Indonesia Akan Tegas Jika Malaysia Terus Provokasi  

Reporter

Editor

Sabtu, 6 Juni 2009 22:04 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Pemerintah menyatakan akan bertindak lebih tegas atas pelanggaran wilayah kedaulatan Republik Indonesia oleh Malaysia yang terjadi di perairan Ambalat. Upaya perundingan meLalui negosiasi dan diplomasi tetap akan diutamakan tetapi pemerintah dipastikan akan mengambil sikap lebih tegas jika provokasi Malaysia di Ambalat terus berlanjut.

"Kalau terus menggangu, Bapak Presiden menegaskan kalau sudah menyangkut kedaulatan adalah harga mati dan kita akan mengambil mekanisme lain yang lebih tegas," kata Ketua Komisi Pertahanan DPR Theo L Sambuaga usai bertemu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Kantor Presiden, Sabtu (06/06).

Senin malam, Tim dari komisi pertahanan akan berangkat ke Malaysia untuk bertemu dengan pimpinan parlemen dan komisi terkait di negeri jiran itu. "Intinya kita ingin meyakinkan melalui parlemen supaya bersama-sama menjaga hubungan baik antara Indonesia dan Malaysia," katanya.

Selain itu, Tim itu juga meminta agar pihak militer Malaysia tidak terus-menerus melakukan provokasi di perairan Ambalat. Provokasi, kata dia, jelas memperburuk hubungan baik kedua negara bertetanga itu.

Dalam pembicaraan yang berlangsung kurang lebih 1,5 jam itu, Presiden menegaskan, soal kedaulatan adalah harga mati dan pemerintah serius dalam hal ini. Sementara menurut Theo, perairan ambalat jelas merupakan wilayah kedaulatan RI dan Malaysia yang mengklaim wilayah tersebut.

Pembicaraan tersebut juga membahas upaya pemberdayaan dan meningkatkan hubungan bilateral dan multirateral. Hal lain, pemerintah juga menyatakan komitmen untuk terus meningkatkan alokasi anggaran alutsista dan mengembangkan industri strategis di dalam negeri.

Sementara itu, Menteri Kordinator Politik dan keamanan Widodo A.S menyatakan meskipun upaya perundingan terus berlanjut tetapi langkah-langkah untuk melakukan efektif control melalui gelar kekuatan terus dilakukan. "Pemerintah Indonesia berkaitan dengan kedaulatan sangat tegas," katanya.

Menurutnya, seluruh proses akan terus diefektifkan untuk mencapai kesepakatan dan diharapkan selama proses itu berlangsung semua pihak menjaga diri untuk tidak melakukan provokasi dilapangan.

GUNANTO ES

Berita terkait

Utusan Khusus Indonesia-Malaysia Bertemu Bahas Ambalat

10 Agustus 2015

Utusan Khusus Indonesia-Malaysia Bertemu Bahas Ambalat

"Batas wilayah maritimnya belum selesai," ujar Retno.

Baca Selengkapnya

Sengketa Ambalat, Kemenlu Keluhkan Ini untuk Protes Malaysia

3 Juli 2015

Sengketa Ambalat, Kemenlu Keluhkan Ini untuk Protes Malaysia

Untuk dapat melayangkan nota protes, Kementerian Luar Negeri membutuhkan informasi rinci.

Baca Selengkapnya

Kemenlu Belum Terima Bukti Pelanggaran di Ambalat

29 Juni 2015

Kemenlu Belum Terima Bukti Pelanggaran di Ambalat

Kementerian Laur Negeri sebenarnya sudah mengirim nota protes terkait pelanggaran wilayah udara Ambalat ke Malaysia pada Februari lalu.

Baca Selengkapnya

Dua Kapal Militer Malaysia Kembali Masuk Ambalat

13 Oktober 2009

Dua Kapal Militer Malaysia Kembali Masuk Ambalat

Dua kapal Tentara Laut Diraja Malaysia KD YU-3508 dan KD Ganas-3503 terpergok masuk ke perairan Ambalat Kalimantan Timur.

Baca Selengkapnya

Tujuh Kapal Perang Terus Pantau Ambalat  

4 Agustus 2009

Tujuh Kapal Perang Terus Pantau Ambalat  

Sekitar tiga bulan terakhir ini tidak ada lagi pelanggaran batas wilayah perairan Indonesia oleh kapal asing. "Sudah tidak ada pelanggaran perbatasan," ungkap Harapap.

Baca Selengkapnya

Ditanya Ambalat, Menteri Pertahanan Malaysia Tolak Berkomentar

28 Juni 2009

Ditanya Ambalat, Menteri Pertahanan Malaysia Tolak Berkomentar

Kami tidak membicarakan Ambalat, juga Manohara. Itu porsinya Jakarta, kata Datuk Ahmad.

Baca Selengkapnya

Menlu Hassan Wirajuda: Ambalat Bukan Konflik Kedaulatan

22 Juni 2009

Menlu Hassan Wirajuda: Ambalat Bukan Konflik Kedaulatan

"Tidak ada satupun negera di dunia yang punya kedaulatan pada landas kontinen," ujarnya.

Baca Selengkapnya

Arif H. Oegroseno: Peta Malaysia Diprotes Banyak Negara

22 Juni 2009

Arif H. Oegroseno: Peta Malaysia Diprotes Banyak Negara

Problem awal itu Malaysia mengeluarkan Peta 1979. Pertanyaannya, mengapa mereka mengeluarkan peta itu, sedangkan perundingan sudah akan selesai.

Baca Selengkapnya

Menteri Luar Negeri Malaysia Kritik Pers Indonesia Soal Ambalat

16 Juni 2009

Menteri Luar Negeri Malaysia Kritik Pers Indonesia Soal Ambalat

Menteri Luar Negeri Malaysia Datuk Anifah Aman menganggap pemberitaan tersebut marak terkait dengan pemilihan presiden di Indonesia 8 Juli ini.

Baca Selengkapnya

TNI AL Bantah Larang Wartawan Ikut ke Ambalat

12 Juni 2009

TNI AL Bantah Larang Wartawan Ikut ke Ambalat

Tapi TNI memang membatasi publikasi menyangkut sengketa ambalat agar tak menambah panas dan berujung pada keresahan masyarakat.

Baca Selengkapnya