TEMPO Interaktif, Tarakan - Pangkalan TNI AU (Lanud) Tarakan, resmi beroperasi. Peresmian dan pelantikan Komandan Lanud Tarakan dilakukan Panglima Koopsau II Marsekal Muda TNI Yushan Sayuti, di Apron Bandara Juwata, Tarakan, Senin (27/7).
Keberadaan pangkalan ini sebagai ujung tombak pengamanan wilayah unsur udara di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia di Kalimantan Timur, dan dapat meredakan isu blok Ambalat.
Setelah melantik Komandan Lanud Tarakan Letnan Kolonel Pnb. Erwan Adrian, Pangkoopsau II menyerahkan Lanud Tarakan. Acara ini dihadiri juga oleh Panglima Kodam VI Tanjung Pura Mayjen Tono Suratman, Wali Kota Tarakan Udin Hianggio, dan beberapa unsur muspida.
Basis TNI AU di Tarakan ini semula berupa Pos TNI AU, kemudian ditingkatkan statusnya menjadi Pangkalan TNI AU Tarakan ketegori tipe C, yang dipimpin oleh seorang Komandan Lanud berpangkat Letnan Kolonel. Pangkalan ini masuk dalam jajaran Komando Operasi TNI AU II dan merupakan Lanud ke-20.
Dengan beroperasinya Lanud Tarakan, nantinya pesawat-pesawat tempur yang selama ini berada di Lanud Balikpapan, akan digeser ke Lanud Tarakan, sehingga menjadi lebih dekat dengan perbatasan Malaysia-Indonesia di Kalimantan Timur. Selain Lanud Tarakan, unsur udara yang bertugas memantau wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia di Kaltim adalah Satuan Radar (Satrad) 225.
Yushan mengatakan dengan keberadaan Lanud Tarakan ini diharapkan mampu mengoptimalkan perlindungan terhadap ancaman dari udara khususnya wilayah perbatasan, sehingga mampu mengamankan kedaulatan NKRI, terutama di Kalimantan Timur.
"Nantinya Lanud Tarakan ini akan menjadi ujung tombak, dan berharap dapat meminimalisir pelanggaran di wilayah perbatasan, serta dapat meredakan isu blok Ambalat," katanya.
Menurut Yushan, wilayah ini merupakan wilayah yang berbatasan dengan negara tetangga yang sangat kaya akan sumber daya alam, sehingga memungkinkan banyak kegiatan illegal logging, illegal fishing, dan pertambangan. Olehnya, dia meminta kepada Komandan Lanud Tarakan untuk bekerja keras, bertindak keras, dan senantiasa berkoordinasi.
Wali Kota Tarakan menyambut gembira peningkatan status Pangkatan TNI AU Tarakan ini mengingat wilayah ini merupakan perbatasan Malaysia-Indonesia yang kaya dan strategis sehingga besar ancaman dari luar. Dengan keberadaan pangkalan ini maka dapar menjaga kedaulatan NKRI di wilayah Kaltim.
Proses pembangunan Lanud Tarakan sudah dilaksanakan sejak tahun 2005, yang meliputi pematangan lahan, pembangunan markas Lanud, perkantoran, fasilitas pangkalan, pemukiman, sarana penerbangan, shelter, apron, taxyway serta fasilitas umum lainnya.
Pemda Kaltim, khususnya Kota Tarakan, ikut berpartisipasi dengan menyiapkan lahan sekitar 168 hektare. Guna mendukung pembangunan Lanud Tarakan ini, hingga tahun 2007 Pemda Kaltim dan Tarakan sudah menggelontorkan dana sekitar Rp 12,5 miliar.
IRMAWATI
Berita terkait
Pembangunan Mako TNI Angkatan Udara III di Biak Rampung pada 2019
15 Desember 2018
TNI AU membangun sarana penunjang satuan Komando Operasi Angkatan Udara (Koopsau) III di Biak, Papua.
Baca SelengkapnyaBegini Ribetnya Menerbangkan Api Obor Asian Games 2018
17 Juli 2018
Api untuk obor Asian Games 2018, yang sudah tiba di Yogyakarta, sempat tertahan di bandara New Delhi, India, karena terbentur aturan.
Baca SelengkapnyaTinju Dunia: Tampil di Laga Pacquiao, Abdi Didukung Penuh TNI AU
10 Juli 2018
Pratu Abdi, petinju prajurit TNI AU yang akan tampil dalam laga tinju dunia Lucas Matthysse vs Manny Pacquiao, bertolak ke Kuala Lumpur Rabu, 11 Juli.
Baca SelengkapnyaTinju Dunia: Prajurit TNI AU Tampil di Laga Matthysse vs Pacquiao
8 Juli 2018
Abdi Tiger petinju yang merupakan prajurit TNI AU akan tampil di partai tambahan laga tinju dunia Lucas Matthysse vs Manny Pacquiao di Kuala Lumpur.
Baca SelengkapnyaGaruda: Usai Lebaran, 7 Pilot TNI AU Akan Dilatih
11 Juni 2018
VP Corsec Garuda Indonesia Hengki Heriandono, mengatakan para penerbang dari TNI AU akan mengikuti pelatihan di Garuda Indonesia.
Baca SelengkapnyaPilot Ancam Mogok Massal, Garuda Indonesia Minta Bantuan TNI AU
3 Juni 2018
Garuda Indonesia telah meminta bantuan puluhan pilot TNI AU untuk membantu operasional jika aksi mogok massal terbang dilakukan oles para pilot.
Baca SelengkapnyaKPK Periksa Eks Kepala Staf TNI AU untuk Kasus Helikopter AW 101
11 Mei 2018
Eks Kepala Staf TNI AU, Marsekal Purnawirawan Agus Supriatna diperiksa untuk tersangka kasus helikopter AW 101, Irfan Kurnia Saleh.
Baca SelengkapnyaHUT ke-72 TNI AU, Anies Baswedan Bangga dengan Angkatan Udara Indonesia
9 April 2018
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan merasa bangga dengan TNI Angkatan Udara yang hari ini merayakan Hari Ulang Tahun ke-72.
Baca SelengkapnyaTNI AU Akan Bangun Markas Komando Operasi di Biak
9 April 2018
TNI AU harus mampu mengemban tugas menjaga kedaulatan negara di udara.
Baca SelengkapnyaKSAU Yuyu Sutisna Instruksi ke Prajurit TNI AU Jaga Netralitas
9 April 2018
KSAU Marsekal Yuyu Sutisna menekankan kepada seluruh anggota TNI AU untuk tidak terlibat politik praktis serta menjaga netralitas TNI.
Baca Selengkapnya