TEMPO Interaktif, Surabaya - Tiga pasien diduga terinfeksi flu babi yang sejak Jumat (10/7) dirawat di ruang anestesiologi dan reanimasi RSUD Dr Setomo akhirnya diperbolehkan pulang.
"Setelah kita terapi dan diberi Tamiflu, flu babi yang mereka derita sembuh dan akhirnya mereka negatif serta boleh pulang," kata Wakil Direktur Bidang Pelayanan Medik RSUD Dr Soetomo Surabaya, dr Urip Murtedja Spb-KL, Selasa (14/7).
Menurut Urip, keputusan untuk memulangkan ketiga pasien itu diambil setelah pihak rumah sakit melakukan tes kedua kemarin (13/7) dan hasilnya ternyata sudah negatif A1N1.
Hasil tes yang dilakukan dengan melihat foto rontgen torak dan uji swine influensa itu ternyata berbeda dengan tes pertama yang dilakukan pada Jumat (10/7) lalu.
Pada Jumat lalu positif terjangkit flu babi, namun pada tes laboratorium yang dilakukan di Laboratorium Kesehatan Daerah kemarin ternyata sudah negatif. "Dengan penanganan yang tepat, flu babi memang bisa disembuhkan dengan cepat," kata Urip.
Ketiga pasien yang terdiri dari seorang nenek, anak, dan cucu ini sudah dipulangkan ke rumah mereka sejak Senin (13/7) malam lalu.
Tanda-tanda kesembuhan ketiga pasien sebenarnya sudah terlihat sejak Senin pagi di mana suhu tubuh ketiganya sudah mulai menurun. Bahkan, ketiga pasien itu juga telah dapat beraktivitas normal. "Ayahnya malah sudah kuat olah raga," kata Urip.
Meski diperbolehkan pulang, namun ketiga pasien itu tetap diwajibkan untuk kontrol kesehatan selama tujuh hari sekali. Disinggung kemungkinan kambuhnya penyakit flu babi, Urip menegaskan jika pasien yang telah sembuh kondisinya sudah normal lagi seperti manusia kebanyakan. "Mereka tidak mungkin kambuh, kecuali kalau tertular lagi masih mungkin," kata Urip.
Berbeda dengan flu burung, kata Urip, flu babi memang mudah disembuhkan. Dengan pemberian Tamiflu plus tablet pendukung saja, ketiga pasien yang tertular flu babi sepulang dari Cina itu kini sudah sembuh.
Urip mengatakan masyarakat tidak perlu khawatir atas ancaman flu babi. "Asal segera dibawa ke rumah sakit pasti akan cepat sembuh," tambahnya. Stok Tamiflu sendiri, menurut Urip, juga masih cukup tersedia di rumah sakit.
FATKURROHMAN TAUFIQ
Berita terkait
Inggris Laporkan Virus Mirip Flu Babi Terdeteksi pada Manusia
28 November 2023
Inggris telah mendeteksi kasus pertama virus flu pada manusia yang serupa dengan virus flu babi.
Baca SelengkapnyaBeragam Jenis Penyakit Flu Mulai Flu Burung, Flu Unta sampai Flu Babi, Mana Paling Berbahaya?
15 Oktober 2023
Sejak puluhan tahun, flu mengalami perkembangan dengan berbagai varian, seperti flu burung, flu babi, flu Singapura, flu tomat, dan flu unta.
Baca SelengkapnyaTerpopuler: Hujan Kritik Jokowi Ambil Alih Perbaikan Jalan Rusak, Singapura Kembali Impor Babi dari Batam
8 Mei 2023
Berita-berita ekonomi dan bisnis sepanjang Ahad kemarin, 7 Mei 2023 dimulai dari Presiden Jokowi meninjau jalan-jalan rusak di Lampung.
Baca SelengkapnyaBeragam Jenis Flu, Kenali Flu Unta sampai Flu Tomat
17 Desember 2022
UK Health Security Agency (UKHSA) mengimbau para penonton Piala Dunia 2022 Qatar untuk mewaspadai tanda-tanda terinfeksi flu unta. Ini ragam flu.
Baca SelengkapnyaSetelah Flu Burung, Flu Singapura, dan Flu Babi, Muncul Flu Tomat
31 Agustus 2022
Sebelum Flu Tomat mengejutkan dunia, 3 jenis flu ini pernah menggegerkan masyarakat dan wajib Anda waspadai: flu burung, flu Singapura dan flu babi.
Baca Selengkapnya4 Penyakit yang Pernah Ditetapkan Darurat Kesehatan Global
27 Juli 2022
WHO menetapkan cacar monyet sebagai darurat kesehatan global. Penetapan ini bukanlah kali pertama.
Baca SelengkapnyaCara Menghindari Flu
8 November 2021
Untuk orang tua vaksinasi influenza ini kurang efektif, namun bisa mengurangi tingkat keparahan penyakit flu.
Baca SelengkapnyaFakta-fakta tentang Flu Burung, Flu Babi, dan Influenza
8 November 2021
Flu babi menyebar dengan cepat dari satu negara ke negara lain, tapi orang muda dan orang tua telah kebal terhadapnya.
Baca SelengkapnyaMiliarder Cina Peternak Babi Dihukum 18 Tahun Karena Kritik Pemerintah
29 Juli 2021
Miliarder Cina dihukum 18 tahun penjara karena berani mengkritik kebijakan pemerintah terkait penanganan flu babi.
Baca SelengkapnyaMendag Lutfi Ungkap Peliknya Persoalan Kedelai dan Penyebab Harga Naik
11 Januari 2021
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengatakan tidak mudah mengatasi persoalan kacang kedelai.
Baca Selengkapnya