Kedutaan Besar Malaysia Kembali Didemo

Reporter

Editor

Kamis, 11 Juni 2009 12:58 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Konflik perairan Ambalat belum juga mereda. Puluhan demonstran kembali menyambangi kantor Kedutaan Besar Malaysia di Jl. HR Rasuna Said, Jakarta Selatan. "Kami mendesak negara Malaysia untuk menghormati perairan Ambalat," Iqbal Daud Hutapea, ujar Ketua Pekat DPP DKI Jakarta (11/6).

Aksi massa mulai berkerumun sejak pukul 11.00 WIB. Mereka datang dari berbagai penjuru Jakarta dengan menyewa bus kota. Seluruh massa aksi datang mengenakan kostum hitam. Salah seorang di antara mereka tampak mengusung sebuah poster bertuliskan "Kau Sentuh Ambalat Tubuhmu Kulumat".

Dalam orasinya, Iqbal menyatakan bahwa perairan Ambalat adalah wilayah Indonesia yang berdaulat. "Keberadaan kapal perang Malaysia di perairan tersebut merupakan pelanggaran atas kedaulatan negara Indonesia. Jika ketentuan itu tetap dilanggar, kami siap berada di garda depan untuk berperang," katanya.

Ucapan Iqbal boleh jadi serius. Untuk keperluan itu, beberapa massa aksi ia tugaskan menyebar formulir relawan Ambalat kepada pengendara motor yang melintas di HR Rasuna Said. Formulir itu sekaligus juga formulir keanggotaan Pekat yang mereka mobilisir melalui pesan singkat.

Guna keperluan pengamanan, Kepolisian Sektor Setia Budi menerjunkan puluhan personil. Mereka berjaga disepanjang pintu gerbang dan sebagian lain bertugas mengatur lalu lintas yang tersendat. "Sejak isu itu mencuat. Hampir setiap hari Kedubes didatangi demonstran," kata Kapolsek Seta Budi, Ajie Indra.

RIKY FERDIANTO

Berita terkait

Utusan Khusus Indonesia-Malaysia Bertemu Bahas Ambalat

10 Agustus 2015

Utusan Khusus Indonesia-Malaysia Bertemu Bahas Ambalat

"Batas wilayah maritimnya belum selesai," ujar Retno.

Baca Selengkapnya

Sengketa Ambalat, Kemenlu Keluhkan Ini untuk Protes Malaysia

3 Juli 2015

Sengketa Ambalat, Kemenlu Keluhkan Ini untuk Protes Malaysia

Untuk dapat melayangkan nota protes, Kementerian Luar Negeri membutuhkan informasi rinci.

Baca Selengkapnya

Kemenlu Belum Terima Bukti Pelanggaran di Ambalat

29 Juni 2015

Kemenlu Belum Terima Bukti Pelanggaran di Ambalat

Kementerian Laur Negeri sebenarnya sudah mengirim nota protes terkait pelanggaran wilayah udara Ambalat ke Malaysia pada Februari lalu.

Baca Selengkapnya

Dua Kapal Militer Malaysia Kembali Masuk Ambalat

13 Oktober 2009

Dua Kapal Militer Malaysia Kembali Masuk Ambalat

Dua kapal Tentara Laut Diraja Malaysia KD YU-3508 dan KD Ganas-3503 terpergok masuk ke perairan Ambalat Kalimantan Timur.

Baca Selengkapnya

Tujuh Kapal Perang Terus Pantau Ambalat  

4 Agustus 2009

Tujuh Kapal Perang Terus Pantau Ambalat  

Sekitar tiga bulan terakhir ini tidak ada lagi pelanggaran batas wilayah perairan Indonesia oleh kapal asing. "Sudah tidak ada pelanggaran perbatasan," ungkap Harapap.

Baca Selengkapnya

Ditanya Ambalat, Menteri Pertahanan Malaysia Tolak Berkomentar

28 Juni 2009

Ditanya Ambalat, Menteri Pertahanan Malaysia Tolak Berkomentar

Kami tidak membicarakan Ambalat, juga Manohara. Itu porsinya Jakarta, kata Datuk Ahmad.

Baca Selengkapnya

Menlu Hassan Wirajuda: Ambalat Bukan Konflik Kedaulatan

22 Juni 2009

Menlu Hassan Wirajuda: Ambalat Bukan Konflik Kedaulatan

"Tidak ada satupun negera di dunia yang punya kedaulatan pada landas kontinen," ujarnya.

Baca Selengkapnya

Arif H. Oegroseno: Peta Malaysia Diprotes Banyak Negara

22 Juni 2009

Arif H. Oegroseno: Peta Malaysia Diprotes Banyak Negara

Problem awal itu Malaysia mengeluarkan Peta 1979. Pertanyaannya, mengapa mereka mengeluarkan peta itu, sedangkan perundingan sudah akan selesai.

Baca Selengkapnya

Menteri Luar Negeri Malaysia Kritik Pers Indonesia Soal Ambalat

16 Juni 2009

Menteri Luar Negeri Malaysia Kritik Pers Indonesia Soal Ambalat

Menteri Luar Negeri Malaysia Datuk Anifah Aman menganggap pemberitaan tersebut marak terkait dengan pemilihan presiden di Indonesia 8 Juli ini.

Baca Selengkapnya

TNI AL Bantah Larang Wartawan Ikut ke Ambalat

12 Juni 2009

TNI AL Bantah Larang Wartawan Ikut ke Ambalat

Tapi TNI memang membatasi publikasi menyangkut sengketa ambalat agar tak menambah panas dan berujung pada keresahan masyarakat.

Baca Selengkapnya