka lupa mematikan perapian yang mereka bikin dari ranting pohon.

Dari kawasan Kaldera Tengger seluas 5.250 hektare, sekitar 1.000 hektare di antaranya berupa lautan pasir dan 1.500 hektare merupakan padang rumput savana. Sedangkan, 2.750 hektar sisanya merupakan lahan yang ditanami cemara gunung dan akasia decuren. Saat ini vegetasi pepohonan seperti cemara gunung masih tampak hijau. Sementara, vegetasi rumput mengering berwarna coklat kekuningan.

Secara administratif, kaldera Tengger ini berada di empat wilayah admnimistrasi pemerintahan, wilayah Bantengan sampai dengan Ranupane masuk wilayah Kabupaten Lumajang, daerah lautan pasir termasuk dalam Kabupaten Probolinggo. wilayah Kabupaten Pasuruan terdiri dari daerah Kandangan dan Argowulan, sementara yang termasuk dalam Kabupaten Malang adalah daerah Jemplang dan sekitarnya.

Pada 2007, kebakaran terjadi di 65 titik dengan total luas lahan yang terbakar mencapai 1.019 hektar. Sekitar 80 persen kebakaran di kaldera Tengger disebabkan ulah manusia bukan faktor alam.

EKO WIDIANTO

Berita terkait

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

6 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

Pertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023

14 hari lalu

Pertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023

Sebanyak 25.000 turis dievakuasi saat kebakaran hutan di Pulau Rhodes, Yunani, pada 2023, mereka akan mendapat liburan gratis.

Baca Selengkapnya

BNPB Ingatkan Banyaknya Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumatera

39 hari lalu

BNPB Ingatkan Banyaknya Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumatera

Dari data BNPB, kasus kebakaran hutan dan lahan mulai mendominasi di Pulau Sumatera sejak sepekan terakhir.

Baca Selengkapnya

Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

42 hari lalu

Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

Jumlah titik panas terus meningkat di sejumlah daerah. Karhutla tahun ini dinilai lebih berisiko tinggi seiring penyelenggaraan pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

44 hari lalu

Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

Pelaksana tugas Deputi Modifikasi Cuaca BMKG pernah memimpin Balai Besar TMC di BPPT. Terjadi pergeseran SDM dari BRIN.

Baca Selengkapnya

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

44 hari lalu

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

Menurut BMKG, El Nino akan segera menuju netral pada periode Mei-Juni-Juli dan setelah triwulan ketiga berpotensi digantikan La Nina.

Baca Selengkapnya

Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Susun Regulasi Terkait Karhutla

44 hari lalu

Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Susun Regulasi Terkait Karhutla

Regulasi dinilai penting karena akan mempengaruhi perumusan program dan anggaran penanganan kebakaran.

Baca Selengkapnya

Para Menteri Sudah Rapat Kebakaran Hutan dan Lahan, Ancang-ancang Hujan Buatan

44 hari lalu

Para Menteri Sudah Rapat Kebakaran Hutan dan Lahan, Ancang-ancang Hujan Buatan

Saat banyak wilayah di Indonesia masih dilanda bencana banjir, pemerintah pusat telah menggelar rapat koordinasi khusus kebakaran hutan dan lahan.

Baca Selengkapnya

Suhu Udara Global: Bumi Baru Saja Melalui Februari yang Terpanas

49 hari lalu

Suhu Udara Global: Bumi Baru Saja Melalui Februari yang Terpanas

Rekor bulan terpanas kesembilan berturut-turut sejak Juli lalu. Pertengahan tahun ini diprediksi La Nina akan hadir. Suhu udara langsung mendingin?

Baca Selengkapnya

Kebakaran Hutan Kerap Terjadi di Sumatera dan Kalimantan, Ini Cara Antisipasi Karhutla

56 hari lalu

Kebakaran Hutan Kerap Terjadi di Sumatera dan Kalimantan, Ini Cara Antisipasi Karhutla

Kebakaran hutan kerap terjadi di beberapa daerah di Pulau Sumatera dan Kalimantan. Bagaimana cara mengantisipasinya?

Baca Selengkapnya