Malang Kebingungan Musnahkan Limbah Medis

Reporter

Editor

Kamis, 2 Juli 2009 15:59 WIB

TEMPO Interaktif, Malang - Dinas Kesehatan Kabupaten Malang kebingungan mengatasi limbah medis dari sejumlah rumah sakit dan poliklinik. Terutama limbah padat bekas botol infus, jarum suntik dan peralatan medis serta limbah cair medis lainnya. Dari total sebanyak delapan rumah sakit swasta dan 30 an polklinik belum memiliki instalasi pengolahan air limbah (IPAL) serta pengolah limbah padat.

Apalagi, limbah medis padat dikategorikan sebagai bahan berbahaya dan beracun. Sementara, saat ini hanya Rumah Sakit Daerah Kanjuruhan yang memiliki incenerator atau alat pemusnah limbah medis padat dan IPAL. Rata-rata setiap hari memusnahkan sebanyak seribu botol infus dan peralatan medis lainnya. "Itupun kapasitasnya hanya cukup untuk limbah Rumah Sakit Kanjuruhan," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, Agus Wahyu Arifin, Kamis (2/7). Demikian juga dengan peralatan medis dan limbah padat dari 39 Puskesmas di Kabupaten Malang. Barang tersbeut dimusnahkan secara manual, karena tak memiliki alat pemusnah.

Para pengelola Rumah Sakit swasta ini kebingungan menangani limbah medis padat setelah sejumlah oknum petugas Rumah Sakit Syaiful Anwar Malang diperiksa karena menjual limbah medis seperti botol infus. Ia menduga selama ini, praktik serupa juga dilakukan di Rumah Sakit swasta lainnya. Akibatnya, mereka ketakutan akan dijerat dengan sangkaan hukum pidana yang sama.

Untuk itu, kini Agus tengah meminta pendapat terhadap pakar lingkungan dan sanitasi. Apakah, limbah medis terhadap upaya penanganan limbah medis padat. Namun, sejauh ini belum ada jawaban yang tepat dan jelas mengenai masalah ini. "Pendapat pakar sanitasi ini akan dijadikan rujukan rumah sakit yang lain," jelasnya.

Sedang, Kepala Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Malang, Subandiyah Aziz mengatakan belum ada aturan terbaru yang mengikat pengolahan limbah medis. Aturan sebelumnya, menyebutkan pengolahan limbah medis menjadi tanggungjawab pemerintah pusat. Namun, seiring bergulirnya reformasi pengolahan limbah medis diserahkan kepada daerah. Awalnya, limbah medis di Jawa Timur dikumpulkan di Pasuruan selanjutnya dimusnahkan di Cileungsi Jawa Barat. "Limbah medis gak boleh dibuang sembarangan, karena beracundan berbahaya," jelasnya. Menurutnya, limbah medis sangat berbahaya dan berpotensi menularkan berbagai penyakit seperti HIV/IDS, Hepatitis B dan Hepatitis C. Untuk itu, harus dilakukan langkah pencegahan dengan memusnahkan seluruh limbah medis secara aman.

EKO WIDIANTO

Berita terkait

Undip dan Brin Kembangkan Pendeteksi Logam Berat dalam Limbah Industri

26 Oktober 2023

Undip dan Brin Kembangkan Pendeteksi Logam Berat dalam Limbah Industri

BRIN dan Universitas Diponegoro (Undip) menjalin kolaborasi riset untuk pengembangan metode alternatif pendeteksi logam di limbah industri.

Baca Selengkapnya

Cerita Warga Bekasi Kena Penyakit Kulit karena Air PAM, Sempat Dikira Sebab Udara Kotor

19 September 2023

Cerita Warga Bekasi Kena Penyakit Kulit karena Air PAM, Sempat Dikira Sebab Udara Kotor

Menurut pelanggan Perumda Tirta Patriot itu, banyak warga Bekasi yang juga mengalami penyakit kulit karena air PAM, selain dirinya.

Baca Selengkapnya

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri Hitam dan Bau, Suplai Air PAM 40 Ribu Pelanggan Sudah 3 Hari Terhenti

15 September 2023

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri Hitam dan Bau, Suplai Air PAM 40 Ribu Pelanggan Sudah 3 Hari Terhenti

Akibat suplai air PAM terhenti 3 hari, warga Bekasi terpaksa beli air isi ulang dan tidak mandi untuk menghemat air.

Baca Selengkapnya

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri, Suplai Air PAM Warga Terganggu

11 Agustus 2023

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri, Suplai Air PAM Warga Terganggu

Perumda Tirta Patriot mengambil air Sungai Kalimalang sebagai penetral untuk dicampur dengan air baku Kali Bekasi.

Baca Selengkapnya

Mengenal Limbah B3, Begini Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Limbah Elektronik dan Industri

30 November 2022

Mengenal Limbah B3, Begini Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Limbah Elektronik dan Industri

Limbah B3 dibagi menjadi limbah elektronik dan fashion. Hal ini menjadi permasalahan utama yang akan menyerang kondisi manusia dan lingkungan dalam keseharian.

Baca Selengkapnya

Ratusan Ribu Ikan Bandeng Nelayan Semarang Mati, Diduga Tercemar Limbah Industri

6 Juli 2022

Ratusan Ribu Ikan Bandeng Nelayan Semarang Mati, Diduga Tercemar Limbah Industri

Warga menduga kematian ikan bandeng di keramba tersebut akibat limbah dari Kawasan Industri Lamicitra.

Baca Selengkapnya

Grup MIND ID Uji Coba Aplikasi Pengelola Limbah Tambang

31 Maret 2022

Grup MIND ID Uji Coba Aplikasi Pengelola Limbah Tambang

Aplikasi MASTERMINE diharapkan dapat menghasilkan nilai efisiensi 10-20 persen dari total biaya pengolahan air limbah tambang.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Universitas Brawijaya Riset Bulu Ayam Penyerap Limbah Industri Tekstil

29 Juli 2021

Mahasiswa Universitas Brawijaya Riset Bulu Ayam Penyerap Limbah Industri Tekstil

Pengelolaan limbah cair tekstil pascaproduksi ditujukan untuk menghilangkan atau mereduksi kadar bahan pencemar sehingga limbah cair industri memenuh

Baca Selengkapnya

KLHK Ungkap Penyebab 59 Persen Sungai di Indonesia Tercemar Berat

28 Juli 2021

KLHK Ungkap Penyebab 59 Persen Sungai di Indonesia Tercemar Berat

KLHK menuturkan 59 persen sungai di Indonesia masih dalam kondisi tercemar berat.

Baca Selengkapnya

Dua Anggota Ormas Nyaris Bentrok di Tambun Bekasi

2 Juni 2021

Dua Anggota Ormas Nyaris Bentrok di Tambun Bekasi

Diduga, kedua ormas itu berselisih soal pengelolaan limbah industri otomotif di sana.

Baca Selengkapnya