Ketua Sekar Telkom Pusat: Mogok Kerja Opsi Terakhir!
Reporter
Editor
Jumat, 18 Juli 2003 09:02 WIB
TEMPO Interaktif, Bandung:Ketua Serikat Karyawan (Sekar) Telkom Pusat, Herry Kusaery, menyatakan mogok kerja total merupakan opsi terakhir untuk menggagalkan rencana tukar guling aset PT Telkom Jawa Tengah dan Yogyakarta dengan PT Indosat pada 31 Januari ini. Ia mengakui pemogokan akan menimbulkan biaya sosial yang sangat tinggi. Pasalnya, aksi tersebut akan merugikan perusahaan dan konsumen, juga merugikan karyawan sendiri. "Mogok kerja seharusnya dihindari. Tapi kalau keadaan memaksa itu akan merupakan opsi terakhir," kata Herry kepada wartawan pada apel akbar karyawan se-Jawa di Kantor PT Telkom Pusat, Jalan Apati, Bandung, Jumat (25/1). Aksi ini untuk menentang rencana tukar guling tersebut. Karyawan Telkom di Jawa Tengah dan Yogyakarta merencanakan mogok total pada 28 Januari jika Direksi PT Telkom Tbk tidak membatalkan rencana tukar guling aset dengan PT Indosat. Hari ini, karyawan di Semarang memulai mogok dengan tidak melayani saluran pelayanan 117 (pengaduan gangguan) dan 162 (pemesanan sambungan baru). Mereka juga melakukan pengurangan tenaga karyawan yang bekerja. Tukar guling aset senilai US$ 375 juta itu merupakan bagian transaksi silang kepemilikan yang disepakati 3 April 2001 lalu antara PT Telkom Tbk dengan PT Indosat Tbk. Tapi rencana kedua BUMN itu terusik serangkaian unjuk rasa karyawan Telkom. Jika transaksi pengalihan aset batal, sesuai perjanjian Telkom harus membayar ganti rugi ke Indosat US$ 176 juta. "Jika transaksi terjadi, dunia telekomunikasi Indonesia akan hancur. Kedua BUMN itu melemah daya saingnya di arena persaingan global,” tandas Herry Dalam apel akbar di Bandung yang diwarnai gebyar poster, spanduk orasi, karyawan ramai-ramai mengecam keputusan Direksi PT Telkom Tbk. Mereka menuding telah terjadi persekongkolan jahat antara pejabat PT Telkom dengan PT Indosat. Spanduk-spanduk berisi hujatan keras diarak ribuan karyawan Telkom dari lapangan Gasibu Bandung ke halaman kantor PT Telkom Pusat. Herry sendiri tampil berapi-api dalam unjuk rasa itu. Ia mendesak jajaran direksi membatalkan rencana itu. "Saya meminta kepada direksi untuk segera bertaubat, untuk menata kembali Telkom ke depan," teriaknya yang disambut tepuk tangga pengunjuk rasa yang berdatangan dari Semarang, Yogyakarta dan Jakarta. (Rinny Srihartini/Upiek Supriyatun – Tempo News Room)
Berita terkait
Prakiraan Cuaca BMKG: Cuaca Jakarta Waspada Potensi Hujan Disertai Petir
3 menit lalu
Prakiraan Cuaca BMKG: Cuaca Jakarta Waspada Potensi Hujan Disertai Petir
Prakiraan cuaca BMKG memperkirakan cuaca Jakarta hari ini cerah berawan dan hujan ringan. Sebagian wilayah waspada potensi hujan disertai petir.
Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?