Uji Kelayakan Calon Kapolri Tidak Diperlukan

Reporter

Editor

Jumat, 26 September 2003 14:17 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Uji kelayakan atau fit and proper test terhadap calon Kapolri oleh DPR tidak diperlukan. Karena, polisi adalah komunitas profesi yang sudah punya mekanisme sendiri untuk melakukan uji kelayakan pada anggotanya berdasarkan nilai-nilai yang ada dalam organisasinya. Anda sebagai wartawan pun hanya layak diuji oleh redaktur atau kantor berita tempat Anda bekerja, bukan oleh dosen atau yang lainnya, kata pengamat kepolisian Universitas Indonesia, Adrianus Meliala, kepada Tempo News Room, Sabtu (24/11) sore.

Adrianus yang juga penasehat ahli Kapolri ini diminta komentarnya mengenai fit and proper test terhadap Dai Bachtiar yang dijagokan sebagai calon Kapolri menggantikan Bimantoro. Langkah Komisi Gabungan I dan II DPR pada Senin (26/11) membuat forum klarifikasi beberapa kasus atau tanya jawab dengan calon Kapolri mengenai visi dan misi, dianggap tidak mengubah substansi. Intinya tetap saja merupakan forum fit and proper test, ujar Adrianus.

Kriminolog yang mendalami ilmunya di Universitas Lecester, Inggris ini mengatakan, mekanisme pengujian telah dilakukan terhadap Dai oleh Polri melalui Dewan Jabatan dan Kepangkatan Tinggi (Wanjakti). Kalau masyarakat atau DPR kurang percaya atau mepertanyakan objektifitas pada Wanjakti Polri, saya balik tanya pada DPR apakah mereka bisa menjamin mekanisme yang mereka jalankan juga objektif dan tidak bias, Adrianus berargumen.

Dia kemudian mencontohkan dua kasus fit and proper test yang pernah dilakukan DPR terhadap calon Ketua Mahkamah Agung Muladi dan anggota Komite Pemilihan Umum (KPU) Chusnul Mariyah. Mereka berdua mengatakan menyesal mengikuti fit and proper test di DPR, karena ternyata tidak ada bedanya dengan tanya jawab seperi pengujian biasa, ungkapnya. Bahkan kompetensi dari para anggota DPR dalam hal profesionalisme polisi juga diragukan. Bagaimana mungkin mereka (Dewan) akan bisa mengajukan pertanyaan mendalam. Sehingga lebih banyak akan jatuh pada perasaan suka dan tidak suka pada calon yang diuji, Adrianus menilai.

Saat ditanyakan pendapatnya mengenai hak masyarakat sebagai konstituen untuk meminta sesuatu dari polisi, Adrianus pun menyetujuinya. Tetapi, kata dia kemudian, kondisi dan kulturnya harus diubah terlebih dahulu. Mereka harus diubah dulu untuk bisa lebih bertanggungjawab pada masyarakat, dan bukan hanya bertanggungjawab pada komunitasnya, katanya. (y. tomi aryanto)

Advertising
Advertising

Berita terkait

Manjakan Penggemar, Nichkhun Berikan Gombalan hingga Pelukan

1 menit lalu

Manjakan Penggemar, Nichkhun Berikan Gombalan hingga Pelukan

Nichkhun memberikan sejumlah fan service yang luar biasa kepada penggemar yang datang di acara fan meeting Jakarta.

Baca Selengkapnya

Cegah Stunting dengan Jaga Nutrisi dan Rutin Periksa Kandungan

11 menit lalu

Cegah Stunting dengan Jaga Nutrisi dan Rutin Periksa Kandungan

Ibu hamil untuk menjaga nutrisi dan rutin memeriksakan kandungan untuk cegah stunting. Berikut saran yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Klaim Qualcomm soal Performa Snapdragon X Elite Dipertanyakan, Ini Alasannya

15 menit lalu

Klaim Qualcomm soal Performa Snapdragon X Elite Dipertanyakan, Ini Alasannya

Qualcomm disebut tidak pernah memberikan banyak detail mengenai pengaturan mana yang menguji chip Snapdragon X Elite.

Baca Selengkapnya

Pendaftaran UTBK Jalur Seleksi Mandiri UNS 2024 Dibuka Esok, Ini Ketentuan dan Cara Mendaftarnya

20 menit lalu

Pendaftaran UTBK Jalur Seleksi Mandiri UNS 2024 Dibuka Esok, Ini Ketentuan dan Cara Mendaftarnya

Sejak adanya peraturan rektor Universitas Sebelas Maret pada 2023, kini kampus di Surakarta ini mulai membuka jalur Seleksi Mandiri khusus UTBK

Baca Selengkapnya

Gempa M 6,5 di Garut, Begini Penjelasan Lengkap Badan Geologi ESDM

22 menit lalu

Gempa M 6,5 di Garut, Begini Penjelasan Lengkap Badan Geologi ESDM

Badan Geologi ESDM membeberkan analisis tentang gempa bumi berkekuatan 6,2 magnitudo pada Sabtu malam, 27 April 2024.

Baca Selengkapnya

Otorita Bakal Bangun Nusantara Knowledge di IKN

26 menit lalu

Otorita Bakal Bangun Nusantara Knowledge di IKN

Otorita IKN mencanangkan pembangunan pusat riset dan kampus startup bernama Nusantara Knowledge Hub atau K-Hub.

Baca Selengkapnya

Kompolnas Minta Atasan Lima Polisi Terduga Pesta Narkoba Harus Diperiksa

30 menit lalu

Kompolnas Minta Atasan Lima Polisi Terduga Pesta Narkoba Harus Diperiksa

Lima polisi digerebek saat pesta narkoba di sebuah rumah di Depok. Kompolnas minta atasan lima polisi itu juga harus diperiksa.

Baca Selengkapnya

IU Makin Melokal Menjelang Konser Hari Kedua, Juluki Fans Indonesia Naga

42 menit lalu

IU Makin Melokal Menjelang Konser Hari Kedua, Juluki Fans Indonesia Naga

Menjelang konser hari kedua di ICE BSD sore nanti, IU menuliskan pesan untuk para penggemarnya dengan Bahasa Indonesia.

Baca Selengkapnya

Indonesia vs Uzbekistan di Piala Asia U-23, Tim Serigala Putih Waspada dan Mulai Analisis Taktik Skuad Garuda

51 menit lalu

Indonesia vs Uzbekistan di Piala Asia U-23, Tim Serigala Putih Waspada dan Mulai Analisis Taktik Skuad Garuda

Timnas U-23 Uzbekistan mengambil langkah besar menuju gelar keduanya pada Piala Asia U-23 2024. Pelatih dan pemain mulai menyiapkan strategi.

Baca Selengkapnya

PHE Menjamin Kesempatan yang Setara bagi Perempuan

53 menit lalu

PHE Menjamin Kesempatan yang Setara bagi Perempuan

Nicke Widyawati, perempuan Tangguh yang menjadikan Pertamina sebuah perusahaan energi nasional yang mendunia, adalah contoh konkret peranan penting perempuan di industri energi.

Baca Selengkapnya